110 likes | 443 Views
LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DI HUTAN LINDUNG. Penyebab:. Diloloskannya Perpu nomor 1 Tahun 2004 yang mengizinkan 13 perusahaan untuk melanjutkan penambangan di hutan lindung
E N D
Penyebab: Diloloskannya Perpu nomor 1 Tahun 2004 yang mengizinkan 13 perusahaan untuk melanjutkan penambangan di hutan lindung Keperluan akan sumber energi dari bumi yang cukup besar dan juga keinginan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
13 Perusahaan Pertambangan(Ditetapkan oleh Keppres No 41/2004) • Freeport Indonesia Comp • Karimun Granit • INCO Tbk • Indomico • Aneka Tambang Tbk • Natarang Mining • Nusa Halmahera Minerals • Pelsart Tambang Kencana • Interex Sacra Raya • Weda Bay Nickel • Gag Nikel • Soricknas Mining • Aneka Tambang TBK (Kompas)
FAKTA • LUAS kawasan hutan lindung yang dimohon oleh 13 usaha pertambangan itu tercatat 927.648 hektar (2,76 persen dari luas total hutan lindung nasional,sekitar 33 juta hektar) • Pembersihan pencemaran akibat penambangan membutuhka waktu yang lama dan biaya yang sangat besar.
Fungsi hutan yang hilang: • Kemampuan menyerap CO2 dan menghasilkan O2 hilang • Peningkatan suhu bumi • Kemampuan menyimpan air berkurang secara drastis • Proses pembentukan seresah tidak terjadi • Hilangnya penghasilan warga dari hutan
Khusus akibat penambangan bagi tanah: • Lubang bekas tambang yang tidak akan bisa dimanfaatkan hingga puluhan tahun • Limbah tailing • Pencemaran tanah yang menyebabkan tanah menjadi sangat sulit untuk diolah
SOLUSI DAN UPAYA PERBAIKAN: • Pengetatan pengaturan perizinan maupun pengawasan pelaksanaan kegiatan lapangan oleh Departemen Kehutanan • Remediasi tanah (offsite and insite) • Bioremediasi (penggunaan bakteri dan jamur)
KONDISI IDEAL • Pertambangan dilakukan dengan hasil yang baik namun juga efek yang ditimbulkan tidak merusak lingkungan yang ada.
Important thing • APAPUN ALASANNYA PENAMBANGAN AKAN SELALU BERAKIBAT NEGATIF PADA LINGKUNGAN. • Berdasar NRA : DIBANDINGKAN DENGAN BAHAN TAMBANG APAPUN YANG ADA DALAM HUTAN LINDUNG, MAKA NILAI HUTAN PASTI JAUH LEBIH TINGGI.