220 likes | 672 Views
TUGAS PERANCANGAN PABRIK “ PEMBUATAN BUBUK SARI WORTEL INSTAN T SKALA LAB DAN SKALA GANDA “. Dosen Pembimbing : Arie Febrianto, STP MP Laylatul Laurieka F (105100701111028) I Gede Edy Ariynata (105100701111010) Septantrina Puspitasari (105100703111002)
E N D
TUGAS PERANCANGAN PABRIK “ PEMBUATAN BUBUK SARI WORTEL INSTANT SKALA LAB DAN SKALA GANDA“ Dosen Pembimbing : Arie Febrianto, STP MP LaylatulLaurieka F (105100701111028) I GedeEdyAriynata(105100701111010) SeptantrinaPuspitasari(105100703111002) ApriliaDian Purwanti(105100701111030) NisaFadhielah(105100701111018)
Pendahuluan Latar Belakang Worteladalahbahanmakanan yang mudahdiperoleh di pasardanharganyamurah, selainitujugatersediasepanjangtahun. Tanamaniniberasaldaerah subtropics atauiklimsedang, di daerah Asia Timurdekat Asia tengah. Wortelmengandungberbagai Janis senyawa yang bermanfaatbagikesehatansepertiantioksidan, karoteindanpengaruhpadaresponkekebalantubuh. Worteldapatdiolahmenjadiberbagaiolahansepertitepungwortel, dodolwortel, dan sari wortel. Tujuandaripengolahanworteliniadalahuntukmemperpanjangumursimpandariwortel. Tujuan Untukmengetahui proses pembuatanbubuk sari wortelinstantdenganmenggunakanujikimiadanorganoleptiksertaperbandinganantaraskala lab danskalaganda
Tinjauan Pustaka Wortelmerupakansalahsatujenissayuran yang banyakdibudidayakan, karenabanyakmanfaatnyauntukkesehatan. Manfaatdariworteldiantaranyasebagaisumber vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Wortelmerupakanbahanpangan (sayuran) yang digemaridandapatdijangkauolehseluruhlapisanmasyarakat, bahkanmengkonsumsiwortelsangatdianjurkan, terutamauntukmenghadapimasalahkekurangan vitamin A. Selainmerupakanbahanpanganbergizitinggi, worteljugamemilikihargamurahdanmudahmendapatkannya. Selainitu, worteljugamemilikikhasiatuntukbeberapajenispenyakitdanmemeliharakecantikan. Worteljugamengandungenzimpencernaandanberfungsidiuretik (Sutanto, 2004)
Metodologi Bahan dan Metode Penelitian dilakasanakan di Laboratorium Agrokimia. Analisis PH,TPT,dan uji vitamin C dilakukan di Laboratorium Bioindustri. Metode yang digunakan untuk membuat bubuk instant adalah dengan metode foam mat drying. Alat: Baskom Blender Kainsaring Kompor Oven Gelas ukur Pipet Cawan Petri Plastik tahan panas Pisau Bahan : Wortel Gula Air Dekstrin Asam sitrat Tween
Pembahasan Pengeringan sari wortel untuk dijadikan bubuk instant dengen metode foam mat drying membutuhkan waktu jauh lebih pendek dibandingkan dengan metode tanpa foam. Pada praktikum lalu, pengeringan dengan metode foam mat drying membutuhkan waktu 4 jam dengan menggunakan oven. Karena cabinet dan vaccum drying tidak memungkinkan digunakan karena keterbatasan dana. Suhu yang digunakan adalah 60 º C karena suhu di atas 60º C akan menghilangkan vitamin yang terkandung dalam sari wortel.
Perbandingan skala lab dan skala ganda adalah terletak pada berat gram yang dihasilkan. Untuk skala lab, dari 250 ml sari wortel, didapat 93 gram bubuk instant dengan waktu pengovenan selama 4 jam. Sedangkan pada skala ganda, dari 2300 ml didapat serbuk sebesar 430 gram dengan waktu pengovenan selama 12 jam. Perbedaan yang cukup signifikan dari hasil yang didapat karena adanya kesalahan peneliti. Diantaranya banyaknya serbuk yang tidak dapat diambil karena lengket di loyang dan diblender. Serta tangan-tangan peneliti lain yang tidak sabar untuk mencoba bubuk instant. Sehingga hasil yang didapat berkurang.
