180 likes | 656 Views
Pengolahan Limbah Isi Rumen. Hidrolisis Air Abu Sekam Isi Rumen. Air 50 l. Abu Sekam 5 kg. Isi Rumen 10 kg. Didiamkan 21 jam. Isi Rumen Terhidrolisis. Filtrat isi Rumen. Saringan. Ditiriskan hingga air habis. Bahan Pakan. 1. Perlakuan :. a. FISIK
E N D
Pengolahan Limbah Isi Rumen emhanatsir Fapet UB 2009
Hidrolisis Air Abu Sekam Isi Rumen Air 50 l Abu Sekam 5 kg Isi Rumen 10 kg Didiamkan 21 jam Isi Rumen Terhidrolisis Filtrat isi Rumen Saringan Ditiriskan hingga air habis Bahan Pakan emhanatsir Fapet UB 2009
1. Perlakuan : a. FISIK berdasarkan metode perlakuan, ada 2 tujuan yang diharapkan yaitu : • -memecah ikatan lignin dengan komponen • karbohidrat penyusun dinding sel dengan • cara irradiation, pressure cooking, steam • processing, soaking dan boiling treatment. • mengurangi ukuran partikel jerami misalnya • dengan grinding dan pelleting treatment). emhanatsir Fapet UB 2009
rusaknya struktur kristalisasi selulosa dari SK serta dengan mengecilkan atau mengepreskan ukuran partikel jerami akan mempercepat "rate of passage" • biasanya DC relatif turun sedikit tapi konsumsi naik intake energi yang dapat dicerna bertambah. emhanatsir Fapet UB 2009
Kendala : • biasanya memerlukan mesin-mesin yang besar • memerlukan biaya ekstra untuk proses serta • pengangkutan/transportasi. • tidak praktis bagi daerah yang kurang • mempunyai infrastruktur. emhanatsir Fapet UB 2009
b. KIMIAWI Pada prinsipnya dapat meningkatkan DC jerami karena melemahnya dinding sel - dinding sel jerami mudah diserang oleh enzim pencernaan yang disekresikan oleh mikroorganisma rumen. emhanatsir Fapet UB 2009
b. KIMIAWI • Melemahnya dinding sel tersebut disebabkan oleh: Berkurangnya kekuatan ikatan antara lignin dengan KH penyusun dinding sel ( hemiselulosa • hidrolisa ester asam uronat dan ester asam asetat– hemiselulosa). • Larutnya hemiselulosa, lignin dan silikat dinding sel • Membengkaknya selulosa merusak struktur kristal emhanatsir Fapet UB 2009
metoda paling praktis untuk meningkatkan DC dan konsumsi jerami (pada peternakan komersial maupun peternakan rakyat). Bahan-bahan kimia yang digunakan terdiri atas kelompok bahan alkali dan bahan oksida dengan pengaruhnya yang berbeda-beda. emhanatsir Fapet UB 2009
Perlakuan oksida (sulfurdioksida dan gas-gas klor) terhadap jerami lignin mengalami sulphonation atau terbentuknya kloro-lignin. Natrium hidroksida merupakan bahan kimia yang paling baik. Penggunaan urine sapi dan. abu dapur serta abu sekam (hasil pembakaran sekam jerami padi) mulai diujicobakan. emhanatsir Fapet UB 2009
Perlakuan alkali bertujuan : • Memecah / menghidrolisa ikatan ester pada • ikatan ligno-selulosa serta ligno-hemiselulosa. • Memecah / menghidrolisa ikatan ester pada • ikatan hemiselulosa dengan gugusan asetil • Memperbaiki daya larut hemiselulosa • Mengurangi atau menghilangkan kristal selulosa • Struktur sel lebih terbuka mikroorganisme • dan enzim lebih mudah bekerja. • Bagi petani peternak umum di pedesaan, perlakuan alkali sulit diterapkan karena bahan sulit diperoleh dan harganya mahal. emhanatsir Fapet UB 2009
Efektivitas alkali terhadap DC jerami tergantung pada: jenis jerami, jenis alkali (alkali kuat atau lemah), konsentrasi alkali, jumlah air (semakin banyak alkali cepat berdifusi ; penggunaan 1 Itr air/1 kg BK jerami adalah imbangan terbaik sertamemakai kira-kira 5% alkali NaOH, urea, Ca(OH)2*), lama penyimpanan (menjadi penting untuk alkali yang tidak begitu mudah larut seperti Ca (OH)2, abu dapur atau dalam kasus urea tidak langsung dikonversi menjadi NH4OH. emhanatsir Fapet UB 2009
Larutan NaOH(jerami direndam dalam 1,5 % larutan NaOH) • Sistem terbuka (Sisa larutan setelah perlakuan dibuang) • Sistem tertutup (Sisa Larutan digunakan kembali) emhanatsir Fapet UB 2009
c. Enzimatis emhanatsir Fapet UB 2009