20 likes | 368 Views
20. seksual. yang berkaitan dengan dorongan-dorongan seks tidak jarang. menimbulkan. konflik dalam diri mereka dikarenakan pertimbangan-. pertimbangan. moral. yang. saling. bertentangan. dengan. pengaruh. dorongan-dorongan seks (Gazali, 1980).
E N D
20 seksual yang berkaitan dengan dorongan-dorongan seks tidak jarang menimbulkan konflik dalam diri mereka dikarenakan pertimbangan- pertimbangan moral yang saling bertentangan dengan pengaruh dorongan-dorongan seks (Gazali, 1980). c. Faktor psikologis Menurut Gessel (dalam Hurlock,1975) remaja mengalami rasa takut {fear) akibat hubungannya dengan orang lain, j u g a mengalami rasa bersalah {guilt) timbul karena konflik internal antar nilai yang dipegangnya dengan perilaku yang tidak sejalan. Semakin jauh perilaku remaja menyimpang dari norma, makin besar potensinya untuk merasa bersalah (Hurlock, 1975). Menurut O f f e r (dalam Hurlock, 1999) kebanyakan r e m a j a berada pada tipe surgent growth dan tumultous growth. Pada surgent growth remaja berkembang tidak menentu dan mengalami situasi yang labil, kadang progresif dan kadang regresif Pada tumultous growth remaja tampak banyak mengalami masalah dalam hal perilaku, timbul kecemasan dan konflik dengan orang tua. d. Faktor Kognitif Reaksi emosional manusia diakibatkan oleh proses kognitif atau cara manusia berpikir (Burns, 1988; Beck dalam Retnowati, 1990). Menurut Schachter (Powell, 1983), antara berpikir dan emosi terdapat suatu hubungan timbal balik. Bila individu menerima suatu stimulus,