70 likes | 246 Views
KULIAH PENDAHULUAN. PENGENALAN MORFOLOGI DAN TATA DESA. PL- Unisba mempunyai warna spesifik “Wilayah Pedesaan ” cikal bakal Fakultas Teknik adalah PL- sekarang , dulunya “FTPM (FCDE)” Kenyataan Objektif Desa Tempat bermukimnya sebagian besar penduduk Indonesia (67%)
E N D
PENGENALAN MORFOLOGI DAN TATA DESA • PL-Unisbamempunyaiwarnaspesifik “Wilayah Pedesaan” cikalbakalFakultasTeknikadalah PL-sekarang, dulunya “FTPM (FCDE)” • KenyataanObjektifDesa • Tempatbermukimnyasebagianbesarpenduduk Indonesia (67%) • Basis pertahanandankeamanan (dulusebelum Indonesia merdekadansesudahkemerdekaan) untukdesa-desadiperbatasan • Kepaladesasebagaijembatan antara : • Pemerintahpenjajah dan masyarakat • Pemerintahpusat dan rakyat • Kadestidakdigaji (dibatasi UU sebagaipejabattertinggidesa) • Masih banyak desa tertinggal dan masyarakat miskin • Sebagai suatu bentuk permukiman terkecil dengan otonomi sendiri • Masalah-masalah desa • Produktivitas rendah • Pendapatan minim • Penyebaran penduduk yang tidak seimbang • Lapangan kerja terbatas • Fasilitas terbatas • Angka putus sekolah tinggi
Pengertian Desa • Menurut morfologi • Desa adalah suatu lingkungan permukiman denagn pemanfaatan lahan dominan pertanian dengan bangunan rumah tinggal terpencar (jarang) • Dihuni oleh sejumlah kecil penduduk dengan kepadatan rendah • Aspek ekonomi : penduduk umumnya bermata pencaharian agraris (pertanian) atau nelayan • Hubungan sosial masyarakatnya masih kuat (dan homogen), gotong royong, adat, kekerabatan tinggi. • Desa ialah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. • UU No.5 Tahun 1979 • Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam NKRI. Penataan areal desa lebih ditekankan pada pengertian desa butir 6 (satu atau beberapa desa), sumber : Drs. Sapari Imam A, Ekologi Kota dan desa, Usaha Nasional, Surabaya Halaman 93-95 dan UU No.5 Tahun 1979.
Tata Desa • Kata “TATA” berati mengatur • “TATA DESA” artinya mengatur atau mengorganisir desa menjadi tertib • Lingkungan hidup masyarakat perlu tertib dan mutlak harus ada aturan untuk mencapai hidup nikmat, nyaman, dan tentram (dalam rangka mencapai ridho Allah SWT). Apakah binatang punya aturan ? Ketertiban diatur oleh instingnya. Baca QS. At-Tin 1-8
QS. At-Tin 1-8 Artinya : Demi (buah) tin dan (buah) zaitun dan demi bukit Sinai dan demi Kota Mekkah ini yang aman Sesungguhnya Kami telah menciptaka manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah ada (keterangan) itu ? Bukankah Allah hakim seadil-adilnya
Daftar Pustaka • Al-Quran dan As-Sunnah • Anthony J. Catanese, James C.Snyder. Perencanaan Kota. Erlangga. Jakarta. 1992 • Chris Manning & Tadjuddin noer Effendi. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota. • Daeng Sudirwo. Pembahasan pokok-Pokok Pemerintahan Desa • DEPDAGRI. Intruksi Mendagri No. 46 Tahun 1994 tentang Pemasyarakatan Pola Tata Desa. 1995 • Djoko Sujarto. Wisma, Karya, Marga, Suka, Penyempurna Sebagai Dasar Pemikiran Penyusunan Pola Tata Ruang Fisik Desa. FTSP-ITB • Djiko Sujarto. Dasar-Dasar Pertimbangan Penataan Ruang Pegembangan Daerah Pantai. • Djoko Sujarto. Distribusí Fasilitas Social. FTSP-PL ITB. • Djohara TJ. Pembangunan Desa Dalam Perencanaan. PL-ITB. 1993 • Djarot Sensa. Darussalam Permukiman Desa BErdasarkan Ajaran Islam. 1999 • Douglas C Johnston. Teaching Materials Regional & Rural Transport. Graduate Program in Regional and Urban Planning. ITB with University College. London. 1985. • Doxiadis. Ekistic • Eko Budiharjo. Tata Ruang Perkotaan. Alumni Bandung. 1997 • Escap (Economic Social Comission of Asia Pasific). Guideline for Rural Centre Planning. United Nation. New York. 1979 • Gordon F De jong & Robert W. Gardner. Migration Decision Making Multidisciplinary Approaches to Micro Level studies in Developed and Developing Countries. Pergamon Press. New York. Oxford. Toronto. Sydney. Paris. Frankfurt. 1981 • I Nyoman Beratha. Desa Berwawasan Lingkungan. • Kenneth G willis. Development of environment. Problems in Migration Analysis. Saxon & House Lexington Books. 1974. • Mike Panwell. Population Movement and the Third World. Routledge. London. 1993. • M. yasin, dkk. Dasar-Dasar Demografi. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1981 • Nia Kurniasari. Evaluasi Terhadap Permukiman Villa Islamic Al-Ilhami Tanggerang. 1998 • V.F Costello. Urbanization in the Midle East. Cambrige University Press. London. New York. Melbourne. 1997.