1 / 10

Didik Purwoko dan Bambang Sudiyatno Program Studi Manajemen Universitas Stikubank Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK (STUDI EMPIRIK PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA) (The Factors Affecting Bank Performance (Empirical Study of the Banking Industry in Indonesia Stock Exchange). Didik Purwoko dan Bambang Sudiyatno

ruby
Download Presentation

Didik Purwoko dan Bambang Sudiyatno Program Studi Manajemen Universitas Stikubank Semarang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK (STUDI EMPIRIK PADAINDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA)(The Factors Affecting Bank Performance (Empirical Study of the Banking Industry in Indonesia Stock Exchange) DidikPurwokodanBambangSudiyatno Program StudiManajemenUniversitasStikubank Semarang Jl. Kendeng V BendanNgisor, Semarang 50233 (bofysatriasmara@yahoo.com)

  2. ABSTRAK Penelitianinibertujuanuntukmengujifaktor-faktor yang mempengaruhikinerja bank yang listed di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktortersebutadalahefisiensioperasi (BOPO), risikokredit (NPL), risikopasar (NIM), permodalan (CAR), dan likuiditas (LDR). Data yang digunakandalampenelitianinidiperolehdariLaporanKeuanganPublikasi Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI. Berdasarkanmetode Purposive Sampling, sampel yang layakdigunakansebanyak 28 perusahaanPerbankandengankriteriaantara lain: perusahaanperbankantersebutterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), tidakpernah di delete danmemberikan data laporankeuanganselamaperiode 2007-2010. Jenis data yang digunakanadalah data sekunder, yang merupakangabungandari data time series dan cross section. Tehnikanalisis yang digunakanregresi linier berganda. Hasilpenelitianmenunjukanbahwavariabel BOPO dan NPL berpengaruhnegatifsignifikanterhadap ROA, NIM berpengaruhpositifsignifikanterhadap ROA, sedangkan CAR dan LDR tidakberpengaruhsignifikanterhadap ROA. Nilai koefisiendeterminasi, yang menunjukkanbesarnyabesarnyapengaruh BOPO, NPL, NIM, CAR dan LDR terhadap ROA sebesar 73,1 %, sedangkansisanyasebesar 26,9 % dijelaskanolehsebab lain diluar model.

  3. PENDAHULUAN Otoritasdananaliskeuanganduniatelah mengamatidengancermatkrisis yang terjadi di Asia pada tahun 1998, dan krisis berikutnya sampai dengan terjadinya krisis Keuangan global yang melanda beberapa Negara dalam kurun waktu beberapa tahunterakhirditahun 2008. Perkembangan duniaperbankansangatpesatsetelahterjadideregulasi dibidang keuangan, moneter dan perbankan padajuni 1983. Deregulasitersebuttelahmengakibatkan kebutuhandanasecaralangsungmaupun tidaklangsungmelaluiperbankanmeningkat. Mengulas kegiatan Ekonomi tidak lepas dari duniaPerbankan, krisisperbankantahun 1997/ 1998 memberikanpelajaransangatseriusdalam bisnis perbankan. Bank kesulitan likuiditas, kualitas asetmemburuk, tidakmampumenciptakan earning danakhirnya modal terkurasdalamwaktu yang sangatcepat, dankondisiiniberlangsung hinggatahun 2004. Kesulitanlembagaperbankan di Indonesia tampak berkepanjangan, padahal Bank Indonesia telahmenjalankantugasnyasebagai Lender of last resosrt, yaitufungsi yang melekat sebagaipelindung bank dalamhalterjadikesulitan likuiditas (Taswan, 2010). Oleh karena itu, penting bagikitasemuauntukmempelajarisetiapaspek yang terkaitdenganpelakuutamadalamsistem keuangan, yaituperbankan. Perananperbankansaatinisangatdominan dalamsistemkeuangan, sehinggapemahamandan pengelolaan Bank yang baiktentunyaakanmendorong sistemkeuangan yang baik. Apalagi kemudianpemahamankitadiperkayadenganberbagai pemaparanmengenaipengelolaanrasio

