1 / 13

Rapat Baleg dengan Wakil Pengusul RUU Intelijen Negara

Rapat Baleg dengan Wakil Pengusul RUU Intelijen Negara. Baleg, 29 November 2010. Proses Penyusunan.

paniz
Download Presentation

Rapat Baleg dengan Wakil Pengusul RUU Intelijen Negara

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RapatBalegdenganWakilPengusul RUU Intelijen Negara Baleg, 29 November 2010

  2. ProsesPenyusunan • Bahwa berdasarkan Prolegnas 2010, diamanatkan untuk disusun Rancangan Undang-Undang tentang Intelijen. Untuk itu Komisi I berinisiatif untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Intelijen Negara, sebagaimana yang akan kita bahas saat ini. • Mengadakan RDPU dengan para pakar, praktisi, dan narasumber terkait untuk mendapat masukan. • Pandangan dan masukan dari masing-masing Fraksi. • Rapat-rapat internal penyusunan.

  3. TantanganIntelijen Negara • Demokratisasidanperlindungan HAM. • SupremasiHukumdanAkuntabilitas. • Adanyalembaga-lembaga Negara yang menyelenggarakanfungsiIntelijen. Diperlukansuatupayunghukum

  4. LandasanFilosofisdanSosiologisRUU Intelijen Negara • Perkembangan situasi dan berbagai bentuk ancaman terhadap negara yang berspektrum luas. • Diperlukannya adanya suatu mekanisme deteksi dini untuk mengantisipasi ancaman dengan tetap mengedepankan supremasi hukum dan hak asasi manusia

  5. Sistematika RUU Intelijen Negara BAB I: Ketentuan Umum Terdiri atas 2 Pasal : • Pasal 1 : Ketentuan Umum • Pasal 2 : Asas-asas Intelijen Negara

  6. BAB II : Hakikat, Tujuan, Fungsi, danRuangLingkupIntelijen Negara • Terdiri atas 4 Bagian yang dirinci kedalam 4 Pasal, yaitu mulai Pasal 3 – Pasal 6 • Fungsi yang ada di dalam Intelijen Negara dalam bab ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Penyelidikan, Pengamanan, dan Penggalangan beserta dengan ruang lingkupnya.

  7. BAB IIIKerahasiaanInformasiIntelijen • Terdiri atas 3 Pasal, mulai Pasal 7–Pasal 9 • Mengatur tentang Informasi Intelijen yang bersifat rahasia. • Masa Retensi Informasi Intelijen • Informasi Intelijen yang dapat diakses publik.

  8. BAB IVLembagaKoordinasiIntelijen Negara (LKIN) • Terdiri atas 6 bagian, mulai Pasal 10-Pasal 17 • Mengatur tentang adanya LKIN, termasuk tugas dan wewenang. • Adanya wewenang khusus untuk melakukan intersepsi komunikasi.

  9. BAB VPenyelenggaraanIntelijen Negara • Terdiri dari 6 bagian dan 9 Pasal, mulai Pasal 18-Pasal 26 • Membagi menjadi : • Penyelenggara Intelijen Negara : Intelijen TNI, Intelijen Polri, Intelijen Kejaksaan. • Intelijen pada Kementerian, Lembaga Kementerian dan Non Kementerian, serta Pemerintah Daerah. • Pihak No. 1 menyelenggarkan fungsi Penyelidikan, Pengamanan, Penggalangan. • Pihak No.2 menyelenggarakan fungsi Penyelidikan. • Kedua belah pihak wajib koordinasi dengan LKIN.

  10. BAB VI: Personil Intelijen Negara BAB VII: Pembiayaan • Terdiridari 5 bagiandan 8 Pasal, mulaiPasal 27-Pasal 34. Mengaturtentang : • HakdankewajibanPersonilIntelijen Negara. • SumpahatauJanji. • AdanyaKodeEtik. • AdanyaDewanKehormatan. • PerlindunganPersonilIntelijen Negara • Rekrutmendanpengembanganprofesi. • Terdiri dari 1 Pasal, yaitu Pasal 35. • Pembiayaan oleh APBN.

  11. BAB VIII: Pertanggungjawaban dan Pengawasan • Terdiri atas 2 bagian dan 2 Pasal yaitu Pasal 36 dan Pasal 37. • Pertanggungjawaban Intelijen Negara terhadap Presiden melalui LKIN. • Pengawasan DPR terhadap kebijakan, kegiatan, dan penggunaan anggaran Intelijen Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

  12. BAB IX: Ketentuan Pidana BAB X: Ketentuan Penutup Pemidanaan bagi : • Setiap orang yang karena kesengajaan, dan setiap orang yang kelalaiannya mengakibatkan bocornya informasi Intelijen. • Setiap Personil Intelijen Negara yang melakukan intersepsi komunikasi di luar fungsinya. • Pemberatan hukuman 1/3 dari masing-masing ancaman pidana maksimumnya bagi Personil Intelijen yang membocorkan kerahasiaan Informasi Intelijen pada saat perang. • Terdiri atas 5 Pasal, mulai Pasal 42-Pasal 46.

  13. Sekianterimakasih \

More Related