300 likes | 868 Views
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI. Nadya Laksmi Leozita (101011225) Ragil Tri Hatmoko (101011240) Fitri Aisyah (101011243)
E N D
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI Nadya Laksmi Leozita (101011225) Ragil Tri Hatmoko (101011240) Fitri Aisyah (101011243) Rilla Rachmadonna (101011259) IKMA-2010 PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
TujuanPraktikum TujuanUmumPraktikum Mengetahuibagaimanapengolahan air limbahselokandenganmetodepenyaringandanproseskimiasampai air tersebutdapatdigunakanuntukmencucibaju. TujuanKhususPraktikum 1.Mengetahuibagaimanakeefektifanmetodepenyaringandanproseskimiatersebutdipakaiuntukmenjernihkan air limbahselokan 2. Mengetahui parameter apasaja yang bisadiukurpadaproses pengolahan air limbahdenganmetodepenyaringandanproseskimia 3. Mengetahuibagaimanakahperbandingankekeruhandankadar pH air limbahsebelumdansesudahdiproses 4. Mengetahui pengolahan air limbahselokandenganmetodeproseskimia dan penyaringantersebutsehingga dapatdigunakanuntukmencucibaju
Parameter yang diukur • Kekeruhan air • Sifat-sifat senyawa anorganik (pH )
Standar Kualitas Air Bersih Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Tabel.1. Syarat Fisik
Tabel.2. Syarat-syarat kimia Sumber: Lampiran I Kepmenkes RI No:907/MENKES/SK/VII/2002
METODE PRAKTIKUM Kami menggunakan 2 metode penjernihan air yaitu : 1. Proses Kimia 2. Proses Penyaringan
Proses Kimia Bahan : • Air limbah selokan ± 3 liter • Tawas ± 1 sdm • Kapur ± 1 sdm • Kaporit ± 1 sdm Alat : - Ember - Pengaduk
Proses Penyaringan Bahan : • Ijuk tebal ± 15 cm @ 5 cm • Arang batang tebal ± 10 cm dan 5 cm • Kerikil halus tebal ± 8 cm • Kerikil kecil tebal ± 5 cm • Kerikil besar tebal ± 5 cm Alat : - Cutter • Botol air mineral 1,5 liter yang sudah tidak terpakai • Turbidimeter (setelah penyaringan)
1. Siapkan sample air ke dalam botol penguji sampai ke batas garis putih pada botol percobaan,
2. Tempatkan botol tersebut ke dalam lubang pemeriksaan. Arahkan tanda segitiga putih dengan tanda pembatas pada turbidimeter,
4. Tekan tombol “ON” pada turbidimeter. Biarkan dulu sampai menunjukkan angka 0,0
Gambar Proses Penjernihan Air 5 cm Kerikil Besar 3 Liter Air Keruh • ≈≈≈≈ ≈≈≈≈≈≈≈≈≈ • ≈≈≈≈≈≈ 3 Liter Air Keruh + Tawas + Kaporit + Kapur 5 cm Arang Batang Ijuk 5 cm 8 cm Kerikil Halus Kerikil Kecil 5 cm • ndapan Lumpur ur Ijuk 5 cm Arang Batang 10 cm Ijuk 5 cm Hasil Akhir
Prosedur Kerja 1. Larutkan tawas dalam segelas air, lalu campurkan ke dalam wadah berisi air selokan, selanjutnya masukkan larutan kapur serta kaporit, 2. Sambilmenunggucampurantersebutlarut, air selokan sebanyak 3 liter ditampung dalam wadah, lalu ditambahkan bahan kimia (tawas, kaporit dan kapur) aduk selama 5 menit dan biarkan mengendap selama 10 menit, agar terpisah dari substansi, 3. Setelah air dan endapan terpisah, tuang perlahan air ke dalam wadah lainnya. 4. Setelah semua bahan dimasukkan, aduk perlahan campuran tersebut selama 2-3 menit. Dengan tujuan agar terbentuk endapan- endapan, 5. Setelah didiamkan selama 10 menit, air dialirkan ke wadah yang sudah dipasangi filter (kerikil halus, kerikil besar & kecil, ijuk dan arang). 6. Air yang telah dilewatkan filter, ditampung di wadah 7. Lalu ambil sedikit air tersebut, taruh dalam botol pengujian. 8. Nyalakan Turbidimeter untuk mengetahui nilai kekeruhan air yang setelah disaring.
