290 likes | 423 Views
IX. ANALISIS KREDIT & RISIKO MEMINJAMKAN. GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT DAN RISIKO MEMINJAMKAN TIPE2 PINJAMAN PROBLEMA KUALITAS KREDIT ANALISIS KREDIT TUGAS TERSTRUKTUR. GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT & RISIKO MEMINJAMKAN. Dalam penyaluran kredit, FI akan menanggung risiko kredit.
E N D
IX. ANALISIS KREDIT & RISIKO MEMINJAMKAN • GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT DAN RISIKO MEMINJAMKAN • TIPE2 PINJAMAN • PROBLEMA KUALITAS KREDIT • ANALISIS KREDIT • TUGAS TERSTRUKTUR
GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT & RISIKO MEMINJAMKAN • Dalam penyaluran kredit, FI akan menanggung risiko kredit. • FI menerima risiko kredit atas dana yang dipinjamkan dengan menukarnya dengan pengembalian wajar yang cukup untuk menutup biaya pendanaannya kepada penabung RT & termasuk risiko kredit dalam meminjamkan.
GAMBARAN UMUM ANALISIS KREDIT & RISIKO MEMINJAMKAN • Pengukuran risiko kredit atas pinjaman individu adalah penting jika manajer FI: • 1. Menentukan harga suatu pinjaman secara benar; • 2. Menentukan “batas” yang tepat atas sejumlah perluasan kredit bagi satu peminjam atau penerimaan eksposur kerugian dari mitra kerja khusus.
TIPE-TIPE PINJAMAN (1) • Ada 4 macam klas pinjaman yang disalurkan oleh bank2 komersial: 1. Real estate, 2. Individual, 3. Komersial & industri (C&I), & 4. Semua yang lain. • Pinjaman real estate meliputi pinjaman hipotek & pinjaman kepemilikan rumah. • Hipotek penduduk merupakan pinjaman berjangka sangat panjang dengan maturitas rata2 mendekati 25 tahun.
TIPE-TIPE PINJAMAN (2) • Karakteristik penting lain pinjaman hipotek: tingkat bunga hipotek & fee, & dibebankan atas pinjaman tersebut, seperti komisi, diskon, & poin2 yang dibayar oleh peminjam kepada penjual untuk mendapatkan pinjaman. • Tingkat bunga hipotek yang berbeda dengan tingkat bunga tetap atau mengambang, disebut dengan hipotek bertingkat bunga yang dapat disesuaikan (adjustable-rate mortgage/ARM).
TIPE-TIPE PINJAMAN (3) • ARM: hipotek yang tingkat bunganya menye-suaikan dengan pergerakan dalam suatu tingkat bunga indeks pasar dasar. • Di Amerika Serikat, ARM mendasarkan pada pada tingkat bunga seperti tingkat bunga obligasi pemerintah satu tahun. • Pinjaman individu (konsumen) meliputi pinjaman personal & mobil. • Penyedia pinjaman individu: bank komersial, perusahaan pembiayaan, pengecer, bank tabungan, perusahaan gas.
TIPE-TIPE PINJAMAN (4) • Pinjaman konsumen terbesar: pinjaman konsumen berputar, termasuk utang kartu kredit. • Pinjaman berputar: batas kredit dalam mana peminjam dapat menarik & membayar kembali beberapa kali selama masa berlakunya kontrak pinjaman. • Pinjaman komersial & industri (C&I) dapat diberikan kepada usaha kecil & korporasi. • Tingkat bunga: tetap atau mengambang. • Jangka waktu: beberapa minggu s.d 8 tahun.
TIPE-TIPE PINJAMAN (5) • Pinjaman komersial: berjamin & tidak berjamin. • Pinjaman berjamin: pinjaman yang dijamin dengan suatu klaim pertama atas aset tertentu (agunan) jika terjadi gagal bayar. • Pinjaman tidak berjamin: pinjaman yang hanya mempunyai klaim umum terhadap aset peminjam jika terjadi gagal bayar. • Pinjaman dapat dibuat sebagai pinjaman spot & komitmen pinjaman.
