100 likes | 387 Views
Post-modernisme dalam studi Hubungan Internasional. # Sesi 14, Senin 19 Mei 2014. Post-modernisme berbicara realitas. Social theory in general and International Relations understood reality in essentialist, unitary and universalist terms.
E N D
Post-modernisme dalam studi Hubungan Internasional # Sesi 14, Senin 19 Mei 2014
Post-modernisme berbicara realitas... • Social theory in general and International Relations understood reality in essentialist, unitary and universalist terms. • Reality is in a perpetual state of flux-of movement, change and instability (the flux of existence).
Cara kaum post-modernist memandang dunia Dunia dan kenyataannya –yang tunggal dan essensialis itu- dipandang sebagai fiksi naratif, cerita mengenai sesuatu yang pasti dan identitas-identitas yang berasal dari diskursus dominan, yang berusaha melawan realitas keberubahan menjadi suatu strategi berfikir yang seolah-olah tunggal dan koheren.
Tidak ada ilmu pengetahuan, melainkan diskursus... • Diskursus adalah kandungan yang lebih luas atas praktek sosial, yang memberikan makna terhadap cara manusia memahami dirinya sendiri dan perilakunya. • Diskursus menghasilkan kategori-kategori makna dimana realitas dapat dipahami dan dijelaskan. • Misal: post-modernisme memandang teori realisme lahir dari situasi sosiolinguistik dimana teori realisme dan praktek-praktek realisme bertempat, terbangun, berkesinambungan, namun sebenarnya tidak menggambarkan realitas sebenarnya.
Metode post-modernist dalam studi HI • Memeriksa proses geneologis suatu pemikiran atau pendapat kemudian membahasnya dalam metanarasi. Zehfuss, M. 2003. ‘Forget September 11’, Third World Quarterly, 24 (3) • Beberapa metode aplikasi: • Dekonstruksi; • Double-reading; • Hermeneutika.
Dekonstruksi General mode of radically unsettling what are taken to be stable concepts and conceptual oppositions.
Double Reading • 1st reading: commentary or repetition of the dominant interptretation, a reading which demonstrates how a text achieve the stability-effect. • 2nd reading: counter-memorializing reading unsettles it by applying pressure to those points of instability within a text. Ashley, R.K. 1988. ‘Untying the Soveregn State: A Double reading of the Anarchy Problematique’, Millenium, 17 (2).