Padaskalalab, hasilujiorganoleptiknyaadalahwarna yang didapatkanadalah orange yang sesuaidenganwarnaworteldengan aroma worteldan rasa daribubukworteladalahmanisdan rasa wortel. Untukskalaganda, warnabubuk instant agakkecoklatankarenadalampengovenanterdapatkaramelwortel yang menggosong. Sehinggawarnanyaagakkecoklatan. Sedangnkanskalagandakarenasedikit yang digunakan, makawarnanyatetapkonstan orange, sepertiwarnawortelpadadasarnya. Disampingdapatmempertahankannilaigizi, metode foam mat drying jugadapatmempertahankanpenampakan.
Uji Vitamin C • Pada uji kadar vitamin c dilakukan dengan cara mentitrasi dengan larutan iodin. Uji kadar vitamin c hanya dilakukan pada skala ganda. Hasil uji vitamin c didapatkan hasil sebesar 264/gr. Rumus yang digunakan dalam perhitungan kadar vitamin c adalah ml iodin x 0,88 x P x = 1,5 x 0,88 x 10 x = 1,5 x 0,88 x 10 x 20 = 264 gr
Rendemen Rendemen merupakan hasil bagi antara berat akhir dengan berat awal dikali dengan 100%. Pada proses produksi ini rendemen yang dihasilkan pada skala lab adalah sebesar 37,2% sedangkan skala ganda rendemen yang dihasilkan adalah sebesar 22%. Sehingga didapatkan hasil rendemen terbaik adalah pada skala lab. Rumus yang digunakan untuk perhitungan rendemen yaitu: Skala Lab 37,2% Skala Ganda 22%
Kebutuhan Bahan Baku Kebutuhan bahan baku untuk produksi produk sari wortel untuk skala ganda adalah 2300 ml dan untuk skala lab adalah 250 ml. Untuk kebutuhan bahan tambahan antara lain adalah air, gula, dekstrin, asam sitrat dan tween 80/kg. Untuk kebutuhan air skala lab adalah 125 ml, dekstrin 37,5 gram, asam sitrat 0,125 gram, tween 80/kg 0,25 ml. Untuk skala ganda, kebutuhan air sebesar 1000 ml, dekstrin 300 gram, asam sitrat 1 gram, dan tween 80/kg 2 ml. Pada proses produksi ini, kebutuhan utilitas yang digunakan adalah listrik dan gas. Listrik digunakan sebagai tenaga untuk oven, mixer dan blender. Sedangkan, gas digunakan sebagai tenaga untuk kompor pada proses blanching.
Penutup Kesimpulan Pada pengujian skala lab dan skala ganda, dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Pada skala lab, dari 250 ml sari wortel, dibubuk kan dengan metode foam mat drying menjadi 93 gram. Sedangkan pada skala ganda, dari 2300 ml, didapat 430 gram. Perbedaan yang cukup signifikan terjadi karena keteledoran peneliti, dan kekurangan alat yang memadai. Pengujian yang dilakukan adalah, uji PH,vitamin, C, rendemen, dan organoleptik. Untuk uji organoleptik warna pada skala ganda dan skala lab, terjadi perbedaan. Skala ganda warnya agak kecoklatan, karena ada bubuk yang gosong. Sedangkan untuk skala lab, bubuk berwarna orange. Untuk uji rendemen, yang paling baik adalah skala lab. Untuk pengeringan, skala ganda dilakukan selama 12 jam. Sedangkan untuk skala lab hanya 4 jam. Percobaan ini sebenarnya telah gagal sebanyak 4 kali, dikarenakan suhu oven yang selalu naik, dan kesalahan peneliti. Saran Percobaan ini gagal sebanyak 4 kali, memakan waktu dan tenaga yang banyak dikarenakan oven berkapasitas kecil dan harus bergantian dengan peneliti lain. Sehingga memakan waktu berhari-hari dan sangat melelahkan. Semoga kedepannya, dapat diperbaiki.