250 likes | 497 Views
Minggu 3. Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi dianm@trisakti.ac.id. Faktor – Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Dasar Tarif Overhead. Dasar yang harus digunakan: Keluaran fisik (unit produk langsung)
E N D
Minggu 3 Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi dianm@trisakti.ac.id
Faktor – Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Dasar Tarif Overhead Dasar yang harus digunakan: • Keluaran fisik (unit produk langsung) • Biaya bahan langsung (untuk unit yang pemakaian bahannya berbeda – beda) • Biaya pekerja langsung (untuk unit yang tarif biaya pekerjanya berbeda – beda menurut keahliannya) • Jam kerja langsung (bila gaji pekerja semua sama) • Jam pemakaian mesin (bila memakai mesin – mesin)
Pemilihan Tingkat Kegiatan • Kapasitas teoritis ( = 100% ) • Kapasitas praktis ( <100%, ada kelonggaran untuk rusak, cacat, listrik mati, dll) • Kapasitas aktual yang diharapkan (% dari kapasitas praktis, disesuaikan dengan order yang datang) • Kapasitas normal (rata – rata, untuk perhitungan anggaran dan perhitungan tarif)
Dasar Keluaran Fisik • Dipakai bila perusahaan memproduksi satu jenis barang saja • Merupakan metode yang paling sederhana, dihitung dengan cara:
Dasar Biaya Bahan Langsung Prosentase overhead pabrik hampir selalu sama dengan prosentase biaya bahan langsung Dihitung dengan cara:
Dasar Biaya Pekerja Langsung • Metode ini relatif mudah digunakan, dan menguntungkan dalam kondisi: • Terdapat hubungan langsung antara biaya pekerja langsung dengan overhead pabrik • Tarif pembayaran per jam untuk pekerjaan yang sama dapat dibandingkan
Dasar Jam Kerja Langsung Digunakan untuk menanggulangi kelemahan kedua penggunaan dasar sebelumnya
Dasar Pemakaian Mesin • Biasanya dipakai pada perusahaan yang padat modal • Jam pemakaian mesin yang diharapkan terpakai diperkirakan terlebih dahulu
Kelebihan atau Kekurangan Penerapan Overhead Pabrik • Kekurangan (underapplied) • Kelebihan (overapplied) • Saldo kekurangan atau kelebihan penerapan overhead pabrik harus dianalisis dengan teliti, sebab merupakan sumber informasi utama bagi pihak manajemen untuk mengendalikan dan menilai efisiensi operasi dan pemakaian kapasitas produksi yang tersedia dalam suatu masa kerja tertentu
Analisis Varians (2 Varians) • Varians pengeluaran (spending variances) Yaitu varians / selisih yang terjadi karena faktor anggaran atau beban • Varians kapasitas menganggur (idle capacity variances) Yaitu varians / selisih yang terjadi karena faktor – faktor volume atau kegiatan produksi
Minggu 4 Job Costing dianm@trisakti.ac.id
Sistem Kalkulasi Biaya Pesanan • Biaya dibebankan ke masing – masing pekerjaan . • Pekerjaan dapat berupa pesanan, kontrak, unit produksi, yang dilaksanakan untuk memenuhi spesifikasi pelanggan • Tepat bagi perusahaan percetakan, penerbitan, atau setiap organisasi yang menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan menurut persyaratan spesifik pelanggan
Perhitungan Biaya Manufaktur dengan Job Costing • Identifikasi objek biaya • Identifikasi biaya langsung • Pilih dasar alokasi biaya untuk pengalokasisan biaya tidak langsung • Identifikasi biaya tak langsung yang berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya • Hitung setiap tarif aktual biaya overhead • Hitung biaya tak langsung yang dialokasikan dalam job • Hitung biaya total
Contoh: Biaya Reparasi Mobil • Mekanik mengumpulkan biaya reparasi, suku cadang dan jam tenaga kerja langsung yang dihabiskan dalam mereparasi mobil. • Biaya overhead yang dibebankan menggunakan tarif overhead
Contoh Kasus 1 • Suatu perusahaan meubel menerima pesanan sebanyak ± 20 pesanan perbulannya. • Perusahaan tersebut memiliki pekerja 12 orang meliputi 7 orang operator dengan upah sebesar Rp 3.500 per jam dan 5 orang helper dengan upah sebesar Rp 3.000 per jam. • Jam kerja 8 jam per hari. 1 bulan 25 hari kerja. • Biaya overhead keseluruhan perbulan Rp 7,5 juta. Biaya bahan per bulan Rp 10 juta. Biaya administrasi per bulan Rp 4 juta. Biaya pemasaran Rp 5,5 juta. • Suatu pesanan membutuhkan bahan 2 macam : bahan utama (multipleks 12 mm) @ Rp250.000 sebanyak 4 lembar. Bahan rangka (Kaso) @ Rp 100.000 sebanyak 8 batang. Bahan lain-lain Rp 200.000 • Pekerjaan dilakukan oleh 5 orang operator selama 12 hari dan 3 helper selama 6 hari. • Kemudian pesanan tersebut dijual dengan harga Rp 10 juta. Alokasi biaya overhead ke pesanan didasarkan atas jumlah jam kerja langsung dibanding jumlah jam kerja keseluruhan. • Pesanan yang sudah jadi dijual dengan harga Rp 10 juta.
