290 likes | 633 Views
Penggunaan Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD) dalam Singulasi Analisa Proses. TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS. NAMA : DWI PRASANTO NPM : 061884 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI (NR). ABSTRAK.
E N D
Penggunaan Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD) dalam Singulasi Analisa Proses TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS NAMA : DWI PRASANTO NPM : 061884 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI (NR)
ABSTRAK Dalam catatan ini berisi tentang aplikasi Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD) untuk memproses analisa. QFD telah diterapkan dalam berbagai industri sejak tahun 1960an, tetapi metodologi QFD tradisional masih mempunyai pembatasan banyak orang. Suatu kerangka QFD ditingkatkan dan diusulkan di mana kebutuhan pelanggan dikenali lewat rekayasa nilai dan analisa strategis. Proses memetakan yang menggunakan metodologi IDEF adalah mempekerjakan untuk merumuskan spesifikasi desain suatu sistem sebelum Rumah Mutu (HOQ) diterapkan. Suatu studi kasus diselenggarakan untuk mempertunjukkan kegunaan kerangka yang diusulkan dalam meneliti efektivitas dan pencapaian dua jenis proses singulasi industri semi-konduktor.
I. PENGENALAN Dari waktu ke waktu, seorang enginer diharuskan mendesain ulang suatu proses untuk meningkatkan keefektifan biaya dan produktivitas nya, yang berarti bahwa dapat diputuskan atas suatu desain berbeda. Teknik berbeda, seperti analisis putusan (DA), proses hirarki analitis (AHP) dan teknik untuk berbagai pengambilan keputusan ukuran-ukuran (MCDM) dilaporkan oleh Kirkwood untuk bisa diterapkan untuk digunakan memproses di pengambilan keputusan memproses. Dalam catatan ini mengusulkan suatu kerangka Penyebaran Fungsi Kualitas ( QFD) dan mempertunjukkan aplikasi yang sukses untuk memproses analisa.
PENGENALAN(lanjutan) Kita mulai dengan suatu ikhtisar tentang Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD) dan sebagian dari pembatasan nya. Suatu kerangka QFD adalah mengusulkan untuk ditingkatkan kemudian melibatkan proses pemetaan yang menggunakan DEFINISI Terintegrasi ( IDEF) untuk merumuskan suatu proses spesifikasi desain suatu sistem sebelum Rumah Mutu (HOQ) diterapkan. Suatu studi kasus kemudian menyelenggarakan untuk menggambarkan penggunaan kerangka yang diusulkan di dalam analisa dua jenis proses singulasi industri semi-konduktor.
II. IKHTISAR TENTANG PENYEBARAN FUNGSI KUALITAS QFD adalah suatu alat untuk meningkatkan siklus pengembangan dan memproduksi produk yang lebih baik sebanding kebutuhan pelanggan. QFD memenuhi gol melalui penggunaan suatu alat desain yang dikenal sebagai Rumah Mutu (HOQ) seperti ditunjukkan Gambar 1. Kolom “Whats” menghadirkan suara pelanggan dan pada sisi kanan adalah suatu penilaian kompetitif pelanggan yang dinyatakan dalam rupa suatu penilaian/beban maksimum. Kolom “Hows” merupakan karakteristik yang fungsional suatu produk yang mencakup bagaimana kebutuhan pelanggan dapat dijumpai. Atap adalah ruang acuan/matriks korelasi yang menandai adanya hal positif dan hubungan negatif antara karakteristik teknis pada produk tersebut.
IKHTISAR TENTANG PENYEBARAN FUNGSI KUALITAS (lanjutan) Hubungan ini dapat membantu ke arah untuk menghasilkan alternatif baru dengan penyorotan area di dalam peningkatan produk sekarang. Setelah melengkapi “Whats" dan “Hows", hubungan ini dapat terpecahkan dan dinyatakan dalam suatu acuan/matriks hubungan ditandai dalam pusat rumah. Ketika hubungan acuan/matriks telah selesai, kepada tingkat yang mana produk capaian akan mencukupi pelanggan akan dihitung dan dinyatakan sebagai suatu score absolut dan suatu score yang berhubungan dengan nilai target tersebut.
IKHTISAR TENTANG PENYEBARAN FUNGSI KUALITAS (lanjutan) Metodologi QFD Tradisional mempunyai pembatasan banyak orang. Sebagai contoh, identifikasi kebutuhan pelanggan adalah tidak sistimatis dan rancu dan karakteristik yang fungsional suatu produk diperumit ( dalam hal ini suatu proses rancang-bangun) tidak mudah ditentukan. Di dalam catatan, suatu kerangka QFD ditingkatkan dan dilaporkan dimana kebutuhan pelanggan yang dikenal systemically menggunakan konsep “teknik nilai” dan kemudian metodologi IDEF digunakan untuk memahami proses yang rancang-bangun dan systemically merumuskan karakteristik fungsional nya.
