1 / 1

B. Asertivitas Seksual 1. Pengertian Asertivitas

B. Asertivitas Seksual 1. Pengertian Asertivitas Kata asertive berasal daru bahasa Inggris to assert, yang diartikan sebagai suatu ungkapan sikap positif, dimana sikap positif tersebut dinyatakan dengan tegas

Download Presentation

B. Asertivitas Seksual 1. Pengertian Asertivitas

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. B. Asertivitas Seksual 1. Pengertian Asertivitas Kata asertive berasal daru bahasa Inggris to assert, yang diartikan sebagai suatu ungkapan sikap positif, dimana sikap positif tersebut dinyatakan dengan tegas dan terus terang (Fensterheim dan Baer, 1980). Menurut Mallot, dkk (dalam Prabana 1997) dapat diartikan sebagai cara menyatakan sesuatu dengan sopan mengenai hal- hal yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan. Llyod (1991) mengatakan bahwa perilaku asertif adalah gaya wajar yang tidak lebih dari sikap langsung, jujur, dan penuh respek sementara berinteraksi dengan orang lain. Lazarus (dalam Fensterheim, 1980) merumuskan tingkah laku asertif sebagai tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dari setiap usaha untuk membela hak-haknya serta adanya keadaan efektif yang mendukung, yaitu mengetahui hak-hak pribadi, berbuat untuk mendapatkan hak-haknya tersebut dan melakukan hak tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi. Taubman (dalam Prabana, 1997) asertivitas merupakan ekspresi dari perasaan, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan belajar bertindak atas dasar perasaan-perasaan, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan tersebut dan menghormati perasaan-perasaan, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan orang disekitarnya.

More Related