200 likes | 584 Views
BAB 3 PEMBUKTIAN VALIDITAS KALIMAT LOGIKA. ASUMSI SALAH Perlu pembuktian nilai True untuk semua interpretasi (2 n) Membutuhkan langkah pembuktian yang panjang Akan lebih mudah membuktikan bahwa ada 1 interpretasi yang menyebabkan nilai kalimat salah Tidak valid
E N D
BAB 3 PEMBUKTIAN VALIDITAS KALIMAT LOGIKA • ASUMSI SALAH • Perlu pembuktian nilai True untuk semua interpretasi (2n) • Membutuhkan langkah pembuktian yang panjang • Akan lebih mudah membuktikan bahwa ada 1 interpretasi yang menyebabkan nilai kalimat salah Tidak valid • Asumsi salah tidak mungkin terjadi Valid Contoh Soal 3.1 Buktikan validitas kalimat A : if ((not x) or (not y)) then (not(x and y)) Jawab : Bentuk kalimat implikasi A : A1 A2 (~ x ~ y) ~ (x y) Misalkan A diasumsikan salah yang berarti : Antsenden/premis/hipotesis A1 benar (~ x ~ y) = T konklusi/konsekuen A2 salah ~ (x y) = F
Ada dua cara pembuktian valid/tidak valid A : (~ x ~ y) ~ (x y) a.) Dimulai dari konklusi dulu (A2 = F) periksa apakah hipotesisnya (A1 = T) ? b). Dimulai dari hipotesisnya dulu (A1 = T) periksa apakah konklusinya (A2 = F) ? a). Konklusi A2 : ~ (x y) = F (x y) = T x = T dan y =T Periksa hipotesis A1 : (~ x ~ y) = F F = F seharusnya A1 = T Asumsi A = F tidak pernah terjadi kalimat A valid b) Hipotesis A1 = (~ x ~ y) = T, ada beberapa kemungkinan : Asumsi A = F tidak pernah terjadi kalimat A valid
Contoh Soal 3.2 Buktikan validitas kalimat B : (if x then y) if and only if ((not x) or y) Jawab : Bentuk kalimat B biimplikasi B1 B2 (x y) (~x y) Misalkan B diasumsikan salah, maka ada 2 kemungkinan : a). hipotesis B1 benar (x y) = T dan konklusi B2 salah (~x y) = F b). hipotesis B1 salah (x y) = F dan konklusi B2 benar (~x y) = T a1). Dimulai dari hipotesis dulu (x y) = T dan (~x y) = F
a2). Dimulai dari konklusi dulu (x y) = T dan (~x y) = F b1). Dimulai dari hipotesis dulu (x y) = F dan (~x y) = T
b2). Dimulai dari konklusi dulu (x y) = F dan (~x y) = T Jadi asumsi B = F tidak pernah terjadi kalimat B valid
Contoh Soal 3.3 Buktikan validitas kalimat C : if (if x then y) then (if (not x) then (not y)) Bentuk kalimat C implikasi C1 C2 (x y) (~x ~ y) Misalkan C diasumsikan salah yang berarti : hipotesis C1 benar (x y) = T konklusi C2 salah (~x ~ y) = F Dimulai dari hipotesis dulu : (x y) = T dan (~x ~ y) = F
Dimulai dari konklusi dulu : (x y) = T dan (~x ~ y) = F Jadi asumsi C = F dapat terjadi kalimat C tidak valid
POHON SEMANTIK 1 p = T p = F p = T p = F p = T p = F 3 2 F 3 3 q = T q = F 5 4 • Misalkan suatu kalimat logika A terdiri dari 3 proposisi p, q dan r • Pohon semantik dimulai dengan cabang tertinggi untuk proposisi pertama (p) • Cabang tertinggi ini terdiri cabang kiri (T) dan cabang kanan (F) • Perhatikan cabang kiri No. 2 : • Bila dengan p = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai benar atau salah), maka cabang No. 2 ini tidak bercabang, misalkan nilainya salah • Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri (T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi kedua q
Perhatikan cabang kiri No. 4 : • Bila dengan p = T dan q = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai benar atau salah), maka cabang No. 4 ini tidak bercabang, misalkan nilainya benar • Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri (T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi ketiga r p = T p = F p = F p = T 3 3 q = T q = F q = T q = F T 5 r = F 5 r = T 6 7 • Langkah-langkah tersebut di atas diulangi lagi untuk cabang-cabang lain • Kalimat logika dikatakan valid bila semua cabangnya bernilai benar, bila ada cabangnya yang bernilai salah, maka kalimat tsb dikatakan tidak valid
Bila semua cabang bercabang lagi, maka pohon semantiknya menjadi : p = F p = T q = T q = F q = F q = T r = F r = F r = F r = F r = T r = T r = T r = T T T T T T F T T • Metoda pohon semantik dapat lebih efisien dari metoda tabel kebenaran
Contoh Soal 3.4 Tentukan validitas kalimat G : if (if x then y) then (if (not x) then not y) 1 1 p = T p = T p = F p = F 3 3 2 T Jawab : Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2 G : (p q) (~ p ~ q) Periksa cabang No. 2 : Bila p = T, maka ~ p = F G2 : (~ p ~ q) = T apapun nilai q Bila (~ p ~ q) = T, maka G = T apapun nilai G1 : (p q) Nilai G sudah dapat ditentukan, yaitu bernilai T
Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2 G : (p q) (~ p ~ q) Periksa cabang No. 3 : Bila p = F, maka G1: (p q) = T apapun nilai q ~ p = T, nilai G2 : (~ p ~ q) tergantung pada nilai q Bila ~ q = T, maka G2 = T dan bila ~ q = F, maka G2 = F Bila G2 = T, maka G = T dan bila G2 = F, maka G = F Jadi nilai G belum sudah dapat ditentukan, cabang No. 3 bercabang lagi p = T p = F T q = T q = F 4 5
Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2 p = T p = F T q = T q = F F T • G : (p q) (~ p ~ q) • Periksa cabang No. 4 : • Bila p = F dan q = T, maka G1: (p q) = T dan G2 : (~ p ~ q) = F • Akibatnya G : G1 G2 bernilai salah (F) • Periksa cabang No. 5 : • Bila p = F dan q = F, maka G1: (p q) = T dan G2 : (~ p ~ q) = T • Akibatnya G : G1 G2 bernilai benar (T) Karena ada cabang yang bernilai salah, maka kalimat G tidak valid
Contoh Soal 3.5 Tentukan validitas kalimat B : [p (q r)] [(p q) r] 1 p = T p = F 3 2 p = T p = F T T T Jawab : Bentuk kalimat B biimplikasi : B1 B2 Karena semua cabang nilainya benar, maka kalimat B valid Lebih efisien dari tabel kebenaran
Latihan Soal 3.1 Buktikan validitas kalimat D : if(if(not x) then y) then if(not y) then x) and (x or y) D : (~ x y) ( (~y x) (x y)) Latihan Soal 3.2 Tentukan validitas kalimat (p q) (~p r) (q r) dengan menggunakan asumsi salah
Latihan Soal 3.3 Tentukan validitas kalimat B : [p (q r)] [(p q) r] 1 p = T p = F 3 2 Jawab :
Latihan Soal 3.4 Periksalah validitas kalimat p (p q) dengan menggunakan pohon semantik 1 p = T p = F 3 2 Jawab : Bentuk kalimat OR Eksklusif A = A1 A2