1.03k likes | 5.25k Views
ANALISIS PROTEIN. Dasar Teori. Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama"). Protein ialah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi ( polimer ) dari monomer - monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
E N D
Dasar Teori Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama"). Protein ialah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi (polimer) dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida
Titik Isoelektrik adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu makromolekul bermuatan nol akibat bertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh reaksi asam-basa.
ANALISIS KUALITATIF PROTEIN Sampel : sesuai uji kuantitatif 1. Pengendapan oleh garam, logam dan asam organik • Denaturasi adalah perubahan atau modifikasi terhadap • struktur sekunder, tersier, dan kuartener pada molekul • protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen • Protein dengan penambahan asam atau pemanasan akan • terjadi koagulasi. • Koagulasi adalah salah satu kerusakan protein yang • terjadi akibat pemanasan dan terjadi penggumpalan • dan pengerasan pada protein karena menyerap air pada • proses tersebut
2. Uji Biuret • Uji biuret : untuk membuktikan adanya molekul2 • peptida protein. • Ion Cu2+ (pereaksi biuret) dalam suasana basa akan • bereaksi dengan polipeptida pada protein membentuk • senyawa kompleks berwarna ungu atau violet
3. Uji Ninhidrin Ninhidrin ( Triketohirinden hidrat ) : suatu senyawa oksidator kuat yang apabila bereaksi dengan asam α amino pada pH 4-8 akan menghasilkan warna ungu Hasil pecobaan
ANALISIS KUANTITATIF PROTEIN Metode 1. Metode Biuret Sampel : putih telur (Gol I & II) Sampel : albumin darah (Gol III & IV) 2. Metode Lowry Sampel : putih telur (Gol I & II) Sampel : albumin darah (Gol III & IV) 3. Titrasi Formol Sampel : gelatin
Metode Biuret dan Lowry • Dasar Metode • Biuret • Berdasarkan pengukuran serapan cahaya oleh ikatan • kompleks Cu(II)-protein (ungu kebiruan). • Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan • bereaksi dengan polipeptida membentuk senyawa • kompleks berwama ungu kebiruan. • Lowry • Pembentukan ikatan kompleks Cu(II)-protein (Spt Biuret) • Ion Cu2+ Cu+ • Ion Cu+mereduksireagenFolin-Ciocalteu (phosphomolibdat • -phosphotungstat)heteropolymolybdenum blue • Kekuatan warna biru : residu tryptophan dan tyrosine
Analisis kuantitatif protein metode Biuret & Lowry • Spektrofometri • Langkah2 analisis secara spektrofotometri : • Penentuan Operating time (OT) • Lambda Max • Penentuan serapan kurva baku (sampel : putih telur) • Perbandingan (Sampel : albumin darah) • 4. Menentukan Kadar
Sampel : albumin darah Preparasi sampel • Diambil 1 mLdarahdiendapkan+ 4 mLaseton 100% (yang telahdidinginkandalames). Sentrifugasi pada kecepatan 15.000 rpm selama 20 menit pada 4oC. • Buang supernatannya, endapan dilarutkan dalam buffer fosfat (PBS = Phosphate Buffer Saline) ad 10,0 mL. Penentuan serapan sampel • Larutan albumin darahdipipet 50 μL+1ml reagenbiuret. DiamkanpadasuhukamarsesuaiOT. • Baca serapannyadenganspektrofotometerpadaλ maks • Hitung kadar protein (g/dL)
2. Metode Titrasi formol • Hitung % nitrogen asam amino dengan rumus : • Kadar protein : konversi % nitrogen AA ke protein (x 6,25) • Buat kurva hubungan lama waktu inkubasi vs % kadar • protein (Vt – Vo) NaOH x 2, 8 % Nitrogen AA = ------------------------------- x 100% = .... mg/100 ml lar. gelatin ml gelatin
SEKIAN TERIMA KASIH TERIMA KASIH