300 likes | 2.14k Views
MENGENALI TANDA-2 & GEJALA-2 GANGGUAN JIWA. Suryo Dharmono Bagian Psikiatri FKUI/RSCM. TOPIK BAHASAN. 0. Pengertian Umum 1. Kesadaran & Fungsi Kognitif 2. Perilaku Motorik 3. Suasana Perasaan ( Mood & Affect ) 4. Proses Pikir 5. Persepsi 6. Pembicaraan 7. RTA , Insight & Judgment.
E N D
MENGENALITANDA-2 & GEJALA-2GANGGUAN JIWA Suryo Dharmono Bagian Psikiatri FKUI/RSCM
TOPIK BAHASAN • 0. Pengertian Umum • 1. Kesadaran & Fungsi Kognitif • 2. Perilaku Motorik • 3. Suasana Perasaan ( Mood & Affect ) • 4. Proses Pikir • 5. Persepsi • 6. Pembicaraan • 7. RTA , Insight & Judgment
PENGERTIAN UMUM • Tanda klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang secara obyektif dapat diamati • Gejala klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang muncul dari keluhan pasien dan bersifat subyektif • Sindroma klinis gangguan jiwa, adalah kumpulan tanda dan gejala klinis gangguan jiwa.
KESADARAN & F/ KOGNITIF Kesadaran / Consciousness ; = Keadaan siaga = State of awareness Gangguan Kesadaran ; • Kesadaran menurun ( Somnolence Coma ) • Kesadaran berkabut • Delirium • Twilight State, Dream like state • Sundowning syndrome • Confusion
FUNGSI KOGNITIF • Orientasi ( orang, tempat, waktu ) • Atensi ( distractibility, hypervigilance ) • Memori (amnesia,paramnesia,hypermnesia) • Intelejensi • Berbahasa & Berhitung ( afasia, akalkulia ) • Gnosis ( agnosis, astereognosis ) • Fungsi Eksekutif Fungsi kognitif dapat di evaluasi dengan alat : Mini Mental State Evaluation
GANGGUAN MEMORI • Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruhnya pengalaman masa lalu. ( dibedakan : Anterograd & Retrograd) • Paramnesia : memori palsu ( contoh : konfabulasi, de javu, jamais vu ) • Hypermnesia : exagerated memory • Screen memory : menutupi memori yang menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat ditoleransi.
PERILAKU MOTORIK • Echopraxia : meniru gerakan • Katatonia : kekacauan psikomotor pada skizofrenia tipe katatonik ( eq : catatonic excitement, stupor, catalepsy, flexibilitas cerea ) • Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama • Manerisme: Ingrained, habitual involuntary movement • Mutisme : membisu • Akatisia : perasaan subyektif akan ketegangan otot-otot yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-gerak gelisah, biasanya karena efek samping obat antipsikotik. • Kompulsi : gerakan berulang yg bersifat impulsif
Perasaan ( mood & afek ) • Mood = suasana perasaan Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama, mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan. • Deskripsi mood Euthym : normal Hypothym : murung-putus asa-depresif Hyperthym : elasi-ekspansif-euforik-manik Empty : kosong-hambar Irritable : mudah tersinggung Alexithymia : sulit mengungkapkan perasaan
Afek : Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama suara. • Deskripsi Afek : serasi / tidak serasi luas terbatas tumpul datar labil/tegang/cemas
PIKIRAN • Gangguan Bentuk Pikir : Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir membentuk ide bertujuan Jenis-2 Gangguan Bentuk / Arus Pikir : • Inkoherensi : gagasan satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan tidak dapat dimengerti. • Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari inkoherensi. • Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang lain dirangkaikan oleh kesamaan bunyi • Neologisme : membentuk logika baru yang hanya dimengerti oleh pasien
5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara berbelit dan cenderung terpaku pada detail 6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mempertahankan gagasan bertujuan 7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat dari satu topik ke topik lain 8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan 9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru 10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak sebelum selesai disampaikan.
Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobi, preokupasi dll • Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, tiidak sesuai dengan realitas dan budaya yang berlaku di lingkungan kehidupan pasien. • Deskripsi Waham 1. Waham aneh/bizarre 2. Waham sistematik
3. Mood congruent/incongruent 4. Waham Nihilistik 5. Waham Somatik 6. Waham Paranoid ; - Waham besar - Waham cemburu - Waham kejar 7. Waham kendali - Thought withdrawal - Thought insertion - Thought broadcasting 8. Waham Erotis / Erotomania
PERSEPSI • Persepsi = Proses pemindahan stimulus fisik menjadi informasi psikologik • Deskripsi gangguan persepsi : • Halusinasi : Penginderaan/persepsi sensoris tanpa adanya stimulus eksternal • Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi terhadap stimulus eksternal yg nyata • Derealisasi : persepsi subyektif bahwa lingkungan berubah aneh/tidak nyata • Depersonalisasi : persepsi subyektif bahwa orang-orang disekitarnya berubah asing/aneh • Fugue : menjadi identitas baru disertai amnesia terhadap identitas lamanya
JENIS HALUSINASI • Sesuai jenis penginderaan dibedakan ; halusinasi auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan gustatorik ( kecap ) • Sesuai tema halusinasi ; commanding, commenting, mood congruent/incongruent • Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur • Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang masuk tidur • Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan dengan organ tubuh biasanya organ viseral
TILIKAN ( INSIGHT ) • Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai wawasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas sekitarnya • Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien terhadap penyakitnya • Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan situasi dirinya
DERAJAT GANGGUAN TILIKAN • Penyangkalan total terhadap penyakitnya • Ambivalensi terhadap penyakitnya • Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya • Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya • Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya • Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai perbaikan