1 / 10

PERAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN BILATERAL DI BIDANG KERJASAMA TEKNIK

PERAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN BILATERAL DI BIDANG KERJASAMA TEKNIK. Forum badan koordinasi kehumasan pemerintah (bakohumas) Bogor, 16 september 2013. Disampaikan oleh L. Amrih Jinangkung Direktorat Perjanjian Internasional Ekonomi dan Sosial Budaya

maya-glass
Download Presentation

PERAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN BILATERAL DI BIDANG KERJASAMA TEKNIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN BILATERAL DI BIDANG KERJASAMA TEKNIK Forum badan koordinasi kehumasan pemerintah (bakohumas) Bogor, 16 september 2013 Disampaikan oleh L. Amrih Jinangkung Direktorat Perjanjian Internasional Ekonomi dan Sosial Budaya Kementerian Luar Negeri Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  2. OUTLINE Kerjasama teknik – hubungan internasional Peran hukum internasional Elemen perjanjian Kesimpulan Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  3. Kerjasama Teknik Pengertian, issues: Program/kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas (Colombo Plan: peningkatan SDM di kawasan Asia Pasifik) Salah satu elemen dalam politik luar negeri Bentuk hubungan: donor – recepient, partner countries Melibatkan dua negara atau lebih Jumlah dana yang relatif besar Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  4. Kerjasama Teknik  Hak vs Kewajiban  Certainty and Predictability Memerlukan suatu legal framework: perjanjian internasional bidang KST Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  5. Peran Hukum Internasional dalam KST Legal framework – perjanjian internasional “Agreement on Technical Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Argentine Republic” Certainty and predictability - Rights and obligation - Ruang lingkup, tujuan kerjasama - koridor operasional kerjasama Landasan kerjasama Panduan kerjasama Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  6. Perjanjian Kerjasama Teknik Elemen dasar: Para pihak, status pihak ketiga Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  7. Perjanjian Kerjasama Teknik Elemen dasar: Tujuan dan ruang lingkup Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  8. Perjanjian Kerjasama Teknik Hak-hak dan kewajiban: - pendanaan, expertise - perlindungan IPR (transfer teknologi dll) - fasilitas operasional (visa, perpajakan dll) Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  9. Kesimpulan Kerjasama Teknik KST: hubungan hukum hak dan kewajiban antar negara Memerlukan suatu legal framework yang menjamin certainty dan predictability Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

  10. T E R I M A K A S I H Direktorat Perjanjian Internasional Ekososbud Kementerian Luar Negeri, Gedung Utama lt. 11 Jl. Taman Pejambon no. 6, Jakarta 10110 Telp. 385 8015 Fax. 352 3302 Dit. Perjanjian Ekososbud, Kementerian Luar Negeri

More Related