581 likes | 1.37k Views
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA. ELDA NAZRIATI. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia sangat heterogen ( suku bangsa, agama, bahasa, adat istiada t, dsb) M obilitas dan dinamika yg sangat tinggi
E N D
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ELDA NAZRIATI
Latar Belakang • Masyarakat Indonesia sangat heterogen (suku bangsa, agama, bahasa, adatistiadat, dsb) • Mobilitas dan dinamika yg sangat tinggi • Syarat untuk terjalinnya hubungan : ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satudengan lainnya. • Komunikasi & budaya mempunyai hubungan timbal balik
INDONESIA • Tantangan mengembangkan komunikasi lintas budaya • Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan • Terdiri dari 250 lebih suku bangsa (Amerika 150 suku bangsa) variasi biokultur lebih besar
UU RINO. 29/2004, Pasal 17: • Saya bersumpah/berjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan tugasdan wewenang saya ini dengan sungguh-sungguh saksama, obyektif, jujur,berani, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, jender, dangolongan tertentu dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaikbaiknya,serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang MahaEsa, masyarakat, bangsa dan negara.
Fungsi Komunikasi • Kebutuhan fisik : komunikasi penting untuk kesehatan fisik prevalensi penyakit tertentu • Kebutuhan identitas komunikasi menunjukkan siapa anda • Kebutuhan sosial tiap orang butuh hubungan sosial, ingin didengarkan • Kebutuhan praktis sukses membutuhkan keterampilan komunikasi
Definisi Budaya • Sesuatu yg kompleks meliputi pengetahuan, seni, keyakinan, hukum, moral, adat istiadat & kapabilitas lainnya serta kebiasaan yg didapat seseorang sbg anggota masyarakat (Edward Burnett Tylor , 1987) • Budaya mewakili cara perilaku persepsi,, penilaian dunia seseorang memberikan Blue Print utk menentukan nilai keyakinan & praktik2 dalam kehidupannya.
Karateristik Budaya • Dipelajari (dari lahir) • Dibagikan (share) pd kelompok----ikatan • Merupakan proses adaptasi lingkungannya & faktor teknis serta sumber alam • Bersifat dinamis
Elemen Dasar Kebudayaan • Sejarah • Religi • Nilai-nilai • Organisasi sosial • Bahasa
Budaya & Pembentukan Nilai • Nilai persepsi seseorang tentang sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat • Norma peran-peran yg dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait Norma mengarah sesuai dengan nilai Norma-norma dipelajari sejak kecil
Budaya & Kesehatan • Kesehatan/sehat:konsep sentral karena interaksi D-P difokuskan pada beberapa aspek & kesehatan. Konsep:sejahtera, sakit, penyakit • Untuk mengapresiasikan – orientasi sehat pasien: pemahaman tentang sehat-sakit, sebab & pencegahan penyakit, sumber kesehatan, pengobatan & praktik penyembuhan, jenis praktek sehat & pilihan sistem yan kes
Panduan pengkajian manifestasi budaya • Riwayat budaya yang umum, lokasi • Orientasi nilai (etik, norma standar, sikap-sikap) • Hubungan interpersonal (keluarga, kesopanan) • Komunikasi(pola, seni, literatur) • Agama & magis (jenis, praktek, taboo) • Sistem sosial (ekonomi, politik, pendidikan) • Kebiasaan makan & diet (nilai, praktis) • Keyakinan sistem sehat sakit (nilai, perilaku)
PENGERTIAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (KLB) • Merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yg lebih menekankan pd perbandingan pola-pola komunikasi interpersonal diantara peserta komunikasi yg berbeda kebudayaan. Penggambaran yg mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya tertentu.
Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan. • Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut, meskipun nilai-nilainya berbeda. • Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya. • Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Pemahaman atas nilai2 budaya sendiri merupakan prasyarat utk mengidentifikasi dan memahami nilai 2 budaya lain. • Dengan mengatasi hambatan2 budaya utk berhubungan dgn orang lain kita memperoleh pemahaman & penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan serta masalah manusia.
Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Pemahaman atas orang lain secara LB suatu usaha yg memerlukan keberanian dan kepekaan. • Keterampilan2 komunikasi yg diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yg monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.
Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • kepekaan, pengetahuan & keterampilan membuat komunikator siap untuk berperan serta dlm menciptakan lingkungan komunikasi yg efektif dan saling memuaskan.
Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977) • Menyadari bias budaya sendiri • Lebih peka secara budaya • Memperoleh kapasitas untuk benar2 terlibat dgn anggota dari budaya lain shg tercipta hubungan yg langgeng & memuaskan. • Merangsang pemahaman yg lebih besar atas budaya sendiri • Memperluas & memperdalam pengalaman seseorang • Mempelajari keterampilan komunikasi yg membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.
Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977) • Membantu memahami budaya sbg hal yg menghasilkan & memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya • Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya. • Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
Penerapan KLB • Komunikasi dengan anggota keluarga & orang terdekat: yg utama mengasuh anak • Perkenalan: panggil nama kecil, nama keluarga atau gelar • Space,jarak & keitiman= 4 zona (zona intim: 0-1.5 ft; personal distance: 1.5-4 ft; social distance: 4-12 ft; public distance: 12+ ft) • Interaksi D-P dipengaruhi derajat keintiman yang diinginkan
Hambatan Komunikasi • Tim kesehatan berharap pasien membutuhan pelayanan, hormat pada tim kes, kooperatif dengan perilaku yang diminta----RS, Klinik,lainnya • Pasien latar belakang beda, persepsi beda tentang peran yang tepat pada individu & keluarga yang sakit saat mencari pertolongan ke yankes • Jika dokter terganggu dengan pasien yang banyak bertanya, postur bertahan atau perasaan tdk nyaman KONFLIK
Komunikasi Universal • Ekspresi wajah: mata melotot saat marah (Amerika & Jepang) • Jabat tangan & senyum • Diam: tdk nyaman, memahami, mikir, persetujuan, menghargai ortu • Kontak mata: tdk sopan & agresif • Sentuhan: pahami secara hati-hati (bukan muhrim, pamali pegang kepala)
Wanita dan pria berbeda dalam komunikasi • Isi : - wanitapersonaldandomestik - pria musik, peristiwahangat, olahraga, bisnis • Alasanberkomunikasi • Wanita : feeling, relationship, masalahpribadi • Pria : untukmencapaitujuantertentu • Gaya berbicara - Wanita : banyakbertanya, padakelompokkecillebihdominan - Pria : seringinterupsi, aktifdanefektif, padakelompokbesarlebihdominan
Pertimbangan Gender dalam interaksi dokter pasien • Perempuan & laki-laki tdk jabat tangan • Perempuan & laki-laki tdk berdua saja, perlu ditemani orang lain • Pertemuan sesama jenis kelamin diterima budaya dgn ekspresi bergandeng tangan
Kultur dan bahasa • Kendala dalam terjemah : beda arti, menggunakan bahasa yang tidak familiar, perbedaan nilai rasa • beda gaya komunikasi verbal : ekspresif, lugas mementingkan harmony, dll • Beda Gaya komunikasi non verbal
Variasi Biokultur pada konsep Sehat-Sakit • Keadaan umum: 4 area: • Penampilan fisik • Struktur tubuh • Mobilisasi • Perilaku • Proporsi tubuh, tinggi, berat badan • TB, BB, kaki> panjang saat duduk; bahu lebar, pinggul sempit • Anak imigran tergantung tempat tinggalnya. Beda dari asalnya (nutrisi>baik dan tdk infeksi saat usia kritis)
Pertimbangan kultur dalam Pengambilan keputusan klinik & tindakan • Setelah pengumpulan data lengkap dokter membuat keputusan klinik & tindakan • Perhatikan: cultural preservation: (mempertahankan nilai positif untuk kesehatan); cultural care accomodation: (bernegosiasi untuk memperoleh manfaat kesehatan); cultural care repattering (memodifikasi gaya hidup untuk kesehatan
Kultur dan konsep diri • Berbicara dalam bahasa minoritas merasa kurang diterima dalam kelompok, merasa tidak sebaik mayoritas, • Mempengaruhi sikap: western lebih individual, Asia lebih kolektif
Kultur dan perilaku kesehatan • Keterbatasan pendidikan kesadaran issue kesehatan, ketidakmampuan bahasa • Western : individual, peran keluarga kurang usila hidup sendiri, keputusan tindakan medis tidak melibatkan keluarga • Asia : kolektif sehat-sakit mempengaruhi keluarga, keputusan medis melibatkan keluarga besar
Kultur dan perilaku kesehatan • Akses terhadap layanan kesehatan perilaku kesehatan • Gaya hidup prevalensi penyakit tertentu • Perbedaan bahasa komunikasi terbatas, pola menyampaikan informasi • Mempengaruhi hubungan dokter-pasien tidak familiar dengan dokter berbeda gender, struktur keluarga • Agama dan kepercayaan Sikap menghadapi kematian, dosis obat saat berpuasa
Kesimpulan Pertimbangkan gender dan kultur/budaya saat melakukan komunikasi menentukan informasi yang didapat, mengarahkan tindakan, menentukan outcome yang dicapai
Referensi • Lindon, L & Jennie. 2000. Mastering Counselling Skills. Macmillan Press LTD. London • Notoatmodjo, S . 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. • Adler BR, Rodman G, 2006. Understanding Human Communiacation. Oxford University Press New york • Elizabeth Macdonald, 2004. Difficult conversations in medicine . Oxford University Press New york