TIPE-TIPE PINJAMAN (6) • Pinjaman spot: suatu pinjaman yang peminjamnya dapat menarik (mencairkan) dananya dengan segera. • Komitmen pinjaman atau batas kredit: suatu persetujuan pinjaman dengan ukuran maksimum tertentu & periode waktu berakhir maksimum tertentu, yang mana peminjamnya dapat menarik dana.
TIPE-TIPE PINJAMAN (7) • Kertas komersial: instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan oleh korporasi secara langsung atau melalui penjamin kepada para pembeli di pasar keuangan, seperti reksadana pasar uang. • Pinjaman2 lain: bank2 lain, lembaga2 keuangan nonbank, pemerintah, bank2 asing, pemerintah2 asing.
PROBLEMA KUALITAS KREDIT (1) • Tahun 1980 problema dasyat terjadi pada pinjaman bank & thrift untuk hipotek kediaman & tanah pertanian. • Awal 1990 problema terjadi pada pinjaman2 real estate komersial (bank, thrift, & perusahaan asuransi semua terekspos) & obligasi sampah. • Obligasi sampah: obligasi yang diperingkat sebagai spekulatif atau kurang daripada grade investasi oleh agen2 pemeringkat obligasi.
PROBLEMA KUALITAS KREDIT (2) • Di Indonesia, problema kredit terjadi sejak adanya liberalisasi di sektor perbankan pada 1988 & mencapai puncaknya pada saat krisis moneter 1997 & 1998. • Indikasi problema kualitas kredit: terjadinya peningkatan yang tajam atas kredit bermasalah (NPL), karena adanya pelanggaran2 yang dilakukan oleh bank. • Pelanggaran BMPK, kredit pada kelompok bisnis, penyaluran pada sektor property & RE, praktik moral hazard, dsb.
ANALISIS KREDIT • Analisis kredit dibedakan menjadi: • 1. Pinjaman real-estate; • 2. Pinjaman konsumen & usaha kecil; • 3. Pinjaman komersial & industri pasar menengah; • 4. Pinjaman komersial & industri besar.
Pinjaman Real Estate (1) • Dua pertimbangan yang mendominasi keputusan FI apakah menyetujui permohonan pinjaman hipotek: • 1. Kemampuan pemohon & kemauan untuk menentukan waktu pembayaran bunga & pokok; • 2. Nilai dasar agunan pinjaman. • Kemampuan & kemauan untuk melayani utang hipotek biasanya ditentukan dengan permohonan model kualitatif & kuantatif.
Pinjaman Real Estate (2) • Variabel penilaian karakter pemohon: stabilitas tempat tinggal, pekerjaan, status keluarga, sejarah tabungan sebelumnya, & sejarah pembayaran pinjaman. • Dua rasio sangat berguna untuk menilai kemampuan membayar hipotek: rasio jasa utang kotor (GDS) dan rasio jasa utang total (TDS). • GDS = [(Pembayaran hipotek tahunan + Pajak Property)/ Pendapatan kotor tahunan]. • TDS = [Pembayaran utang total tahunan/ Pendapatan kotor tahunan].
Pinjaman Real Estate (3) • FI seringkali mengkombinasikan faktor-faktor yang bervariasi untuk menilai ke-mampuan & kemauan membayar dalam sistem penskoran kredit (SSC) tunggal. • Sistem penskoran kredit (SSC): model matematik yang menggunakan karakteris-tik pemohon pinjaman yang diamati untuk menghitung suatu skor yang menunjukkan probabilitas gagal bayar pemohon.
Pinjaman Real Estate (4) • Setelah penilaian dengan SSC dilakukan & menyimpulkan kredit layak diberikan, maka langkah selanjutnya adalah verifikasi. • Verifikasi dapat menggunakan laporan agen kredit, yang berisi pembayaran sebelumnya & catatan pajak, untuk memastikan pendapatan sebelumnya pemohon. • Sebelum FI menerima hipotek, maka harus mengkonfirmasi terhadap kekayaan (property) yang digunakan sebagai agunan.
