10 likes | 254 Views
5. Faktor-faktor w i g mempengaruhi asertivitas. a. Jems Kelamin. Menurut Arsante dan Gudykunst (Syarani, 1995) menyatakan bahwa pada. umumnya pria banyak memiliki sifat-sifat maskulin yaitu kuat, asertif, kompetitif, dan.
E N D
5. Faktor-faktor w i g mempengaruhi asertivitas a. Jems Kelamin Menurut Arsante dan Gudykunst (Syarani, 1995) menyatakan bahwa pada umumnya pria banyak memiliki sifat-sifat maskulin yaitu kuat, asertif, kompetitif, dan ambisius. Penelitian Bee (Yogaryjantono, 1991) menambahkan laki-iaki cenderung lebih mandiri, tidak ffludah terpengaruh, dan lebih tenang, perempuan lebih mudahterpengaruh dan lebih bersifat mendidik. Budiman (Widodo, 1998) memperkuat pendapat Bee, dengan raengatakan bahwa laki-laki lebih aktif dan lebih rasiona! sedangkan perempuan lebih pasif, lebih emosional, dan lebih submisif. Masalali emosionalnya, dibandingkan dengan wanita, pria sering tidak belajar mengenai kejujuran emosional karena mereka diajarkan sejak dini untuk tidak emosional, wanita sering membesar-besarkan respon emosional terhadap situasi yang dihadapi (Lloyd dalam Syarani, 1995). Jenis kelamin yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap perilaku asertif biasanya berhubungan dengan pola asuh, budaya yang melingkiyi, serta stereotip yang ada. Berdasar uraian tersebut dapat diduga bahwa laki-laki lebih asertif daripada per empuan. b. Harga diri Alberti dan Emmons (Hidayati, 1987) mengatakan bahwa orang-orang yang asertif diasumsikan memiliki konsep diri yang positif Orang yang memiliki konsep diri positif dengan sifat-sifat penerimaan diri, evaluasi cfiri yang positif dan harga din yang tinggi, akan merabuat mereka merasa aman dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam kaneah sosial. Konsep diri berkor elasi positif dengan perilaku asertif, karena harga diri merupakan bagian dari konsep diri artinya seseorang yang harga dirinya rendah maka konsep dirinya rendah (Retnaningsih, 1992). Rasa percaya diri pada orang yang memiliki