280 likes | 579 Views
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BOS TAHUN ANGGARAN 201 3. JAKARTA, 4 OKTOBER 2013 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA. TUJUAN PROGRAM BOS. Secara Umum: Meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu
E N D
EVALUASIPELAKSANAAN PROGRAM BOSTAHUN ANGGARAN 2013 JAKARTA, 4 OKTOBER 2013 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
TUJUAN PROGRAM BOS • Secara Umum: • Meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu • Secara khusus: • Membebaskan biaya operasional sekolah bagi seluruh siswa MI negeri dan MTs negeri. • Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar, baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta • Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di madrasah swasta.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BOS • Tepat Waktu • Tepat Jumlah • Tepat sasaran • Tepat Penggunaan • Tepat Prosedur
TEPAT WAKTU • Pencairan dana BOS dilakukan secara bertahap PER TRIWULAN • Setiap tahap dapat dicairkan: • Triwulan 1 paling lambat akhir Februari • Triwulan 2 paling lambat 14 hari kerja bulan April • Triwulan 3 paling lambat 14 hari kerja bulan Juli • Triwulan 4 paling lambat 14 hari kerja bulan Oktober • Cepat lambatnya penyaluran dana BOS tergantung pada kinerja Tim Manajemen BOS provinsi---tergantung tim Manajemen BOS Kab/Kota---tergantung madrasah dalam mengirimkan data siswa
TEPAT JUMLAH • Dana BOS yang disalurkan sesuai dengan jumlah siswa yang dimiliki madrasah • Kekurangan dana BOS pada satu triwulan dapat dipenuhi pada triwulan berikutnya • Kelebihan dana BOS pada satu triwulan tidak usah dikembaliakn ke Kas Negara, tetapi akan dikurangkan pada triwulan berikutnya • Kelebihan dana BOS pada triwulan ke-4 harus dikembalikan ke Kas Negara---- menggunakan SSBP dengan meminta nomor DIPA Kanwil
TEPAT SASARAN • SASARAN PENERIMA BOS: • MI/MTs negeri dan swasta • Pondok Pesantren Salafiyah penyelenggara Wajar Dikdas---santrinya tidak terdaftar sebagai siswa di sekolah/madrasah • MI penerima BOS menyelenggarakan KBM pagi hari • Lembaga2 tersebut harus sudah memiliki izin operasional yg ditandai dg nomor statistik (NSM) atau Piagam (untuk PPS)
TEPAT GUNA • Penggunaan dana BOS harus mengacu pada juknis tentang kegiatan2 yang boleh (positive list) atau tidak boleh (negative list) menggunakan dana BOS • Prioritas utama penggunaan dana BOS untuk kegiatan operasional madrasah • Penggunaan dana BOS sesuai dengan kebutuhan madrasah • Penggunaan dana BOS berbasis RKAM
LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS 1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain; 3. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas madrasah/PPS dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya; 5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru; 6. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris madrasah), kecuali untuk siswa miskin penerima BSM; 7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. 8. Membangungedung/ruanganbaru 9. Membeli bahan/peralatan yg tidak mendukung proses pembelajaran .
10. Menanamkan saham 11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar 12. Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional madrasah/PPS, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan 13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Kementerian Agama.
CATATAN DALAM PENGGUNAAN DANA BOS: • Bagi madrasah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama; • Pembelian barang/jasa per belanja sebaiknya tidak melebihi 10 juta, kecuali untuk pembelian barang yang tidak bisa dipecah dan belanja modal pada madrasah negeri • Biaya untuk transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar, harus mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
PELAPORAN DANA BOS • Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) • Pembukuan (Buku Kas Umum, Buku Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku pembantu Pajak) • Bukti Pengeluaran (kuitansi, faktur, dlsb) • Mencatat semua penggunaan dana BOS dengan mengkategorikan ke dalam 8 standar nasional pendidikan: • Peng. Kompetensi Lulusan • Peng. Kurikulum/KTSP • Peng.Proses pembelajaran • Peng. Pendidik & tenaga kependidikan • Peng. Sarana & prasarana madrasah • Peng. Manajemen madrasah • Peng. Sumber dana madrasah • Peng. Sistem penilaian
PEMBUKUAN • Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis tangan atau menggunakan komputer • Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya; • Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum dan Buku Pembantu ditutup oleh Bendahara dan diketahui oleh Kepala Madrasah; • Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 juta; • Apabila ada kesalahan atas penulisan angka/huruf, maka yang salah agar dicoret dengan dua garis rapih, sehingga tulisan yang semula salah masih dapat dibaca kemudian diparaf; • Apabila dalam satu bulan berjalan tidak/belum terjadi transaksi pengeluaran/penerimaan, maka tetap ada pembukuan dalam bulan tersebut dengan uraian NIHIL dan ditandatangani oleh Bendahara dan diketahui oleh Kepala Madrasah
PENGELUARAN • Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah; • Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp 250.000,- tidak dikenai bea meterai, sedang transaksi dengan nilai nominal antara Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenai bea meterai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar dari Rp 1.000.000,- dikenai bea meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-; • Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukkannya; • Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi; • Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Madrasah dan lunas dibayar oleh Bendahara; • Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh Madrasah sebagai bahan bukti dan bahan laporan.
PERPAJAKAN • Pembelian segala jenis barang dari dana BOS dibebaskan dari PPh pasal 22 (negeri dan swasta) • Honor GTT/PTT dipotong 5% jika lebih dari 2.025.000/bulan setelah dipotong PTKP • Madrasah swasta hanya diwajibkan memungut dan menyetor pajak dari honor kegiatan (PPh pasal 21), sedangkan untuk PPh Pasal 22 atau PPN hanya diwajibkan pada madrasah negeri • Setiap honor kegiatan dikenakan PPh Pasal 21: • PNS gol. IV sebesar 15% dari bruto • PNS gol. III sebesar 5% dari bruto • Non PNS sebesar 5% dari bruto • PNS gol. II tidak dikenakan PPh 21
ContohPerhitunganPPhPsl 21 honor bulanan GTT/PTT Seorang guru tidaktetapdisekolah A mendapat honor bulananRp3.000.000,- per bulan. Diamempunyaiseorangistridantanpa anak • Honor Bulanan Rp.3.000.000/bulan • Dikurangi Biaya jabatan 5% Penghasilan netto sebulan Rp. 3.000.000/bulan Penghasilan netto 1 th Rp.36.000.000 • Dikurangi PTKP Guru non PNS Rp.24.300.000 Istri Rp.2.025.000 Penghasilan kena pajak Rp. 9.675000 • PPh Psl 21 terutang setahun (5%)Rp. 483.750 • PPh Psl 21 sebulan (:12) Rp 40.313
ALAMAT BOS KEMENTERIAN AGAMA • Konsultan: POPY FUADAH • Telpon: 0813-17455815 • Email : popy_fuadah@yahoo.com • Kantor BOS • Telpon: 0-800-1401066--- bebas pulsa 021. 3864480 • Email : bosdepag@yahoo.com