230 likes | 645 Views
KONSEP ILMU EKONOMI ISLAM Oleh: Binti Nur Asiyah, S.Pd.I., M.Si. MATERI. Pengertian Ilmu ekonomi Islam Metode Ilmu ekonomi Islam Ruang lingkup Ilmu ekonomi islam. Ilmu Ekonomi Islam.
E N D
KONSEP ILMU EKONOMI ISLAMOleh:Binti Nur Asiyah, S.Pd.I., M.Si.
MATERI • Pengertian Ilmu ekonomi Islam • Metode Ilmu ekonomi Islam • Ruang lingkup Ilmu ekonomi islam
Ilmu Ekonomi Islam • Ilmu Ekonomi menurut ekonom neo klasik adalah studi tentang prilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara mengunakan sumberdaya yang langka dan memiliki berberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk menyalurkan nya-baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. • EkonomiadalahaktifitasKOLEKTIF! • Ilmu Ekonomidalam Islam adalahilmu yang mempelajarisegalaprilakumanusiadalammemenuhikebutuhanhidupnyadengantujuanmemperolehfalah(kedamaian & kesejahteraandunia-akhirat). • Prilakumanusiadisiniberkaitandenganlandasan-landasansyariatsebagairujukanberprilakudankecenderungan-kecenderungandarifitrahmanusia.
Ilmu Ekonomi Islam vs Ilmu Ekonomi Modern • Dalam rangka memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, Ilmu ekonomi islam dikendalikan oleh nilai-nilai Dasar Islam sedangkan dalam Ilmu ekonomi modern dikuasai oleh kepentingan diri Individu. • Dalam ilmu ekonomi Islam, untuk memenuhi kebutuhan manusia dilakukan dengan pertukaran terpadu dan transfer satu arah dituntun oleh etika islami, kekuatan pasar dan kekuatan bukan pasar, sedangkan di ilmu ekonomi modern pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar.
Ilmu ekonomi modern menganggap kesejahteraan individu sebagai fungsi yang kian meningkat dari komoditi dan jasa yang menurut skala nilai ingin dimilikinya, sedangkan dalam ilmu ekonomi islam kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi dialokasikan sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk di dalam kerangka Al-Qur’an dan sunnah.
Ilmu ekonomi islam menekankan mencari nafkah yang halal (QS. Al-Baqarah; 168), Mencari kekayaan dengan cara tidak sah dilarang (QS. An-Nisa’; 29), Monopoli sumber daya u/ segelintir orang tidak disetujui dalam islam (QS. Al-Hasyr; 7), Kekayaan orang kikir hny memberikan keuntungan individu jg menjadikn rintangan dan menghalangi pertumbuhan moral dan spiritual (QS. Ali Imron; 180), Larangan berlebih-lebihan(QS. Al-An’am;141), Hidup boros mrupakan saudara setan (QS. Al-Isra; 27)
Tujuan Ilmu ekonomi Islam menurut Chapra yang dikutip dari pendapat Al-Ghazali (w.505/1111) adalah merealisasikan maqashid syariah. Yakni tercapainya kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan terhadap : • Agama (ad-diin) • Diri (nafs) • Akal (‘aql) • Keturunan (nasl) • Harta benda (maal).
Definisi Ekonomi Dalam Islam S.M. Hasanuzzaman, “ilmuekonomi Islam adalahpengetahuandanaplikasiajaran-ajarandanaturan-aturansyariah yang mencegahketidakadilandalampencariandanpengeluaransumber-sumberdaya, gunamemberikankepuasanbagimanusiadanmemungkinkanmerekamelaksanakankewajiban-kewajibanmerekaterhadap Allah danmasyarakat.” M.A. Mannan, “ilmuekonomi Islam adalahsuatuilmupengetahuan social yang mempelajaripermasalahanekonomidari orang-orang memilikinilai-nilai Islam.” Khursid Ahmad, ilmuekonomi Islam adalah “suatuupayasistematisuntukmencobamemahamipermasalahanekonomidanperilakumanusiadalamhubungannyadenganpermasalahantersebutdarisudutpandang Islam.”