Lokasi Praktikum Lokasi praktikum di laksanakan di Ruang Laboratorium Epidemiologi , Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang berada di Lantai 3. Waktu pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013 pukul 13.00 -17.00WIB Waktu Praktikum
Rincian biaya • Ember 3 buah @ Rp 17.000 = Rp 51.000 • Kapur 1 Kg = Rp 3.000 • Tawas = Rp 5.000 • KertasIndikator pH5 buah @ Rp 800 = Rp 4.000+ Rp 63.000
PEMBAHASAN Hasil Praktikum 1. Parameter Kekeruhan
Interpretasi Padabak 1, air limbahsebelumdisaringdandicampurkanbahankimiamenunjukkan 25,7. Bak 2, air limbah yang sudahdicampurkanbahankimiatawas, kaporit, dankapur, mengalamipenurunansebesar 18,5. Bak 3, air limbah yang sudahmelewatiproseskimialaludisaringmelaluiprosesfiltrasimengalamipenurunan 2,5. Jadi, untukkriteriakekeruhan air bersihberdasarkanKeputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII /2002, air hasilproseskimiadanpenyaringanmasih di bawah kadar maksimum kekeruhan air yang di perbolehkan yaitu maksimumnya 5 NTU. Maka air dari hasil proseskimiadanpenyaringan terbilang cukup aman.
Interpretasi Padabak 1, air limbahsebelumdisaringdandicampurkanbahankimiamenunjukkan pH 9. Bak 2, air limbah yang sudahdicampurkanbahankimiatawas, kaporit, dankapur, pHnyasebesar 8. Bak 3, air limbah yang sudahmelewatiproseskimialaludisaringmelaluiprosesfiltrasidanmenghasilkan pH sebesar 8. Jadi, untukkriteriakadar pH air bersihberdasarkanKeputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, air hasil dari proses kimia dan penyaringan memenuhisyaratkadarmaksimum pH yang diperbolehkanyaitu 6.5-8.5.
Foto Hasil Pengukuran • KEKERUHAN Pengukuran awal Pengukuran Akhir
pH Pengukuran awal Pengukuran Akhir
KESIMPULAN • Praktikum kesling pengolahan air limbah dengan metode kimiawi dan filtrasi untuk menghasilkan air bersih yang akan digunakan untuk menyirami tanaman. Bahan yang kami persiapkan ada tawas, kapur, dan kaporit. Tidak lupa air yang berasal dari selokan sebagai subyek percobaan kami. • Pertama- tama, kami menyiapkan semua bahan untuk filtrasi (ijuk, kerikil halus, kerikil besar, arang batang) disusun ke dalam botol plastik bekas (volume 1,5 liter). Setelah itu kami mulai mencampurkan bahan kimia dengan takaran tersendiri ke dalam air limbah tersebut. Kami mengaduknya selama 5 menit agar tercampur rata, lalu mengendapkan selama 10 menit. Setelah diendapkan selama 10 menit, air sudah terpisah dari endapan kotorannya. Lalu kami memasukkan ke dalam bak ketiga (proses filtrasi). Dan menampung hasilnya. • Setiap berpindah bak, kami melakukan pengecekan kekeruhan dan pH air. Pada bak kesatu (air belum diolah) kekeruhan sebesar 25,7 dan nilaipH 9. Pada bak kedua (setelah dicampur dengan tawas, kaporit dan kapur) diketahui kekeruhan sebesar 18,5 dan pH 8. Pada bak ketiga penampungan air setelah proses kimia dan filtrasi, hasil kekeruhan sebesar 2,5 sertanilaipHmenurunsebesar 8. • Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengolahan air limbah dengan metode kimiawi dan filtrasi mempunyai keefektifan yang cukup baik. Karena selain bisa mereduksi kekeruhan, juga bisa menetralkan pH serta mengurangi aroma tidak sedappada air limbah.
SARAN Karena metode percobaan kami ini menggunakan sampel yang jumlahnya tidak banyak, maka untuk ukuran filter dan lainnya bisa menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Karena metode ini terbatas hanya sampai menghasilkan air dengan kualitas untuk menyiram tanaman, sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan konsumsi.
Daftar Pustaka • recyclingwater.wordpress.com/2011/12/20/air-limbah-suatu-definisi • http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com/2011/06/pengolahan-air.html • Depkes. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum/Air Bersih. Jakarta.