110 likes | 503 Views
Mataram. Jawa Timur. PAERPINDAHAN KE JAWA TIMUR. Mataram Kuno di Jawa Tengah makin tidak menguntungkan Hal ini disebabkan : Pendangkalan Pelabuhan , sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi , sering terjadi perebutan kekuasaan sehingga kewibawaan kerajaan berkurang , dan
E N D
Mataram Jawa Timur
PAERPINDAHAN KE JAWA TIMUR MataramKunodiJawa Tengah makintidakmenguntungkan Hal inidisebabkan: • PendangkalanPelabuhan, • seringdilandabencanaalamolehletusanGunungMerapi, • seringterjadiperebutankekuasaansehinggakewibawaankerajaanberkurang, dan • mendapatancamanserangandariKerajaanSriwijaya. SementaradiJatim • Terdapat Sungai Berantasdan Solo • Dataranrendahygsuburdanmelimpah • Berdekatan dg sumberrempah-rempah • Tersediatenaga yang banyak • JauhdarijangkauanSeranganSriwijaya Oleh karena itu, pada tahun 929 ibu kota Mataram Kuno dipindahkan ke JawaTimur
IBU KOTA KERAJAAN NamakerajaanMataram (P.Paradah 943 M dan P. Anjukladang973 M).IbukotaMataramKunodiJawaTimuradalahTomwlang (P.Turyyan 929 M ), diWatugaluhdekat Sungai Brantas (P.Paradah 943 M dan P. Anjukladang973 M)
Empu Sindok (D. Isana) Setelah naik takhta pada tahun 929, Empu Sindok bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharma tunggadewa. Wilayahnya meliputi Nganjuk, Pasuruan, Surabaya, Malang dan Blitar. Beragama Siwa tetapi Budha Tantrispun berkembang. Hal ini terbukti terbitnya buku Sang Hyang Kamahaya- nikan oleh Sambara S. yang berisi ajaran dan tata cara beribadah agama Buddha.
Peninggalan candi • Candi Lor ( Nganjuk) • Candi Gunung Gansir (Pasuruan) • Candi Songgoriti (Malang) • Candi Sumber Nanas (Blitar)
Pengganti Pu Sendok MpuSindok (929-947) + PuKbi Sri Isanatunggawijaya + Lokapala Sri Makutawannaswardana Dharmawangsa Gunapriadharmptani + Udayana (raja Bali) Puteri Erlangga
DHARMAWANGSA 990-1016 EkspedisikeSiwijaya (990-992) DisalinkitabMahabaratakedalamBahasaJawaKuno DitulisbukuhukumSiwasasana MinikahkanPuterinyadenganErlanggadanterjadiPeristiwaPralaya (1016)
1016-1019, Bertapa dihutan Wonogidi (G.Penanggungan) diikuti Narotama • 1019-1028, dinobatkan menjadi Raja dan Normalisasi hubungan dengan Sriwijaya • 1028-1035, merupakan tahun perjuangan menyatukan kembali bekas kerajaan mertuanya: • 1028, menyerang raja wijaya dari Wengker • 1028, menyerang raja Bismaprabawa • 1030, raja wijaya berhasil diusir dari istananya • 1032, berperang dengan raja putri • 1033, mengalahkan Wurawuri • 1035, raja Wijaya dibunuh
1035-1042, masapembangunan • IbukotaMwatanMas (P.Cane 1021) dipindahkeKahuripan (P.Kalagen 1037), keDahanapura (P.Pamotan 1042) • MembuatbendunganWringinSapta (P.Kalagen 1037) untukirigasidankelancaranpelayaran-perdaganagan (Benggala, Cylon, Chola, CampaBirmadll.) • Pembutan Jalan2 daripantaikePusatKerajaan (P.KambangPutih) • DihasilkanArjunanwiwahakaryaEmpuKanwa. • Toleransi yang tinggi (Buda, Wisnu, Siwa, Rsi,)
Masa Kependetaan1042-1049 • Membagi kerajaan menjadi 2, Jenggala kepada Garasakan (Jayengrana) dan Panjalu (Kediri) Samarawijaya (Jayawarsa) • Menjadi petapa dg gelar Rsi Gentayu, Putrinya Sangrama Wijaya Tunggadewi bergelar Kili Suci (Ratu Giriputri) • meninggal 1049 di dharmakan di Candi Belahan