Definisi Ekonomi Dalam Islam (lanjutan) M.N. Siddiqi, ilmuekonomi Islam adalahrespon “parapemikirmuslimterhadaptantangan-tantanganekonomizamanmereka. Dalamupayainimerekadibantuoleh Al Qur’an dan As Sunnahmaupunakaldanpengalaman.” M. Akram Khan, “ilmuekonomi Islam bertujuanmempelajarikesejahteraanmanusia (falah) yang dicapaidenganmengorganisirsumber-sumberdayabumiatasdasarkerjasamadanpartisipasi.” Louis Cantori, “ilmuekonomi Islam tidak lain merupakanupayauntukmerumuskanilmuekonomi yang berorientasimanusiadanberorientasimasyarakat yang menolakeksesindividualismedalamilmuekonomiklasik.”
EkonomiIslam Surah Ali Imran (3) ayat 109: Kepunyaan Allah-lahsegala yang ada di langitdan di bumi; dankepada Allah –lahdikembalikansegalaurusan. SuratAsy-Syura (42) ayat 12: Kepunyaan-Nya-lahperbendaharaanlangitdanbumi; diamelapangkanrezekibagisiapa yang dikehendaki-Nyadanmenyempitkan (nya). SesungguhnyaDiaMahamengetahuisegalasesuatu. Surah Ar-Ra’d (13) ayat 26: Allah meluaskanrezekidanmenyempitkannyabagisiapa yang Diakehendaki. Merekabergembiradengankehidupan di dunia, padahalkehiduanduniaitu (dibandingdengan)kehidupanakhirat, hanyalahkesenangan (yang sedikit) Surah Hud (11) ayat 6: Dan tidakadasuatubintangmelata pun di bumimelainkan Allah-lah yang memberirezekinya, danDiamengetahuitempatberdiambinatangitudantempatpenyimpanannya. SemuanyatertulisdalamKitab yang nyata (Lauhmahfuzh).
DefinisiKonvensional Alfred Marshall mengartikan ekonomi sebagai political economy atau economics sebagai studi manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari Ekonomika adalah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas) Ilmu ekonomi berarti Ilmu yang mempelajariprilakumanusiadalammemenuhikebutuhannya yang takterbatasmenggunakanfaktor-faktorproduksi yang terbatas. Sumber daya bagi islam , Allah menciptakanya tidak terbatas, hanya kreatifitas manusia untuk menggali semua potensi yang ada. (QS. Al-Jatsiyah (45);13, QS. Luqman (31):20) Masalahutamaekonomiadalahkelangkaan (scarcity) danpilihan (choices) dan pengorbanan (opportunity cost)
Esensinya manusia akan dihadapkan pada seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. • Permasalahannya, apakah kelangkaan (scarce) itu suatu yang tidak terhindarkan? • Mengapa? • Bagaimana konsekuensi logis? Pilihan dan pengorbanan dapat tercipta?
Contoh: • Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. “Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusia dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
Perkembangan Ilmu Ekonomi Islam Political independence of Muslim countries (Politik kemerdekaan orang-orang muslim) End of Second World War (Akhir Perang dunia ke II) Islamic Resurgence/ Kebangkitan Islam Desire to be free of colonial influence (Keinginan bebas dari pengaruh Kolonial) 1950’s – early 60’s Economic teachings and principles of Islam 1970’s – 80’s Calls for Islamic economics and Islamic economics system 1930’s – 40’s Fiqh and Kalam
Islam sebagai nilai dan juga sistem kehidupan pernah menghantarkan manusia pada periode kehidupan yang sejahtera, baik lahir maupun batin, materi maupun rohani. (Jurnal, anita Rahmawaty, Islamisasi Ilmu ekonomi) • Gerakan kebangkitan Islam merupakan usaha aktif kaum muslim untuk membangun keseluruhan tatanan sosial yang sesuai dengan visi ideologis Islam.
PerbandinganEkonomi Ekonomi Sistem Ekonomi Sosialisme Islam Kapitalisme Paradigma Marxis Syari’ah Ekonomi Pasar Manusia Ekonomi Tak ada pemilikan pribadi ‘Manusia Muslim’ (islamic man) Basis Landasan Filosofis Khalifah Allah di bumi Individualisme berdasar laissez faire Dialektik
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI ISLAM Ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam menekankan pada penerapan dan analisa ekonomi Islam diantaranya: • Penghilangan unsur riba • Penghilangan unsur gharar / judi dll • Moral • Sosial, budaya, politik dan sejarah ekonomi Tujuan Ilmu ekonomi islam menurut capra; merealisasikan kesejahteraan manusia yang mana ini merupakan realisasi dari maqasid syariah.