III. METODOLOGI YANG DIUSULKAN Metodologi yang diusulkan ditunjukkan Gambar 2. Kebutuhan pelanggan yang dikenal systemically menggunakan rekayasa nilai dan analisa strategis. Rekayasa nilai terbaik diberlakukan bagi area biaya produk, mutu dan pencapaian sedangkan analisa strategis terbaik digunakan untuk meneliti kekuatan posisi produk dan mengidentifikasi faktor tersebut yang mempengaruhi pada posisi ini. Proses dari analisa strategis dapat dibantu oleh sejumlah perkakas,seperti pada daftar Tabel 1. Metodologi DEFINISI Terintegrasi (IDEF) kemudian menggunakan proses yang memetakan untuk systemically merumuskan karakteristik yang fungsional produk tersebut.
METODOLOGI YANG DIUSULKAN (lanjutan) Selanjutnya kita menguraikan aplikasi metodologi yang diusulkan untuk meneliti pencapaian dan efektivitas dua jenis singulasi proses industri semi-konduktor. Tabel 1. Tool yang membantu proses tentang analisa strategis
Tabel 1. Tool yang membantu proses tentang analisa strategis (lanjutan)
V. APLIKASI ANALISA METODOLOGI YANG DIUSULKAN PADA SUATU PROSES SINGULASI Singulasi adalah suatu teknik yang digunakan industri semi-konduktor untuk membagi unit individu dari biscuit-type yang membungkus. Ada dua jenis umum proses Singulasi: standalone sistem dan inline sistem. Studi kasus ini mempertunjukkan aplikasi yang sukses kerangka QFD yang diusulkan untuk menyelesaikan suatu analisa proses suatu standalone sistem dan suatu inline sistem yang telah dikembangkan oleh suatu kelompok desain.
A. Identifikasi Systemically kebutuhan pelanggan Kebutuhan Pelanggan yang dikenal systemically menggunakan rekayasa nilai dan analisa strategis. Penggunaan rekayasa nilai meliputi: produktivitas tinggi, panjang waktu antara membantu, panjang waktu antara beban, biaya peralatan lebih rendah, pengurangan biaya bahan ekstra, mengurangi kesalahan manusia, pemeliharaan yang mudah, multi-fungsi, kebebasan dari modul yang fungsional, ukuran penanganan kapasitas, biaya pengemasan yang lebih rendah dan kebutuhan peralatan luas lantai yang lebih kecil.
Identifikasi Systemically kebutuhan pelanggan (lanjutan) Kebutuhan yang dikenal menggunakan analisa strategis meliputi: kondisi keamanan kerja, ketrampilan yang dikurangi mengukur kebutuhan untuk operator, kebutuhan tenaga kerja yang dikurangi, kemudahan transportasi peralatan, kemudahan operasi, satu baris sistem seimbang, suatu tingkatan barang dalam pengolahan cukup, proses baik menghasilkan dan suatu efisien memproses siklus. Setelah memperoleh kebutuhan tersebut, suatu daftar pertanyaan dirancang dan dibagi-bagikan kepada pelanggan target untuk mengidentifikasi pentingnya kebutuhan tersebut.
B. Proses Pemetaan dengan DEFINISI yang Terintegrasi (IDEF) IDEF adalah suatu kelompok memperagakan metoda yang dapat digunakan untuk menguraikan bisnis dan operasi rancang-bangun. IDEFØ adalah salah satu dari metoda IDEF yang dirancang untuk model keputusan, tindakan, dan aktivitas suatu sistem, dan yang digunakan dalam hal ini untuk menyelesaikan proses memetakan secara sistematis merumuskan karakteristik fungsional standalone (Gambar 3) dan mengintegrasikan (Gambar 4) sistem. Berdasarkan pada Pemetaan Proses dan menghasilkan IDEF diagram dan kebutuhan pelanggan, regu yang rancang-bangun diminta untuk mengidentifikasi karakteristik yang fungsional yang akan mencapai kebutuhan ini.
