290 likes | 909 Views
Studi Kelayakan aspek teknis dan SDA. MK. Studi Kelayakan (MR.507). Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis. ASPEK PASAR ASPEK INTERNAL BISNIS : - Aspek Pasar dan Pemasaran - Aspek teknis dan sumber daya alam - Aspek SDM - Aspek Manajemen - Aspek Keuangan ASPEK EKSTERNAL BISNIS
E N D
Studi Kelayakan aspek teknis dan SDA MK. Studi Kelayakan (MR.507)
Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis • ASPEK PASAR • ASPEK INTERNAL BISNIS : - Aspek Pasar dan Pemasaran - Aspek teknis dan sumber daya alam - Aspek SDM - Aspek Manajemen - Aspek Keuangan • ASPEK EKSTERNAL BISNIS - Aspek politik, ekonomi, sosial, budaya - Aspek yuridis (legal) - Aspek lingkungan industri - Aspek lingkungan hidup • ASPEK RESIKO
Bauran Pemasaran : Programming PRICE PROMOTION People Packaging 8P Partnership PLACE PRODUCT Yang berkuaitas dan sesuai dengan pasar sasaran Analisis Pasar
Aspek produk yang perlu dirancang dengan baik : • Lokasi • Alat dan bahan (perencanaan & proses produksi) • Metode (teknologi) BIAYA/ KEBUTUHAN ANGGARAN • STUDI FASILITAS PRODUKSI • Studi mengenai bangunan, tata letak fasilitas, kebutuhan bahan baku. • Membuat lay out bangunan • Memperkirakan kebutuhan bahan baku, jumlah dan biaya • Memperkirakan alat produksi, mesin dan fasilitas penunjang usaha lainnya
STUDI LOKASI • Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi : • Letak pasar • Letak sumber bahan baku • Fasilitas angkutan • Ketersediaan tenaga kerja terampil • Ketersediaan listrik, air, jaringan komunikasi • Kesesuaian lahan/ harga properti (cth :mall) • Kesalahan dalam pemilihan lokasi : - Pembebanan biaya tinggi - Kerawanan lingkungan (fisik, sosial)
1. LETAK PASAR • Pertimbangan utama, jika jenis produk/ jasanya termasuk yang harus mudah dijangkau pelanggan atau jasa yang harus segera melayani pembelinya. CTH : produk kebutuhan sehari-hari 2. LETAK SUMBER BAHAN BAKU • Pertimbangan ini didasari atas kemudahan proses produksi dan biaya angkut - Kesukaran dalam penganngkutan - Harga bahan mentah yang mahal - Jumlah bahan mentah yang besar
3. FASILITAS ANGKUTAN • Sarana transportasi umum untuk memudahkan pengangkutan produk ke pasar • Menentukan proses pemilihan lokasi karena sasarannya adalah menghasilkan produk yang berkualitas, dibutuhkan pelanggan dan dapat segera sampai pada pelanggan 4. KETERSEDIAAN TENAGA TERAMPIL • Jumlah tenaga terampil yang cukup • Kompetensi yang sesuai 5. SARANA PENUNJANG • Membantu memudahkan proses produksi, karena tidak semua fasilitas harus disediakan oleh pemilik modal • Efisiensi biaya dalam proses produksi
6. KESESUAIAN LAHAN (Site Analysis) Faktorkondisialam • Lereng >40% • Kondisitanah/ batuanpenyusunlereng • CH (>2500mm/tahunataukurangtapiberlangsung > 2 jam). • Kegempaan • Penggunaanlahan
Contoh : Peta Analisis Bukit dengan view yang terbuka. Puncak bukit memiliki kemiringan 2-5%. Potensial untuk dikembangkan Curug Putri Layung sebagai point of interest Kawasan disekitarnya cukup landai. >Potensi untuk dikembangkan Bukit Pinus >Potensial untuk dikembangkan Bukit Pinus dengan view ke arah Gunung Tangkuban Perahu (arah Barat). > Potensial untuk dikembangkan Tebing dengan kemiringan >25%. >Perlu upaya perlindungan Tebing di bantaran sungai Cimahi. Kemiringan >25% > Perlu upaya perlindungan untuk menghindari erosi Puncak bukit, dengan lahan cukup landai. Potensi untuk dimanfaatkan dengan konstruksi ringan Privat land, dekat dengan jalan utama >Potensial untuk dikembangkan Aksesibilitas menuju lokasi
