100 likes | 627 Views
MANAJEMEN FILE. Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File. Sasaran Sistem File adalah sebagai berikut: Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai. Menjamin data pada file adalah valid. Optimasi kinerja. Menyediakan dukungan masukan/keluaran.
E N D
Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File • Sasaran Sistem File adalah sebagai berikut: • Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai. • Menjamin data pada file adalah valid. • Optimasi kinerja. • Menyediakan dukungan masukan/keluaran. • Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan • atau pengrusakan data. • Menyediakan sekumpulan rutin interface I/O. • Menyediakan dukungan I/O untuk sistem multiuser. • Kebutuhan manajemen data bagi pemakai, yaitu kemampuan • melakukan operasi-operasi berikut: • Retrieve all • Retrieve one • Retrieve next • Retrieve previous • Insert one • Delete one • Update one • Update few • Optimasi kinerja • Yaitu: • Menurut sistem yaitu meningkatkan jumlah throughput • keseluruhan. • Menurut pemakai yaitu cepatnya waktu tanggap. • File mempunyai sifat sebagai berikut: • Persistence. • Informasi dapat bertahan meski proses yang membang- • kitkannya berakhir atau meskipun catu daya dihilangkan • Size. • File umumnya berukuran besar. Memungkinkan me- • nyimpan informasi yang sangat besar. • Sharebility. • File dapat digunakan banyak proses mengakses infor- • masi secara kongkuren. • Sasaran Manajemen File • Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem • yang menyediakan layanan-layanan berhubungan dengan • penggunaan file ke pemakai dan/atau aplikasi. • Biasanya, satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses • file adalah lewat sistem file. Pemakai atau pemrogram tidak • perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk meng- • akses data di tiap aplikasi.
Fungsi Manajemen File • Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file • adalah: • Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file. • Mekanisme pemakaian file secara bersama. • Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah • kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya • penghancuran informasi. • Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik • bukan menggunakan penamaan yang mengacu • perangkat fisik. • Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi • tersimpan aman dan rahasia. • Sistem file harus menyediakan interface user-friendly. • Mekanisme Pemakaian File Bersama • Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali seperti: • Read access (pengendalian terhadap akses membaca) • Write access (pengendalian terhadap akses memodifika • si). • Execute access (pengendalian terhadap akses menjalan • kan program). • Atau beragam kombinasi lain. • Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan • aman dan rahasia, lingkungan ini seperti: • Electronic fund transfer system. • Criminal record system. • Medical record system. • Dan sebagainya. • Sistem file harus menyediakan antarmuka user-friendly, • yaitu: • Pandangan secara logika (logical view) bukan pandangan • secara fisik (physical view) terhadap data. • Fungsi yang dapat dilakukan terhadap data. Arsitektur Pengelolaan File • Pengelolaan file, biasanya terdiri dari: • Sistem Akses • Berkaitan dengan bagaimana cara data disimpan pada • file diakses. • Manajemen File • Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada • file seperti: • Penyimpanan. • Pengacuan. • Pemakaian bersama. • Pengamanan. • Manajemen Ruang Penyimpanan • Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat • penyimpanan. • Mekanisme Integritas File • Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak • terkorupsi.
Program dapat mengakses file di sistem mela- • lui sistem manajemen basis data (DBMS) • ataupun secara langsung melalui fasilitas • yang disediakan sistem operasi. Umumnya, • sistem operasi menyediakan: • Manajemen file. • Manajemen penyimpanan file. • Mekanisme integritas. • DBMS umumnya memuat: • Database engine, di antaranya berisi • mekanisme integritas. • Sistem akses. • DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan • sistem operasi untuk memberikan layanan- • layanannya. Mekanisme integritas merupakan • masalah yang dilakukan baik di tingkat • sistem operasi maupun di DBMS. • Hanya sistem operasi tertentu, yaitu sistem • operasi yang dikhususkan untuk basisdata • yang secara langsung menyatukan sistem • akses di sistem operasi agar diperoleh kinerja • yang lebih bagus. • Kebanyakan sistem operasi hanya menyedia • kan fasilitas pengelolaan umum yang akan • digunakan perangkat lunak aplikasi • di atasnya. Program Mekanisme Akses Mekanisme Integritas D B M S Database Engine Sistem Akses Sistem Operasi Manajemen File Manajemen Penyimpanan File Mekanisme Integritas Gambar. Cakupan Sistem File Dapat Dilihat Dari Arsitekturnya
Sistem File Arsitektur sistem pengelolaan file adalah sebagai berikut: • Konsep terpenting dari pengelolaan file • Di sistem operasi adalah: • File • Direktori. • Pemakai memanipulasi data merujuk pada • file atau direktori. Pemakai tidak dibebani de- • ngan masalah penyimpanan, manipulasi pe- • rangkat dan sebagainya. • File • Abstraksi penyimpanan dan pengambi- • lan informasi di disk. Abstraksi ini mem • buat pemakai tidak dibebani rincian cara • dan letak penyimpanan informasi, serta • mekanisme kerja perangkat penyimpan • data. • Direktori • Berisi informasi mengenai file. Kebanya- • kan informasi berkaitan dengan penyim- • panan. Direktori adalah file, dimiliki sis- • tem operasi, dan dapat diakses dengan • rutin-rutin di sistem operasi. Program Pemakai File Sekuen Sekuen Berindeks Berindeks Majemuk H a s h Multi Ring Sistem Akses Pustaka/System Call Manipulasi File dan Direktori Sistem File Abstraksi File dan Direktori Manajemen Penyimpanan Tape Device Driver Manajemen I/O Disk Device Driver Gambar. Arsitektur Sistem File • Pengelolaan file melibatkan banyak subsistem penting, yaitu: • Manajemen perangkat masukan/keluaran di sistem operasi. • Sistem file di sistem operasi. • Sistem akses dan/atau sistem manajemen basisdata. • Manajemen Perangkat Masukan/Keluaran di Sistem Operasi • Device Driver • Merupakan lapisan terbawah, berkomunikasi dengan perangkat • secara langsung. Bertanggung jawab memulai operasi masukan/ • keluaran dan memroses penyelesaian permintaan masukan/ • keluaran. Pada operasi file, perangkat yang biasa dipakai adalah • disk dan tape. File • Terhadap beragam pandangan mengenai file: • Pandangan pemakai. • Pandangan pemrogram. • Pandangan perancang sistem.