Bahan Upah Overhead Bahan utama multipleks 12mm = Rp250.000 . 4 lembar = Rp1.000.000 Operator =5 orang . 12 hari . 8 jam . Rp 3.500 per jam =Rp 1.680.000 jml jam kerja langsung/jml jam kerja keseluruhan x biaya overhead =((5org.12hr.8jam)+(3org.6hr.8jam))/ ((7org.25hr.8jam)+(5org.25hr.8jam)) x Rp 7,5 juta ={(480+144)/(1400+1000)} x Rp7,5 jt =(624/2400) x Rp 7,5 juta = Rp 1,95 juta Penjualan pesanan Rp 10.000.000 Biaya Manufaktur Rp 6.062.000 (-) Laba Kotor Rp 3.938.000 Bahan rangka (Kaso) =Rp 100.000 . 8 batang =Rp800.000 Helper =3 orang . 6 hari . 8 jam . Rp 3.000 per jam = Rp 432.000 Bahan lain-lain =Rp 200.000 Total Bahan = Rp 2.000.000 Total Upah = Rp 2.112.000 Total overhead = Rp 1.950.000 Biaya Manufaktur = Rp 6.062.000
Contoh Kasus 2 • Suatu bengkel mobil mengkalkulasi biayanya berdasarkan mobil yang dikerjakan perbaikan dan pemeliharaannya. • Pada tanggal 18 April 2006 ada 20 mobil yang dikerjakan. • 10 diantaranya hanya mengganti oli, 5 mobil tune up dan 5 lainnya perbaikan besar yang memerlukan teknisi lebih dari seorang dan waktu lebih dari sehari. • Untuk jasa penggantian oli, konsumen hanya dibebani biaya pembelian oli saja dengan ongkos kerja dari marjin keuntungan oli tersebut. • Untuk tune up konsumen dibebani dengan biaya penggantian part dan biaya tenaga kerja langsung per jam nya Rp 6.000. • Ongkos kerja termasuk biaya overhead dan marjin keuntungan bengkel tersebut.
Kerjakan… Buat Job Cost sheet dan hitung laba untuk salah satu order tune-up dan perkiraan biaya, jika harga part Rp 50.000, dikerjakan oleh seorang teknisi selama 2 jam. • Ongkos yang dibebani ke konsumen Rp 10.000 per jam. • Pembebanan biaya overhead didasarkan tarif biaya overhead Rp 1000 per jam kerja langsung • Tarif biaya Overhead Variabel Rp 650/jam tenaga kerja langsung. • Biaya Overhead Tetap Rp 1.102.500
Jumlah teknisinya sebanyak 15 orang dengan jam kerja efektif 7 jam kerja (sebulan 30 hari kerja) • Biaya overhead aktual Rp 3,2 juta dengan jam aktual 3.000 jam kerja langsung. • Hitung variansi biaya overhead (varians pengeluaran dan varians kapasitas menganggur)
Menghitung Biaya Overhead Total BOV = Rp 650 x 2 jam = Rp 1.300 BOT = Rp 1.102.500 + Total Rp 1.103.800
Job Cost sheet Tune Up BAHAN UPAH OVERHEAD Part Rp 50.000 2 jam x Rp 6.000 Rp 1.000 x 2 jam Rp 50.000 Rp 12.000 Rp 2.000 Biaya Per pesanan Rp 64.000
Perhitungan Ongkos dan Laba untuk Jasa Tune Up • Ongkos yang dibebankan kepada konsumen = biaya part + Ongkos kerja Ongkos yang dibebankan kepada konsumen = Rp 50.000 + Rp 20.000 = Rp 70.000 • Laba = Ongkos yang dibebankan kepada konsumen – Biaya Tune up Laba = Rp 70.000 – Rp 64.000 Laba = Rp 6.000
Hitung Variansi Biaya Overhead (Varians Pengeluaran & Varians Kapasitas Menganggur) Biaya overhead aktual (BOA) Rp 3.200.000 Pembebanan Biaya Overhead BOT = Rp 1.102.500 BOV = Rp 650 x 3.000jam (+) = Rp 3.052.000 Penerapan Biaya Overhead 3.000jam x Rp 1.000 Rp 3.000.000 SV ICV Spending variance = + 148.000 (TM) Idle Capacity Variance = + 52.000 (TM)