Konsep Zonasi Kawasan Pengembangan sepenuhnya berada di Blok Pemanfaatan yang dibagi ke dalam beberapa zona dengan menggunakan konsep Honey Pot, dimana fasilitas dan atraksi wisata disebar untuk menghindari dampak negatif akibat kegiatan wisata. Dengan konsep seperti ini, konsentrasi wisatawan tidak tertumpu pada satu kawasan, sehingga daya dukung lingkungan lebih terjaga. Kawasan dibagi menjadi 5 zona, setiap zona memiliki fasilitas, sarana prasarana, atraksi dan service area tersendiri. Selain itu setiap zona memiliki inti wisata yang berbeda: Zona 1 : SPA Zona 2 : Camping Ground Zona 3 : Café dan Resto Zona 4 : Eco Lodge Zona 5 : Villa and Cottage CURUG LAYUNG ZONA 2 ZONA 1 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Tanpa skala
Block Plan Café Burangrang Blok sebelah timur yang didominasi oleh perbukitan kaki Gunung Burangrang, akan dikembangkan sebagai café traditional, serta penghijauan dengan konsep Conservation and Leisure 1 4 Bumi Perkemahan Burangrang Kawasan kaki gunung yang berada pada ketinggian …..mdpl, dimanfaatkan sebagai camping ground dengan konsep Forest Camp (privat camping ground yang berada di kawasan hutan) 2 2 1 3 3 Tangkuban Perahu Eco-Lodge Blok sebelah barat yang didominasi dengan Hutan Pinus, memiliki view ke arah Gunung Tangkuban Perahu, dikembangkan sebagai eco-resort 4 Putri Layung SPA Pada kawasan ini terdapat Curug PutriLayung sebagai point of interest, akan dikembangkan sebagai area leisure and relaxation 5 5 Pasanggraha Burangrang Privat land yang berada di bagian selatan, akan dikembangkan sebagai privat resort dengan konsep : green tourism. Tanpa skala
Keterangan 1 Perkemahan 2 Café Burangrang 1 3 Café Burangrang 1 4 Pondok Kopi 5 Saung 6 Saung Serbaguna 7 Rumah Pohon 8 Gerbang Utama 9 Pondok Hutan 10 Parkir Area 11 Pemondokan 12 Pondok Hutan 13 Rmh Panggung 14 Café curug Layung • 15 Gerbang Masuk • 16 Galeri Layung • 17 Pondok Kopi • 18 Dek Layung • 19 Pondok SPA • 20 Saung SPA • 21 Curug Layung • 22 Café Tangkuban • 23 Gerbang masuk • 24 Saung Tgkbn • 25 Pondok Tgkbn • 26 Pondok Hutan • 27 Saung Kecil • Dapur kecil • Jalan utama Site Plan Skala 1 : 5000
METODE PENILAIAN LOKASI (jika ada alternatif) • Metode Penilaian Hasil Melakukan penilaian terhadap semua faktor lokasi yang dianggap penting. Lokasi dengan nilai tertinggi, dianggap yang terbaik untuk dipilih
Metode Perbandingan Biaya Menentukan besar kecilnya biaya pada setiap alternatif. Lokasi dengan total biaya terkecil akan dipilih sebagai lokasi usaha.
Metode Analisis Ekonomi Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor intangible yang relevan. Penilaian didasarkan pada penilaian kuantitatif dan kualitatif.
Tata Letak (Layout) Pabrik dan Proses Produksi Layout dapat diatur berdasarkan : 1. Product oriented layout : berdasarkan urutan pembuatan produk 2. Process oriented layout : pengelompokkan berdasarkan operasi kegiatan Faktor Desain • Fasilitas Utama • Fasilitas penunjang : tempat istirahat karyawan, tempat ibadah, tempat makan siang, transportasi karyawan, tempat parkir, pembuangan limbah, klinik karyawan • Fasilitas tambahan : mess karyawan, infrastruktur
Standar Operasi Penetapan standar operasi prosedur untuk aktivitas yang rutin dan krusial. Tujuan : agar semua proses berjalan sesuai standar. ISO : (International Standard Operation) Pelatihan diperlukan secara berkala untuk memperlancar pelaksanaan SOP
Alat dan Bahan Rancangan (dessain) produk adalah proses yang melibatkan semua bagian perusahaan. Menentukan kebutuhan alat dan bahan untuk memproduksi barang/ jasa Cth : Untuk usaha laundry ; - Mesin Cuci - Mesin pengering - Setrika - Timbangan - Seragam karyawan - Media promosi - Armada jemput (motor box) - Chemical laundry - Perlengkapan kasir + software
Hambatan dalam Proses Produksi • Jadwal Produksi Proses panjang yang memiliki keterkaitan yang tinggi antar bagian - prediksi penjualan, pencarian bahan baku, pemesanan bahan baku, penyediaan bahan penunjang Analisis jadwal produksi barang • Jumlah Produksi Keseimbangan antara proses produksi, target penjualan dan proses penjualan • Skala Produksi • Kualitas Kontrol (QC) • Produk cacat