1.29k likes | 4.07k Views
Adhi Muhtadi. BANGUNAN BENDUNG. Bangunan Bendung. Utk menaikkan elev muka air normal Bendung akan menimbulkan tampungan Bendungan tinggi menimbulkan tampungan besar, disebut waduk Bendungan rendah menimb tampungan memanjang
E N D
Adhi Muhtadi BANGUNAN BENDUNG
BangunanBendung • Utk menaikkan elev muka air normal • Bendung akan menimbulkan tampungan • Bendungan tinggi menimbulkan tampungan besar, disebut waduk • Bendungan rendah menimb tampungan memanjang • Elev muka air banjir terkendali, kelebihan air lgs dibuang ke hilir
Bendungada 3 menurutsistemaliran: • Bendung pelimpah/bendung tetap • Bendung gerak • Bendung karet
BendungPelimpah (Tetap) • bangunan peninggi muka air digunakan untuk daerah yang cukup tinggi • Bendung melintang sungai untuk menghasiikan elevasi air yg dpt memenuhi kebutuhan di suatu areal irigasi
BendungGerakPintu Air • Bendung gerak merupakan bangunan pintu-pintu (pintu sorong, pintu radial dsb) • berfungsi untuk mengatur muka air di sungai. • Menghindari pembuatan tanggul banjir yang sangat panjang • membutuhkan pengaturan secara teliti dan terus menerus.
Penggunaanbendunggerakdapatdigunakanjika : • kemiringan dasar sungai landai • palung sungai lebar dan dangkal • peninggian dasar sungai akibat konstruksi bendung pelimpah tidak dapat dilakukan • kenaikan muka air saat banjir tidak aman melalui atas bendung pelimpah • pondasi harus kuat, pilar untuk pintu harus kaku dan penurunan tanah akan menyebabkan pintu-pintu itu tidak dapat dioperasikan.
BendungKaret • bendung gerak dgn cara menggembung dan mengempis secara otomatis Beberapa manfaat yg dpt diperoleh: • Bila menggembung akan diperoleh elev muka air yg dibutuhkan. • Dengan mengempiskan bendung pd saat tjd banjir elev muka air bisa diatur shg banjir tdk membahayakan daerah sekitarnya
Bendungtetap • Bentuk ambang bendung • Bangunan peredam energi bendung • Debit banjir rancangan • Lebar bendung tetap • Tekanan di atas ambang
Bentukambangbendung • Dibuat dr beton atau pas batu atau pas batu yang dilapisi beton • Hrs memenuhi kond hidrolis yg baik • Mrpk penghalang banjir • Limpasan air yg tjd tdk tll tinggi / air sgr mengalir ke hilir • Ambang dipilih dgn koef debit yg besar • Bentuk bagian atas ambang ini dimo mi-l.ilui ambang tajam seperti gambar 3.1.
Bentuk bag atas ambang dimodifikasi dr bentuk aliran melalui ambang tajam • Kecep lewat ambang ogee tinggi skl, shg puncak ambang dibuat melengkung agar alitan menjadi smooth
Rumus: • Q = C . L . H3/2, dimana: • C = koefisien debit (1,6 - 2,2) • Q = Cw . √2.g.L.H3/2 • Cpntoh bentuk bendung & koefisien debitnya
Selanjutnya air akan mel sal tajam di hilir bendung, spt gbr berikut ini:
Contohperhitungan 1: Diket: • Saluran bentuk segi empat • Kemiringan dsr sal (S) = 0,0005 • Lebar dasar (B) = 3 meter • n= 0,02 • Permuk air di atas ambang pelimpah (E) = 2,5 m Ditanya : Hitung debit pelimpah =…?
Penyelesaian: • E = 2,5 meter • yc = 2/3 . E = 1,667 m • vc2/2g = 1/3 . E = 0,833 m…….g=9,81 m/det2 • vc = 4,04 m/dtk Saluran: • vc = 1/n . R2/3. S1/2 • R=1/n= B . Yc / (2 . Yc + B) = 0,789 m • Sc = vc2 . n2/ R4/3= 0,00895 = 0,009
Contohperhitbendung 2: Diket: • Saluran bentuk trapesium • B = 3 meter • Kemiringan = V:H = 1:2 • S = 0.0035 • n= 0.013 • Koefisien Corrialis α = 1.1 • E = 3.25 meter
Hitung: • Q channel/saluran =…? • ychannel/sal =……? • yc di puncak ambang bendung=…..? • Bila n naik 65%, bgmn pengaruh thd jawaban a - c =…….?