Pemakai • Terhadap file pemakai berkepentingan memahami hal • berikut: • Penamaan untuk file. • Tipe file. • Atribut file. • Perintah-perintah untuk manipulasi file. • Pemrogram • Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrogram • perlu memahami: • Operasi-operasi terhadap file. • Perancang Sistem • Implementasi pengelolaan file. • Penamaan File • Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem • harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file • dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak • diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori. • Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan • yaitu: • Sistem yang case-sensitive. • Sistem membedakan antara huruf kecil dan besar • Sistem case-insensitive • Sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan kapital. • Saat ini, penamaan file cenderung dapat menggunakan • nama file panjang karena deskriptif. • Tipe File • Terdapat tiga tipe file di sistem operasi, yaitu: • File Reguler • File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. • File ASCII berisi baris teks. File biner adalah yang • bukan file ASCII. • File Direktori • Merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola • struktur sistem file. File direktori merupakan file • berisi informasi-informasi mengenai file-file yang • termasuk dalam direktori itu. • File Spesial • Merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. • Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang seba- • gai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi • perangkat masukan/keluaran. • File spesial terbagi dua, yaitu: • File Spesial Karakter • File ini memodelkan: • Terminal. • Printer. • Port jaringan. • Modem. • Dan alat-alat yang bukan penyimpan • sekunder. • File Spesial Blok • Sebagai kumpulan blok-blok data • (berorientasi blok).
Atribut File Atribut file adalah informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file. • Perintah-perintah Manipulasi File • Merupakan perintah yang dapat diberikan pemakai dibaris • perintah ke shell (command interpreter). Perintah-perintah • tersebut dapat dikategorikan menjadi: • Perintah penciptaan file. • Perintah penghapusan file. • Perintah pengkopian. • Perintah penggantian nama. • Perintah manipulasi yang lain. • Operasi pada File Tabel. Atribut-Atribut File Yang Mungkin Tabel. Operasi-Operasi pada File
Organisasi File • Elemen pokok perancangan sistem akses adalah record • record diorganisasikan atau distrukturkan. • Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file • adalah: • Redundansi yang kecil. • Pengaksesan yang tepat. • Kemudahan dalam memperbaharui. • Pemeliharaan yang sederhana. • Kehandalan yang tinggi. • Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi • file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi • kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan • dasar adalah sebagai berikut: • File pile (pile). • File sekuen (sequential file). • File sekuen berindeks (indexed-sequential file). • File berindek majemuk (multiple-indexed file). • File ber-hash (hashed or direct file). • File cincin (multi-ring file). Sistem Akses File • Sistem akses merupakan pilihan, yaitu: • Dapat menjadi bagian dari sistem operasi, atau • Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen • sistem akses. • Sistem operasi bertujuan umum tidak mengimplementasikan • sistem akses sebagai komponen sistem operasi, terserah sistem • manajemen basisdata yang dijalankan di sistem operasi untuk • menangani sistem akses. Sistem operasi hanya memberikan • pengelolaan sistem file dasar. • Cara Akses Perangkat Penyimpanan • Perangkat penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi • dua, yaitu: • Perangkat akses sekuen (sequential access device). • Proses harus membaca semua byte atau record file • secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat • meloncati dan membaca di luar urutan. • Contoh: Tape. • Perangkat akses acak (random access device). • Dimungkinkan dapat membaca byte atau record file • di luar urutan, atau mengakses record berdasar kunci • bukan posisinya.
Log of attrib –h tugas.doc • Log file/ file log .pdf .dbf .bmp tugas.pdf .zip .ppt .tar .doc .xls .mp3 .sxw .pas .bas
Tugas • Uraikan Maksud Kata Kunci Pada Bab : Manajemen File (Bambang Harianto, 1997. Informatika Bandung) • Up-load (posting ke blog masing2) paling lambat hari senin, 22 Juni 2010.