  4. keuangan, penilaian kinerja dan tingkat kesehatan yang memadai. Berangkat dari pemikiran tersebut lingkup materi tentang anlisis rasio keuangan perbankandirasakanmasihsangatdibutuhkandan diupayakan demi kepentingansemuapihak. Dalamupayameningkatkanpertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah menyadari bahwa peranan bank sangat penting. Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnyamenghimpundana berupagiro, depositotabungandansimpanan yang lain daripihak yang kelebihandana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya kembali kepadamasyarakat yang membutuhkandana (deficit spending unit) melaluipenjualanjasa keuangan yang padagilirannyadapatmeningkatkan kesejahteraanrakyatbanyak (Taswan, 2010). Dunia usaha dalam menjalankan usahanya tidak lepas dari dukungan bank, baik peranan bank sebagai peranan dalam lalu lintas pembayaran, penghimpundanamaupunpenyalurdana (Kuncoro danSuhardjono, 2002). Sejalandengankemajuanperadaban, teknologi informasidanglobalisasiperekonomianinternasional, peranan bank semakinberkembangdan bidangusahanyapunsemakinluas. Bank merupakan perusahaandinamis yang mendorongpertumbuhan perekonomiannasional. Usaha bank bukansajasebagaipenghimpundanpenyalurdana, tetapi juga pencipta alat-alat pembayaran, stabilisasi moneterdandinamisatorpertumbuhanperekonomian suatu negara. Bahkan bank mendorong terjalinnyahubunganperekonomianperdagangan internasional antar negara di dunia. Setiap perusahaan memanfaatkanjasa-jasaperbankan, karena kelancaranlalulintaspembayaran dan penagihan hanyadapatdilakukandenganmemanfaatkanjasajasa perbankan. Penelitianinimengujifaktor-faktor yang menentukankinerja bank yang listed di Bursa Efek Indonesia. Ada banyak factor yang mempengaruhi kinerja bank, baik faktor yang berasal dari dalam maupun faktor dari luar. Dimana faktor dari dalam dapat dikendalikan manajemen, sedangkan faktor dariluartidakdapatdikendalikanmanajemen. Penelitianinimengujifaktor-faktordaridalam yang mempengaruhi kinerja bank. Faktor-faktor tersebutadalahEfisiensiOperasi (BOPO), Risiko Kredit (NPL), RisikoPasar (NIM), Permodalan (CAR), danLikuiditas (LDR). Seberapabesar efisiensi operasi, risiko kredit, risiko pasar, permodalan, danlikuiditasmempengaruhikinerja bank

  5. METODE PENELITIAN Variabeldalampenelitianiniadalahkinerja perusahaan yang diproksi dengan Return on Asset (ROA)) sebagai variabel dependen. Sedangkan variabelindependennyaadalahEfisiensiOperasi yang diproksidenganvariabel BOPO, Risiko Kredit, yang diproksidenganvariabel NPL, Risiko Pasar yang diproksidenganvariabel NIM, Permodalan yang diproksidengan variable CAR, dan Likuiditas yang diproksidenganvariabel LDR. Masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Return on Asset (ROA) Return on asset merupakanperbandingan antara labasesudahpajakdengan total aset yang dimiliki. Semakin besar nilai ROA, maka semakin bagus pula kinerja perusahaan perbankan tersebut, karena return yang didapatkan perusahaan semakin besar. b. BiayaOperasionalTerhadappendapatan Operasional (BOPO) Biayaoperasionalterhadappendapatan operasionalmerupakanperbandinganantarabeban operasionaldenganpendapatanoperasional. Beban operasionaldihitungberdasarkanpenjumlahandari total beban bunga dan total beban operasional lainya. Sedangkanpendapatanoperasionalmerupakan penjumlahandari total pendapatanbungadan total pendapatanoperasioanllainya. Semakin tinggirasioinimenunjukansemakintidakefisien biayaoperasional bank. c. Non Performance Loan (NPL) Non Performance Loan merupakan perbandingan antarakreditbermasalahterhadap total kredit. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggirasio NPL menunjukansemakinburuk kualitaskreditnya.

  6. d. Net Interest Margin (NIM) Net interest margin merupakanperbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap ratarata aktivaproduktif. Rasioinimengindikasikan kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan penempatan aktiva produktif. Semakinbesarrasioinisemakinbaikkinerja bank dalam menghasilkan pendapatan bunga. Namun harus dipastikan bahwa ini bukan karena biaya intermediasi yang tinggi, asumsinyapendapatan bunga harus ditanamkan kembali untuk memperkuat modal bank. e. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital adequacy ratio merupakanrasio yang memperlihatkanperbandingan modal bank dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Semakin tinggirasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat ditinjau dari sisi permodalannya. Pemenuhan CAR minimum 8 % mengindikasikan bank mematuhiregulasipermodalan. Rasioini memperlihatkan seberapa besar aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumberdiluar bank. f. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to deposit ratio merupakan perbandingankredit yang diberikanterhadapdana pihakketiga (Giro, Tabungan, SertifikatDeposito dan Deposito). Semakin besar rasioini mengindikasikan bank itusemakinagresif likuiditasnya, sebaliknyasemakinkecilrasioini jugasemakinbesardanapihakketiga yang tidak digunakan untuk penempatan ke kredit. Rasio LDR juga merupakan rasio yang digunakan untuk mengukurkemampuan bank dalammemenuhi pembayarankembali deposito yang telahjatuh tempo kepada deposanya, serta dapat memenuhi permohonankredit yang diajukantanpaterjadi penangguhan.