Debit di saluran antara 70.83 sd 86.80 m3/detik • Sebenarnya debit maksimal pada spillway tjd pd • y = 2.48 atau 2.49, dibulatkan ke angka 2.50 • Kedalman air di sal antara 2 sd 2.50 meter
Kedalaman di atas ambang bendung (yc)= 2.42 m • n' = 1.65 . n, n naik 65% • Sc' = (v2 . n2) / R4/3
Debit di saluran antara 83.80 sd 102.70 m3/detik • Kedalaman air di sal antara 2 sd 2.50 meter • Kedalaman air di atas amb bendung = 2.42 meter, krn tdk ada n tdk berpengaruh pd perhit tsb
Bangunanperedamenergibendung: Setelah mell bendung ada 2 aliran: • Aliran bebas, kecep tinggi, angka Froude > 1 • Aliran tenggelam Bila dibiarkan akan menyebabkan : • Dasar sungai tergerus • Konstruksi rusak • Konstruksi hancur Shg hrs dibuat bang peredam energi/loncatan air ( hydraulic jump)
Stilling basin: • Peredam energi berupa kolam olakan datar yg panjang ditetapkan bds panjang loncatan hidrolik
Hitung: a. Q pelimpah b. tinggi air disalkritis c. Apakahperlu stilling basin ? Biladiperlukanberapaukurandimensinya ? Lebar sal = 13,5 meter Cd = 0,585 S = 0.00135 Koef Coriolis α = 1.05
Q di atas ho = 16,86 m3/detik Q diatas h = 17,3 m3/detik
Sebenarnya hasil yg diperoleh adalah 0.7053 meter, dibulatkan hingga ke 2 angka di belakang desimal, maka yg diambil y0 = 0.70 meter
Sebenarnya y1 = 0.188 m , akan tetapi di referensi didapatkan 0.185 m yo = 0.70 m ; y1= 0.185 m y2= 1.24 m σ= 1.05 - 1.12
Y2= 1.3 meter Y1= 0.168 m
Bangunanpembilas/penguras • Berupa: pintu dan saluran • Fungsi: pembilas (penggelontor) sedimen di kantong lumpur • Tata letak: kantong lumpur saluran pembilas saluran primer
Sal pembilas mrpk kelanjutan dr kantong lumpur & tdk mengalami pembelokan • Bila pembilas letaknya menyampin (tidak lurus) , mk: dinding penguras rendah • Utk pembilasan sempurna yg msk ke sungai , mk hrs punya beda tinggi yg cukup • Bila terlalu curam, mk dibuat: (1) bangunan terjun dgn kolam olak (2) got miring di sepanjang saluran • Kecep dlm sal pembilas : 1 - 1,5 m/dtk Debit pembilas (Qs) = 1,2 . Qn (debit rata2 yg lewat kantong lumpur)
Contohperhitkantonglumpur: • D butir yg mengendap = 0,07 m • Fb (faktor bentuk) = 0,7 • W (kecep endap partikel) dr gbr 3.32 = 0,004 m/detik • Qn = 5 m3/detik • B = 10 m (sesuai dgn perenc sal primer) • Vn = 0,40 m/detik
A. Penentuan L (panjang kantong lumpur) Syarat L/B > 8 Bila bentuk : trapesium H/W = L/V ; Q/(H . B) Maka : L . B = Q/W Sehingga B rata2 =
Bangunankel 1 al: 1. Bangunan penyadap / pengambilan pd sal induk mempergunakan atau tidak bangunan bendung. Jika
Outline Materi • Materi : - Bangunan Pengambilan Bebas - Bendung Saringan Bawah - Bendung Pelimpah - Bendung Gerak - Bendung Tetap
Bagian-Bagian Bangunan Utama • Bangunan Pengelak • Bangunan Penguras • Kantong Lumpur • Bangunan Pelindung • Bangunan Pelengkap
Bendung Pelimpah • Lebar Bendung Jarak antara pangkal-pangkalnya (abutment) Dimana : • n : jumlah pilar • Kp : koefisien kontraksi pilar • Ka : Koefisien kontraksi pangkal bendung • H1 : fungsi energi, m