Proses Pemetaan dengan DEFINISI yang Terintegrasi (IDEF)(lanjutan) Duapuluh karakteristik fungsional dikenali termasuk mempercepat gerakan, memperkecil jarak transportasi material, memperkecil ukuran mesin, mengurangi banyaknya modul mesin, meliputi lebih sensor untuk memonitor material, waktu lebih panjang untuk pemeriksaan, meningkatkan ukuran platform, meningkatkan ukuran membongkar platform, memperkecil banyaknya pemuat, memperkecil banyaknya tidak pemuat, menyediakan pelindung keselamatan mesin, menyederhanakan tata ruang dan adesain mesin, memperkecil banyaknya materi konversi, desain kotak koleksi khusus, otomat pemindahan modul, penggunaan peralatan jig and fixtures, menyederhanakan tata ruang papn pengawas, memikirkan jalur papan petunjuk (LF) programmable, menciptakan suatu mesin modular yang mandiri dan membuat bukti desain.
C. Penetapan Matriks Hubungan Dan Matriks Korelasi Setelah melengkapi kolom "Whats" dan "Hows", matriks hubungan dapat dibentuk. Masing-Masing hubungan ditugaskan suatu derajat tingkat kekuatan (kuat, medium, atau lemah) seperti diwakili oleh lambang “◎”, “” dan “△” berturut-turut. Sebagai contoh, hubungan antara "produktivitas tinggi" dan "mempercepat gerakan" adalah kuat, atau “◎”, sedangkan yang antara “panjang waktu antara membantu" dan "meliputi lebih sensor untuk memonitor material" medium, atau “”.Hubungan antara " produktivitas tinggi" dan " memperkecil ukuran mesin" adalah lemah, atau “△”.Matriks Hubungan yang akhir adalah seprti ditunjukkan Gambar 5.
Penetapan Matriks Hubungan Dan Matriks Korelasi (lanjutan) Matriks Korelasi mengukur interaksi antara karakteristik sistem yang fungsional dan menyediakan awal pengenalan tingkat yang berbeda korelasi dan solusi ketika ditentukan oleh regu desain. Ada empat tingkatan korelasi: Kuat(+), atau “”; Positif, atau “”; Negatif, atau “X”; dan Kuat(-), atau “X”. Matriks Korelasi yang akhir ditunjukkan Gambar 5.
D. Perumusan Dan Penilaian Kompetitif Nilai-Nilai Target Suatu regu teknis dibentuk untuk melakukan suatu analisa berpandangan terbuka untuk membandingkan sistem keduanya dalam kaitan dengan tingkat kepada mereka yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang menggunakan suatu skala five-point di mana lima poin-poin tersebut menghadirkan perbandingan yang terbaik dan satu hal yang yang lebih buruk. Perbandingan Penilaian/Beban maksimum diperkenalkan dalam tabel chart.
Perumusan Dan Penilaian Kompetitif Nilai-Nilai Target (lanjutan) Kemudian kolom nilai-nilai target dihitung, di mana ada dua penetapan nilai: nilai yang absolut dan nilai yang relatif . Penilaian/Beban maksimum dihitung dengan penjumlahan kolom masing-masing kebutuhan pelanggan dengan nilai-nilai yang telah dijelaskan kepada lambang korelasi. Suatu nilai 9, 3, dan 1 menjelaskan untuk suatu yang kuat, medium, dan hubungan lemah, secara berturut-turut. Nilai relatif adalah nilai mutlak yang menyatakan sebagai persen dari total nilai. Dengan pengelompokan semua hasil, matriks HOQ dapat diselesaikan seprti ditunjukkan Gambar 5.
VI. PROSES ANALISA BERDASARKAN PADA QFD Analisa tabel perbandingan nilai matriks QFD menunjukkan sistem yang terintegrasi mempunyai keuntungan lebih. Khususnya, sistem yang terintegrasi mencapai penilaian lebih baik untuk kebutuhan pelanggan yang telah dikenal menggunakan metoda analisa yang strategis. Sistem Standalone mencapai penilaian lebih baik sekitar sepertiga kebutuhan yang telah dikenal menggunakan rekayasa nilai.
VII. KESIMPULAN Suatu kerangka QFD diusulkan pada catatan ini, kegunaannya dimana digambarkan melalui suatu studi kasus yang meneliti dua sistem alternatif dalam suatu proses singulation. Sistem yang terintegrasi ditentukan untuk kebutuhan pelanggan. Studi kasus menunjukkan bahwa kerangka yang diusulkan mengijinkan identifikasi kebutuhan pelanggan yang sistematis dan identifikasi karakteristik yang fungsional suatu produk dipersulit(dalam hal ini suatu proses rancang-bangun) yang dikenal lebih baik menggunakan metodologi IDEF.