210 likes | 606 Views
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI HHBK, BADAN LITBANG KEHUTANAN, KEMENTRIAN KEHUTANAN. POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI DI NUSA TENGGARA BARAT DAN BALI. I Wayan Widhiana S Retno Agustarini. Latar Belakang. Nyamplung ( Calophyllum inophyllum L.) merupakan
E N D
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI HHBK, BADAN LITBANG KEHUTANAN, KEMENTRIAN KEHUTANAN POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI DI NUSA TENGGARA BARAT DAN BALI I Wayan Widhiana SRetno Agustarini
Latar Belakang • Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) merupakan • salah satu tanaman penghasil bahan baku biofuel • Kelebihan, kadar oktannya lebih tinggi (40 – 73 %) dp • jarak pagar (40 – 68 %) dan kelapa sawit (46 – 54 %) Manfaat lain • Kayunya untuk bahan pembuatan perahu, balok, tiang, • papan lantai dan bahan konstruksi ringan • Getahnya berkhasiat menekan pertumbuhan virus HIV, • Daunnya berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encok, • bahan kosmetik, penyembuhan luka Data Potensi • Data potensi dan produksi buah nyamplung belum • terdokumentasi • Hanya 8 komoditas HHBK yang tercatat volproduksinya • selama 6 tahun (2000-2005) yaitu madu, gaharu, kemiri, • bambu, aren, arang, asam, dan rotan
NYAMPLUNG Latar Belakang Tujuan memperoleh data & informasi potensi & produksi buah nyamplung X data dan informasi potensi dan produksi buah BALI DAN NTB
METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian Penelitian dirancang dengan metode survey, dengan pemilihan lokasi secara purposive sampling Kriteria Karakter lingkungan Lokasi Penelitian pemilihan lokasimenurut pH dan ketinggian yang seragam
Alat & Bahan bahan • data-data hasil eksplorasi • pohon sampel dan • buah nyamplung Peralatan pengukuran dimensi pohon : GPS, hagameter, timbangan, pHiband, meteran roll, kompas Peralatan dokumentasi : ATK, kamera dan blangko-blangko pengamatan alat
1. SURVEY POPULASI NYAMPLUNG Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling Menggunakan metode survey secara sensus dgn mengukur dimensi dan menandai induk pohon pada diameter batang/dbh Pengamatan parameter : diameter pohon (dbh), diameter tajuk, dan jumlah pohon. Pengamatan karakteristik dan biofisik lahan .
Seleksi pohon sampel 2 Data hasil survey populasi nyamplung Seleksi berdasar karakteristik pohon-pohon sampel & tempat tumbuh diklasifikasikan berdasar karakteristik tempat tumbuh KANDIDAT POHON SAMPEL TIAP KELOMPOK min. 30 pohon kandidat 5 KELOMPOK TEMPAT TUMBUH Tiap kelompok, diseleksi berdasarkan kelas diamater sehingga didapatkan sebaran normal-nya
Pengamatan Produksi Buah 3 persiapan pengamatan membersihkan areal di bawah pohon sampel PEMILIHAN POHON SAMPEL sehat, tanda-tanda berbuah, lokasi tidak berhimpit, lokasi tidak di lahan miring untuk meminimalisir buah jatuh dan hilang Periode pengamatan buah nyamplung ditandai sebagai POHON SAMPEL Pengamatan produksi buah dilakukan kontinyu oleh pengamat lapangan Pada akhir pengamatan • Diamati jumlah buah • Diambil sampel untuk penghitungan • rendemen biji
Pengamatan produksi biji 4 LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG RENDEMEN BIJI • Pengambilan sampel 2 kg buah tiap • pohon • Pengupasan buah (pemisahan kulit • dan cangkangnya) • Seleksi kualitas biji
Analisa Data • Potensi yang dihitung adalah jumlah individu dan rata- • rata dimensi pohon pd seriap lokasi sebaran. • Jumlah buah pd setiap pohon adalah menjumlahkan • secara komulatif jumlah buah setiap bulan selama • pengamatan. • Penghitungan rendemen buah dan biji yang bagus : • Rendemen buah = jumlah buah yang tua (hijau tua – • kuning) dibagi jumlah buah total (termasuk buah muda, • kecil, berwarna hijau) dikali 100 % • Rendemen biji = Jumlah biji yang bernas dibagi jumlah • buah pada berat 2 kg buah dikali 100 %
HASIL & PEMBAHASAN Jumlah Pohon, Dimensi Parameter dan Sebaran Nyamplung • Membentuk tegakan • sebanyak 7- 114 pohon • per Kelompok. • Jumlah pohon yg • ditemukan, 136 di P Nusa • Penida, 299 ph di Pulau • Lombok dan 345 Ph di • Pulau Sumbawa . • Rentang diameter pohon • di Nusa Penida 24,8-52,8 • cm, di Pulau Lombok • 16,6-23,5 cm dan di Pulau • Sumbawa 25,6-49,3 cm.
