180 likes | 429 Views
POHON (lanjutan 2). 11. Pohon Keputusan Pohon keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah ke solusi . Tiap simpul dalam menyatakan keputusan , sedangkan daun menyatakan solusi . Contoh 9
E N D
POHON (lanjutan 2)
11. PohonKeputusan Pohonkeputusandigunakanuntukmemodelkanpersoalan yang terdiridariserangkaiankeputusan yang mengarahkesolusi. Tiapsimpuldalammenyatakankeputusan, sedangkandaunmenyatakansolusi. Contoh 9 Buatpohonkeputusan yang mengurutkantigabuahbilangan yang berbeda a, b, danc. Penyelesian:
a : b b > a a > b a : c b : c c > a a > c b > c c > b b : c a : c b > c c > b a > c c > a c > a > b c > b > a b > c > a a > c > b a > c > b a > b > c
12. KodeAwalan Kodeawalan (prefix code) adalahhimpunankode, misalnyakodebiner, sedemikian, sehinggatidakadaanggotahimpunan yang merupakanawalandarianggota yang lain. Contoh: Himpunan {000, 001, 01, 10, 11} adalahkodeawalan. Tetapi {1, 00, 01, 000, 0001} bukankodeawalan, sebab 00 adalahprefixdari 0001. PohonBinerKodeAwalan Pohonbineruntukkodeawalandiberi label yang samauntuksisitertentu. Jikakitamenentukanbahwasisikiridiberi label ‘0’, makakitaharuskonsistenmengikutiketentuantersebut.
Artinyapadasisikananpohonbiner, kitamemasang label ‘1’. Kodeawalanditunjukkanolehbarisansisi-sisi yang dilaluiolehlintasanmulaidariakarsampaikedaun. Kode yang didapatditulispadadaun, seperti yang ditunjukkanpadagambarberikut. 0 1 1 0 0 1 11 10 01 0 1 Pohonbinerdarikode prefix {000,001, 01, 10, 11} 000 001
13. Kode Huffman Dalamkomunikasi data, pesan (massage) yang dikirimseringkaliukurannyasangatbesarsehinggawaktupengirimanmenjadi lama. Begitujugadalamhalpenyimpanan data, arsip (file) yang berukuranbesarmemakanruangpenyimpanan yang besar. Untukmengatasihalinidilakukanpengkodeanpesanatauisiarsipsesingkatmungkin, sehinggawaktupengirimanrelatifsingkatdanruangpenyimpanan yang dibutuhkanjugasedikit. Teknikpengkodeandilakukandgncarapemampatan (compression) data. Pemampatan data dilakukandenganmengkodekansetiapkarakterdidalampesanataudidalamarsipdengankode yang lebihpendek.
Sistemkode yang banyakdigunakanadalahkode ASCII. Dengankode ASCII, setiapkarakterdikodekandalam 8 bit biner. Tabelberikutadalahcontohkode ASCII untukbeberapakarakter.
Denganmengikutiketentuanpengkodeandiatas, string ‘ABACCDA’ direpresentasikanmenjadirangkaian bit: 01000001010000100100000101000011010000110100010001000001 Dengansistempengkodean ASCII, representasi 7 hurufmembutuhkan 7 x 8 = 56 bit (7 byte) Untukmeminimumkanjumlah bit yang dibutuhkan, panjangkodeuntuksetiapkaraktersedapatmungkindiperpendek, terutamauntukkarakter yang kekerapan (frequency) kemunculannyabesar. Pemikiransepertiinilah yang mendasarimunculnyakode Huffman. Padapesan ‘ABACCDA’ kekerapankemunculan A = 3, kekerapan B = 1, kekerapan C = 2, kekerapan D = 1. Selanjutnyadiringkaskanpadatabelberikut.
Tabelkekerapandankode Huffman untukstring ‘ABACCDA’ Untukmendapatkankode Huffman, mula-mula hitungtingkatkekerapanmasing-masingsimboldi dalamteks. Selanjutnyabentukpohonbiner, yang selanjutnyadinamakapohon Huffman, sebagai berikut:
Pilihduasimboldenganpeluang (probability) paling kecil. Kedua simboltsb, termasukpeluangnya, digabungmenjadisimpul orangtuadari B dan D 2. Selanjutnyapilihduasimbol lain dgnpeluangterkecil, termasuk simbol yang baruterbentuk. 3. Lanjutkansampaiseluruhsimbol tercakup 0 1 D,1/7 B,1/7 1 0 BD,2/7 ACBD,7/7 CBD,4/7 C,2/7 A,3/7 0 1 0 110 10 111
Denganmenggunakankode Huffman, pesan ‘ABACCDA’ direpresentasikanmenjadirangkaian bit: 0110010101110 Jadidenganmenggunakankode Huffman, jumlah bit yang dibutuhkanuntuk string ‘ABACCDA’ hanya 13 bit. Simbol-simbol yang seringmunculdidalamstringdirepresentasikandengankode yang lebihpendekdaripadakodeuntuksimbol yang jarangmuncul. Kodesetiapsimboltidakbolehmerupakanawalandarikodesimbol yang lain, sebabakanmenimbulkankeraguan (ambigou) dalamprosespemulihan (decoding).
Contoh 10. Tentukanpohon Huffman daritabelberikut.
IHFBDEGCA, 91/91 1 IHFBD, 38/91 0 EGCA, 53/91 GC, 13/91 HFB, 11/91 GCA, 28/91 D,12/91 A,15/91 E,25/91 0 1 0 1 HFBD, 23/91 G,6/91 B,6/91 F,4/91 H,1/91 I,15/91 C,7/91 0 0 1 1 HF, 5/91 0 0 1 1 0 1
111 0101 1101 011 10 01001 1100 01000 00
14. Traversal PohonBiner Operasidasar yang seringdilakukanpadapohonbineradalahmengunjungi (traversal) setiapsimpultepatsatu kali. MisalTadalahpohonbiner, akarnyaadalahR, upapohonkiriadalahT1, danupapohonkananadalahT2. Adatigamacamcaramengunjungisimpul-simpuldidalampohonbiner T. 1. Preorder (i)KunjungiR (ii) KunjungiT1secarapreorder (iii) KunjungiT2secarapreorder
2. Inorder (i)KunjungiT1 secarainorder (ii) KunjungiR (iii) KunjungiT2secarainorder 3. Postorder (i)KunjungiT1 secarapostorder (ii) KunjungiT2secarapostorder (iii) KunjungiR Contoh 10 Tentukanhasilkunjungan preorder, inorder, danpostorderdaripohonbinerberikut!
A preorder : A, B, D, E, H, C, F, G, I, J postorder : D, H, E, B, F, I, J, G, C, A inorder : D, B, H, E, A, F, C, I, G, J B C E F G D H I J
Contoh 11 Tentukanhasilkunjungan preorder, inorder, danpostorderdaripohonbinerberikut! * preorder : * + a / b c – d * e f postorder : a b c / + d e f * - * inorder : a + b / c * d – e * f - + d * / a b e c f