  7. HASIL 1. UjiNormalitas Hasil uji normalitas ini dapat dilihat dengan melihat distribusi residual dari model regresi. Pengujiannormalitasdilakukandenganmenghitung nilaiZskewness, dimananilaiZskewness beradapada ± 1.96 2. UjiAsumsiKlasik Agar hasil regresi dapat diandalkan, maka harusterpenuhiujiasumsiklasik. Ujiasumsiklasik terdiridariujimultikolinearitas, ujiheteroskedastisitas, danujiautokorelasi. 4. Pengujian Model Pengujian model dilakukanuntukmenguji goodness of fit sesuai yang dipersyaratkandalam OLS. 5. PengujianHipotesis (Uji - t) UjiHipotesisdapatdiujidenganmenggunakan uji t yang bertujuanuntukmengetahuipengaruh masing-masingvariabelindependensecara individu (parsial) terhadapvariabeldependen. Berdasarkanhasilestimasiregresitersebut, seperti padahasiloutput SPSS dalamlampirandiketahui nilaisig-t

  8. PEMBAHASAN Berdasarkanhasilanalisisdaripengujian secara statistik, maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank adalah efisiensi operasi, risiko kredit dan risiko pasar. Sedangkan permodalan bank dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap kinerja bank. Efisiensi operasi merupakan faktor dari dalam yang dapat dikendalikan oleh manajemen, sedangkan risiko kredit dan risiko pasarmerupakanfaktordariluar yang tidakdapat dikendalikanmanajemen. Faktordariluarlebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja bank dibandingkandenganfaktordaridalam, yakni efisiensioperasi. Hal inidapatdilihatdarinilai koefisienmasing-masingvariabel, efisiensioperasi (BOPO) nilaikoefiennyasebesar 0,035, risiko kredit (NPL) nilaikoefisiennyasebesar 0,120, dan risikopasar (NIM) nilaikoefisiennyasebesar 0,208.

  9. KESIMPULAN SimpulandanImplikasi Penelitianinimengujifaktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank (ROA) di Indonesia periode 2007 sampaidengan 2010. Faktor-faktor tersebutadalahefisiensioperasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risikopasar (NIM), permodalan, (CAR), dan likuiditas (LDR). Setelah melihat dari hasilpengujiantersebut di atas, makadapat disimpulkan bahwa tiga faktor yang mempengaruhi kinerja bank (ROA) adalah efisiensi operasi (BOPO), risikokredit (NPL), danrisikopasar (NIM), sedangkanpermodalan (CAR) danlikuiditas (LDR) ditemukantidakberpengaruhterhadap kinerja bank (ROA). Kemampuan efisiensi operas (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), permodalan (CAR), danlikuiditas (LDR) dalam mempengaruhikinerja bank (ROA) secarabersama- samaditunjukkanolehbesarnyaAdj-R Square sebesar 0,731 atau 73,10 persen. Berdasarkanpadaargumentasitersebut di atas, makaupaya yang dapatdilakukanoleh manajemenuntukmeningkatkankinerja bank (ROA) adalah dengan meningkatkan efisiensi operasi, mengendalikanrisikokredit, danmengantisipasi risiko pasar. Biayaoperasionalbank harusditekandenganmemaksimalkansumberdaya yang dimiliki, demikianjugarisikokreditharus ditekandengancaramemperbaikikualitaskredit melaluipengetatanstandarkredit, danrisikopasar dapatdiantisipasidenganmemaksimalkanspread melalui penetapan suku bunga pinjaman yang kompetitif. Pasar modal di Indonesia merupakan pasar modal yang padatarafberkembang (emergency market), sehinggapeluanguntukmenjalankan kebijakantersebutcukupterbuka.

  10. DAFTAR PUSTAKA Ayadi, Nesrine., and Boujelbene, Younes, (2012). The Determinants of the Profitability of the Tunisian Deposit Banks. IBIMA Business Review, Vol. 2012 (2012), Article 165418, 21 pages. BambangSudiyatnodanRiniSetiyowati, (2012). Pengaruh BOPO, NPL, NIM dan CAR TerhadapKinerjaKeuangan Bank. Dinamika Akuntansi, KeuangandanPerbankan, Vol 1, No 1. Barajas, R. Steiner, N. Salazar, (1999). Interest Spreads in Banking in Colombia 1974 – 96. IMF Staff Papers, 46, pp. 196-224. Bashir, (2000). Assessing the Performance of Islamic Banks: Some Evidence from the Middle East. Berger, G.A. Hanweck, D.B. Humphrey, (1987). Competitive Viability in Banking: Scale, Scope, and Product Mix Economics. Journal of Monetary Economics, 20, pp. 501-520. Berger, A, & Humphrey, D (1997). Efficiency of Financial Institutions: International Survey and Directions f or Future Research. European Journal of Operational Research, vol. 98, no. 2, pp. 175-212.

More Related