Produksi buah per pohon • Produksi buah thn 2012 dihitung berdasarkan pengamatan ± 6 bulan. • Dari 158 pohon sampel yang diamati hanya 143 pohon yg berbuah. • Fluktuasi jumlah buah 2 tahun terakhir
Karakter dan rendemen buah berdasarkan pengelompokan pH dan ketinggian • Rendemen produksi buah • bervariasi 78 – 92 % dgn rerata • 83,9 % • Buah dari kelompok II (Klokem) • mempunyai Karakter yang • bagus, dgn jumlah buah dan • berat yg tinggi per phn dan • Rendemen juga tergolong tinggi
Jumlah biji per pohon Data penghitungan biji nyamplung pada lokasi penelitian • Jumlah buah dalam 2 kg sampel • adalah rata-rata 286 buah, td 188 • biji bagus dan sisanya 98 rusak. • Rendemen biji bagus hanya 66,13% • dgn berat ± 0,73 kg • Rendemen jumlah biji terbesar • diperoleh dari kelompok IV (80,15 %) • terendah dari kelompok III (45,75 %) • Rendemen berat biji 29 – 48 % • Rendemen berat biji tertinggi dari • kelompok V (Nusa Penida), dan • terendah kelompok I (Sekongkang) Rendemen (jumlah dan berat) biji nyamplung tiap lokasi penelitian
Kesimpulan dan Saran • Tanaman nyamplung ditemukan di Nusa Penida 136 phn dgn rerata dbh 37,3 cm • Di Lombok Timur Kecamatan Wanasaba, Labuhan Haji dan Sambelia sebanyak 147 • phn dgn rerata dbh 18,2 cm. Di Lomnok Tengah Kecamatan Pringgarata 114 pohon • dgn rerata dbh 19,8 cm. Lombok Barat di Kecamatan Batulayar 38 pohon dgn rerata • dbh 23,5 cm. Di Dompu Kecamatan Kilo dan Kempo 51 pohon dgn rerata dbh 38,0 • cm. Di Sumbawa barat Kecamatan Sekongkang 194 phn dgn rerata dbh 34,2 cm. • Selama 6 bulan, rerata produksi buah nyamplung per pohon adalah 539 buah dan rerata • berat ± 3,65 kg, dgn rendemen 78 – 92 %. Kelompok lokasi Kilo–Kempo (Dompu) mpnyai • karakter buah bagus, yaitu jumlah buah dan berat yg tinggi (1.087 buah dan 6,24 kg), • dgn rendemen relatif tinggi juga (89,42%). • Rendemen jumlah biji bagus 45 – 80 % dengan rerata 66,13 %. Kelompok Wanasaba – • Batulayar mpnyai rendemen biji tertinggi. Rendemen berat biji berkisar 29 – 48 % dgn • rata-rata 36,5 %. Biji dari Nusa penida mpnyai rendemen berat biji tertinggi.. • Nyamplung potensial sbg sumber bahan baku energi alternatif karena kisaran tempat • tumbuhnya yang luas. Perlu ada penelitian lanjutan mengenai produksi buah nyamplung dgn • mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan iklim seperti kondisi keberadaan individu • pohon (soliter atau berkelompok), perubahan cuaca. • Perlu diinformasikan bahwa produksi buah nyamplung hasil pengamatan ± 6 bulan pada • tahun 2012 pada lokasi tempat tumbuh di Nusa Penida, Lombok dan Sumbawa • dikumpulkan dari pohon-pohon dgn kisaran dbh 15 cm – 51 cm.