90 likes | 332 Views
PERSEDIAAN Created by : Rizal Effendi, SE, M.Si.
E N D
DefinisiPersediaan:Adalahmeliputisemuabarang yang dimilikiperusahaanpadasaattertentu, dengantujuanuntukdijualataudikonsumsidalamsiklusoperasi normal perusahaan. Aset lain yang dimilikiperusahaan, tetapitidakuntukdijualataudikonsumsitidaktermasukdalamklasifikasipersediaan. Penggolongan Persediaan : Tidakadapersediaan Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang PersediaanBarangDagangan, yaitu: Barang yang dibelidenganmaksuddijualkembalikepadapelanggan Perusahaan manufaktur Bahan Baku (Raw Material) Barang Dalam Proses (Goods in Process) Barang Jadi (Finished Goods)
Metode pencatatan persediaan: • Metode FISIK • Metode PERPETUAL
Metode FISIK:Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan persediaan yang masih ada pada tgl penyusunan LAPORAN KEUANGAN. STOCK OPNAME diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan tidak diikuti dalam buku besar, karena setiap pembelian dicatat dalam perkiraan PEMBELIAN. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan, maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. HPP baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung.
Metode PERPETUAL:Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrolnya. Pada saat terjadi transaksi rekening yang dimunculkan adalah PERSEDIAAN.
Contoh kasus: • Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagangan PT. Ana, untuk periode tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2004 sbb: • Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450 • Pembelian, 2000 unit @ Rp. 450 • BTUD 3500 unit • Penjualan 2250 unit @ Rp. 750 • Persediaan Akhir 1250 unit Dari kasus di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sbb: + - Rp. 900.000 Rp. 900.000 Rp. 1.687.500 Rp. 1.687.500 Rp. 1.012.500 Rp. 675.000 Rp. 562.500
Dari jurnal tadi, bisa dibuat laporan Laba-Rugi (Parsial) sbb: SistemFisik : Penjualan…………………………………… Rp. 1.687.500 HargaPokokPenjualan (HPP) : Persediaanawal…………Rp. 675.000 Pembelian ………………. 900.000 + BTUD…………………….. 1.575.000 Persediaanakhir……….. 562.500 - HPP ……………………………………Rp. 1.012.500 LabaKotorPenjualan …………………… Rp. 675.000 Sistem perpetual : Penjualan ………………………… Rp. 1.687.500 HargaPokokPenjualan ………… 1.012.500 LabaKotorpenjualan …………… 675.000
PENILAIAN PERSEDIAAN • Metode at COST (harga pokok) • Metode Harga terendah antara harga pokok dengan harga pasar • Metode Harga jual • METODE TAKSIRAN
Asumsi Aliran COST (Cost Flow Assumption) • Kadang-kadang Perusahaan memiliki persediaan yang cukup banyak. Persediaan didapat dari beberapa pembelian yang telah dilakukan, dengan waktu dan COST (harga pokok) yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penilaian cost persediaan harus didasarkan pada asumsi aliran cost. • Asumsi aliran cost ada 4 metode (Metode at COST), yaitu: • Identifikasi khusus • FIFO (First In First Out) • LIFO (Last In First Out) • Rata-rata (Average) Catatan: Aliran cost tidak sama dengan aliran fisik barang/persediaan