100 likes | 548 Views
Nama Tri Anggraini 20110520147. Resume Dan Analisis Tentang Film “Wakil Rakyat”. Demokrasi.
E N D
Nama Tri Anggraini 20110520147 Resume Dan Analisis Tentang Film “Wakil Rakyat”
Demokrasi • Demokrasi adalah sebuah wacana yang dikembangkan dengan tujuan untuk menampung aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. Secara sederhana demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, pemerintahan demokrasi adalah milik rakyat, dijalankan oleh rakyat dan diperuntukkan bagi rakyat.1 • Dalam demokrasi, pemilihan umum adalah bagian dari perwujudan hak-hak asasi yaitu kebebasan berbicara dan berpendapat, juga kebebasan berserikat. Melalui pemilihan ini pula rakyat membatasi kekuasaan pemerintah, sebab setiap pemilih dapat menikmati kebebasan yang dimilikinya tanpa intimidasi dan kecurangan yang membuat kebebasan pemilih terganggu.
Tentang Sistem yang Digunakan1. Perekrutan Calon Wakil Rakyat.2. Politik Uang (Money Politic)3. Kapabilitas para Calon Wakil Rakyat
1.Perekrutan para Calon Wakil Rakyat pemahaman yang sesungguhnya tentang bagaimana suatu kemenangan yang didapatkan oleh wakil rakyat hanya bergantung pada besar suara yang diterima, ketika diketahuainya hasil suara yang didapat dari hasil pencoblosan, maka ini mengakibatkan adanya suatu gejolak yang terjadi antar apara calon ini untuk mendapatkan sebanyak mungkin suara dari masyarakat. Dengan adanya ini maka mengakibatkan perekrutan untuk para calon wakil rakyat adalah sesuai dengan eksitensi yang ada dalam diri calon, karena sangat memungkinkan adanya keinginan yang mendasar untuk menarik hati masyarakat dengan embel-embel eksitensi yang dimiliki oleh calon wakil rakyat.
rekrutmen politik disebut demokratis apabila : • 1.menggunakan mekanisme pemilihan umum yang teratur. 2.memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan; 3. mekanisme rekrutmen dilakukan secara terbuka 4. akuntabilitas publik
2.Money Pilitik • Ketidakmampuan masyarakat disuatu daerah tertentu yang juga tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang bagaimana suatu sistem politik itu harus berjalan dengan sebaik-baiknya, mengakitkan adanya kecurangan yang secara mendasar terlihat jelas dalam film ini bahwa masyarakat dengan antusiasnya diberikan susu oleh calon wakil rakyat yang nantinya mengharapkan suara mereka. Dan ini akan mengakibatkan suara masyarakat itu tidak berdasarkan hati nurani meraka tapi hanya karena adanya “Money Politic” yang berperan besar didalamnya. Sehingga ketika memang terpilih maka tidak adanya kualiatas yang baik dari para calon pemimpin. Karena memang penggunaan uang untuk membeli suara pemilih masih efektif digunakan guna mendulang suara sebanyak-banyaknya.
Peraturan perundang-undangan Pemilu belum secara efektif bisa menjerat pelaku dan calon yang diuntungkan olehnya, biasanya yang membagi-bagi uang bukan tim kampanye atau sebutan lainnya, tetapi oknum yang dabayar untuk melakukan itu. Sehingga saat tertangkap basah-pun, sanksi sulit secara langsung bisa dikenakan kepada calon terlebih bila sang calon kemudian dinyatakan terpilih dan terlantik sementara proses penanganan secara hukum belum juga rampung. Beberapa elemen masyarakat masih memiliki prinsip pragmatis “siapa yang memberi uang dia yang dipilih” atau “memilih siapapun sama saja, jadi pilih saja yang memberi uang”, menyuburkan praktek politik uang ini.
3. Kapabilitas Calon Wakil Rakyat • Sangat jelas diperankan oleh Tora Sudiro bahwa dia sama sekali tidak memahami makna politi yang sesungguhnya, seorang yang tidak memiliki kemampuan untuk terjun didunia politik dan hanya seorang Mantan ‘cleaning servis’ , langsung diajak untuk bergabung dan tanpa melihat bagaimana kemampuannya didunia politik.
Kesimpulan Analisa • Maka, terlihat jelas bagaimana sistem demokrasi yang terjadi di Indonesia lewat film ini, Film ini menceritakan bagaimana suatu Calon Wakil Rakyat seharusnya memiliki Kapabilitas yang baik sehingga nantinya akan menjadikan Sistem demokrasi yang baik pula. Ketika Sistem yang baik ini terbentuk dan diiringi oleh orang-orang yang baik pula maka akan adanya respon yang baik dari masyarakat dan untuk masyarakat.
Antisipasi Terjadinya Kecurangan • penyelenggara Pemilu, peserta dan juga masyarakat secara luas harus terlibat secara aktif dalan hal pengawasan penyelenggaraan Pemilu di semua tingkat. Keterlibatan secara aktif itu harus pula disertai pengetahuan yang cukup terhadap peraturan perundang-undangan Pemilu, mekanisme serta teknis di lapangan. • Masyarakat, peserta Pemilu baik calon maupun tim pemenangan/tim sukses, para saksi, harus aktif mengawasi jalanya proses penyelenggaraan dan melaporkannya kepada Panwas Pemilu saat ditemukan adanya dugaan kecurangan. kesediaan melapor dan menjadi saksi serta mengumpulkan bukti atas pelanggaran dan kecurangan Pemilu akan sangat berarti bagi tegaknya demokrasi di tanah air. Satu suara menentukan masa depan bangsa, gunakan hak pilih secara cerdas dan bijak, jadi tolok ukur kepemimpinan satu periode ke depan.