Pinjaman Konsumen (Personal) & Usaha Kecil (1) • Teknik2 yang digunakan untuk analisis pinjaman hipotek sangat mirip dengan yang diterapkan pada kredit personal & usaha kecil. • Pinjaman personal diskor seperti hipotek, sering-kali peminjam tanpa menemui pegawai kredit. • Model penskoran kredit memberikan bobot lebih pada karakteristik personal seperti pendapatan kotor tahunan, skor TDS (total debt service), dsb.
Pinjaman Konsumen (Personal) & Usaha Kecil (2) • Pinjaman usaha kecil lebih kompleks karena FI seringkali diminta mengambil risiko kredit individu yang arus kas bisnisnya membutuhkan analisis yang dapat dipertimbangkan seringkali dengan informasi akuntansi yang tidak lengkap. • Model penskoran usaha kecil lebih kompleks, yaitu dengan mengombinasikan analisis keuangan berbasis komputer dengan analisis perilaku pemilik usaha kecil.
Pinjaman Komersial & Industri Pasar-Menengah (1) • Definisi tentang perusahaan pasar menengah bervariasi. Di Indonesia? • Analisis kredit pelanggan perusahaan pasar-menengah berbeda dari usaha kecil, meskipun masih menilai karakter manajemen perusahaan, fokus utama analisis ini adalah bisnisnya sendiri bukan pemilik. • Untuk menganalisis risiko kredit pemohon pinjaman, pegawai kredit harus memahami 5C pelanggan.
Pinjaman Komersial & Industri Pasar-Menengah (2) • Analisis arus kas: digunakan untuk mengetahui penerimaan & pengeluaran kas pemohon, yang kemudian dibandingkan dengan pembayaran-pembayaran pokok & bunga atas pinjaman. • Penerimaan kas: beberapa transaksi yang meng-hasilkan suatu kenaikan dalam aset2 kas. • Pengeluaran kas: beberapa transaksi yang menghasilkan penurunan dalam aset2 kas.
Pinjaman Komersial & Industri Pasar-Menengah (3) • Analisis rasio keuangan: dapat digunakan dalam penentuan apakah proyeksi arus kas & keuntungan masuk akal dalam mengkuantifikasi beberapa isu kualitatif, & dalam menyoroti risiko pemohon. • Rasio2 adalah informatif secara nyata ketika rasio ini berbeda dari rata2 industri (atau standar FI) atau dari rasio periode sebelumnya.
Pinjaman Komersial & Industri Pasar-Menengah (4) • Rasio2 keuangan yang digunakan: • 1. Rasio likuiditas: • 2. Rasio manajemen aset: • 3. Rasio utang atau solvency: • 4. Rasio profitabilitas: • 5. Rasio nilai pasar: • 6. Analisis ukuran umum & tingkat pertumbuhan:
Pinjaman Komersial & Industri Besar (1) • Posisi tawar FI dalam beberapa hal turun ketika melakukan persetujuan kredit dengan pelanggan korporasi besar, karena mereka dapat menjadi disintermediasi. • Klien korporasi besar sangat menarik bagi FI karena, meskipun spread & fee kecil dalam ketentuan persentase, tetapi transaksi cukup besar untuk membuatnya sangat profitabel.
Pinjaman Komersial & Industri Besar (2) • Model penskoran kredit (MSC): menggunakan data atas karakteristik peminjam yang teramati lain untuk menghitung kemungkinan gagal bayar atau untuk memilah para peminjam ke dalam klas2 risiko gagal bayar yang berbeda. • Altman’s Z-Score, model untuk menganalisis klasifikasi risiko gagal bayar perusahaan manufaktur di AS. • Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5.
Pinjaman Komersial & Industri Besar (3) • X1 = NWC/TA • X2 = RE/TA • X3 = EBIT/TA • X4 = MVE/BVLTD • X5 = SR/TA. • Z < 1,81: risiko gagal bayar tinggi. • Model KMV: ?
TUGAS TERSTRUKTUR • Credit Risk: Credit Analysis and Lending Risk: • Halaman 229-230, • Nomor: 2, 3, 4, 6, 8, 11, 13, 15, 16, 17. • Selamat mencoba!