METODOLOGI Mannan (1997), dalam hal metodologik dalam Ilmu Ekonomi Islam, dibatasi pada pembicaraan: • Apakah Ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan normatif, positif, atau bersifat keduanya • Apakah teori ekonomi Islam diperlukan? • Apakah ilmu ekonomi Islam merupakan sistem atau ilmu pengetahuan? Untuk menjawab persoalan tersebut diperlukan metode, bisa deduktif maupun induktif.
Metode deduktif dapat diterapkan pada ekonomi islam dalam rangka mendeduksi prinsip sistem Islam itu dari sumber-sumber hukum islam. • Metode induktif dapat digunakan untuk mendapatkan penyelesaian dari problem ekonomi dengan menunjuk pada keputusan historik yang sahih.
Apakah Ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan normatif, positif, atau bersifat keduanya • Ilmu ekonomi positif mempelajari problema-problema ekonomik seperti apa adanya • Ilmu ekonomi normatif mempersoalkan bagaiamana seharusnya sesuatu itu. • Ilmu Ekonomi barat lebih banyak membatasi pada persoalan positif daripada membahas persoalan normatif, yang tergantung pada penilaian tentang apa yang baik dan apa yang buruk. • Dalam ilmu ekonomi islam, aspek normatif dan positif saling berkaitan karena suatu pertimbangan nilai tertentu mendasari semua alasan pemikiran ekonomik. • Ilmu ekonomi positif/sekuler melihat fungsi kesejahteraan yang mempengaruhi investasi, berasal dari sumber masyarakat. • Ilmu ekonomi islam melihat kesejahteraan berasal dari sumber yang ada di luar masyarakat yaitu kehendak Allah dan tentunya variabel yang dalam masyarakat tunduk pada prinsip syariah (hukum Islam).
Sebuah ilustrasi, ketika “pengangguran terjadi” atau “inflasi” apakah ini permasalahan positif atau normatif? Bagaimana upaya pemerintah mengurangi pengangguran atau mencegah inflasi? • Dalam Ilmu ekonomi islam volume investasi swasta, tidaklah dipengaruhi oleh bunga, karena bunga itu dilarang oleh syariat. Berbeda dalam ekonomi positif sbgmna teori perputaran uang Irving fisher: • M*V=P*T M = Jumlah banyaknya uang beredar V = Velocity of money (berapa banyak uang berpindah tangan) P = Harga T = Volume of trade (Transaksi barang-barang) • Ketidakacuhan Preferensi (indifference preference) Hicks, “Jika seseorang membeli lebih banyak dari suatu barang ketika pendapatan nyatanya naik, maka dia juga akan membeli lebih banyak dari barang itu, apabila ceteris paribus (keadaan-keadaan lainnya tetap sama), harganya turun” • Islam dalam hal ini konsumen mungkin akan menolak membeli “lebih banyak barang” bila harga turun atau pendapatan naik, karena ia berpendapat ia telah melampaui batas-batas “moderat” sebagaimana yang ditentukan dalam syari’ah.
Apakah Ilmu Ekonomi Islam merupaakan suatu “Sistem” atau “Ilmu Pengetahuan”? • Ilmu adalah pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis. • Ilmu didefinisikan juga sebagai suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi mengenai dunia fisik, baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa • Definisi ilmu yang lengkap harus ditambah dengan sikap dan metode yang melaluinya wadah pengetahuan itu bisa terbentuk. • Ekonomi islam sebagai sebuah Sistem adalah bagian dari suatu tata kehidupan lengkap berdasarkan empat bagian yang nyata dari pengetahuan yaitu Pengetahuan yang diwahyukan (Al-Qur’an), Praktek-praktek yang berlaku pada masa Rasululllah SAW (Hadits), deduksi analogik, dan penafsiran berikutnya serta konsensus yang terjadi di masyarakat/ulama (Ijma). • Sistem memiliki prinsip yang mengatur seluruh tata kehidupan.
Sudarsono (2004) Keterpaduan ilmu dan nilai menjadikan ekonomi Islam sebagai konsep yang integral dalam membangun keutuhan hidup bermasyarakat. • Ekonomi islam sebagai ilmu menjadikan ekonomi islam dapat dicerna dengan menggunakan metode-metode pengetahuan pada umumnya, sehingga ekonomi islam bisa dikaji dan dikembangkan sekaligus dipraktikkan.