270 likes | 768 Views
TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. Teknologi Benih danPembibitan. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. PENYIRAMAN PENYIANGAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PENYULAMAN PEMUPUKAN PEMELIHARAAN LAIN. PENYIRAMAN. DASAR PERTIMBANGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN SUMBER AIR
E N D
TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT TeknologiBenihdanPembibitan
TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT • PENYIRAMAN • PENYIANGAN • PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT • PENYULAMAN • PEMUPUKAN • PEMELIHARAAN LAIN
PENYIRAMAN • DASAR PERTIMBANGAN • EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN • SUMBER AIR • TEKNIK PENYIRAMAN BIBIT DI PERSEMAIAN • SPRINCLE • GEMBOR/EMBRAT • HANDSPRAYER • SELANG • MOISTING • WAKTU PENYIRAMAN • PAGI (06-08) & SORE (15-17) • PRINSIP : Media hrs basah (kapasitas lapang) serta media dan jaringan tanaman dlm keadaan dingin.
PENYIANGAN • MAKSUD & TUJUAN • MAKSUD: menghilangkan rumput atau tumbuhan liar yg tumbuh bersama semai • TUJUAN: membebaskan semai dari persaingan dengan tumbuhan liar dlm hal memperoleh cahaya, udara, air dan unsur hara • TEKNIK PENYIANGAN • MEKANIS • Pencabutan tumbuhan liar satu persatu • Kelemahan: butuh banyak waktu dan tenaga (hrs berulang-ulang) • KIMIAWI (HERBISIDA) • HERBISIDA SELEKTIF: hanya membunuh tanaman pengganggu saja tanpa membahayakan semai • HERBISIDA TIDAK SELEKTIF: membunuh semua tmbuhan tanpa kecuali
Contoh jenis herbisida Di Jepang Di Amerika
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT • PENYEBAB PENYAKIT • FAKTOR BIOTIK: sebagian besar jamur dan bakteri, alga • FAKTOR ABIOTIK: kekurangan unsur hara, kelebihan intensitas cahaya dan kekurangan air • JENIS PENYAKIT DI PERSEMAIAN • Lodoh (dumping off) • Bercak daun (leaf spot) • Busuk daun (leaf blight) • Mati Pucuk (die beck) • Tumor daun kerdil
Penyakit Lodoh (damping off) • Penyebab: jamur fusarium, pythium, phytophthora dan rhisoctonia: menyerang benih, kecambah dan semai • Gejala: • Lodoh dini (pre-emergence damping off): benih atau kecambah mati busuk ketika masih dalam tanah • Lodoh batang (post-emergence damping off) : pangkal batang bibit yg telah muncul di permukaan membusuk, daun layu dan rebah • Lodoh akar (root decay) : akar semai membusuk, daun layu tapi tidak rebah karena batang semai sudah berkayu. • Pengendalian: • Gunakan benih yg sehat, sebelum ditabur rendam dg copper oxychloride 50% selama 1 jam • Bak kecambah hrs steril, disemprot dg fungisida • Media disterilisasi dg fungisida ( perenox dosis 3-28 gram per 4,5 liter air atau Dithene M45 dosis 1,8 gram per 1 liter air) atau dipanaskan • Jika ditemuka semai terserang lodoh segera dimusnahkan semai tsb lalu bekasnya difungisida • Penyiraman dikurangi jika ada semai terserang
Bercak daun • Penyebab: • Jamur Pestalotia sp, Cercospora sp, Humicola sp, Phoma sp, Dydymosphaera sp • Gejala: • Bercak-bercak pada daun, berwarna kuning, coklat sampai coklat kemerahan berbentuk bulat atau lonjong diameter kurang dari 1mm. • Pengendalian: • Anakan yg terserang segera semprot dg fungisida misalnya: dg Bordeaux mixture atau Maneb Dithane 5-6 gram/liter • Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam sebulan
Mati pucuk • Penyebab: • Berbagai jamur • Gejala: • Kematian jaringan dimulai dari pucuk menyebar ke bawah. • Kulit batang pucuk yang mati berwarna coklat tua membuat batas`yg jelas dg kulit batang yg sehat • Tidak sering terjadi pada batang yang sudah tua tetapi sering meyerang pada tunas • Pengendalian: • Disemprot dg Thiram 5 gram/liter air atau Benomyl 10 gram/liter.
Tumor dan kerdil daun • Penyebab: • Tumor ketiak daun(tunas): bakteri Agrobacterium tumefaciens, yg penyebarannya dilakukan oleh serangga • Tumor pucuk: virus Arachnidea, penyebaran oleh serangga • Kerdil daun (prolepsis): mikoplasma • Gejala: • Tumor ketiak daun(tunas): munculnya tunas-tunas yg bergerombol di ketiak daun, tumbuhnya tidak normal • Tumor pucuk:tumor yg tumbuh menyerupai buah pd pucuk semai, mulanya berwarna hijau kemerahan kemudian berubah menjadi coklat • Kerdil daun (prolepsis): tumbuhnya kalus menumpuk mirip bola-bola kecil atau daun-daun kecil yang kaku pd batang terutama ketiak cabang atau ranting • Pengendalian: • Pilih semai yg sehat, berasal dari pohon induk yang berkualitas • Gunakan cara vegetatif karena tahan mikoplasma • Musnahkan anakan yg terserang .
Hama di persemaian • Cacing • Jenis cacing yang meyerang akar semai • Gunakan nematosida V-C 13 nematocide dosis 1 lt V-C 13 dilarutkan dlm 25-30 lt air untuk tiap 29 m2 luas tanah. Atau 1 sendok teh V-C 13 dlm 1 lt air untuk tanah 2-3 kg. • Ulat potong (Cutworm): • Ulat ini menyerang leher akar semai pada malam hari • Pemberantasan bisa menggunakan Aldrin 50% atau dieldrin 50% dgn cara memasukannya ke dalam tanah. • Belalang dan jengkrik • Sering merusak semai • Pemberantasan: menyemprot dg larutan Sevin 85% DDT 50% dan Dieldrin 50% • Untuk mencegah serangan belalang gunakan larutan folidol E605 0,06% yg disemprot langsung ke tanaman. • Rayap • Dapat menggunakan larutan Aldrin 40% atau furadan • Tikus • Pemberantasan dg menggunakan Arsenik 14 mg, Barium 105-125 mg atau endrin 1cc.
Pemupukan • Pupuk organik: kompos • Pupuk anorganik: TSP, SP 36, NPK • Dosis yang pernah dicoba: • KPH Pati:TSP 4 grm per polybag (uk 10/20cm) • Subanjeriji (Sumsel): TSP 1 gram per polybag (uk 6/15 cm), setelah semai berumur 2-3 minggu setelah disapih diberi NPK 0,05 gram per batang, selanjutnya setiap 2-3 minggu sekali. • PT ITCI: TSP untuk semai pinus dosis 1 gram/300cc tanah. Setelah sapihan berumur sebulan digunakan pupuk NPK (15:15:15) dg dosis 28 gram dalam 4,5 lt air untuk 300 polybag.
Perawatan • Penyulaman: • Dilakukan untuk mengganti bibit yang mati di persemaian • Penjarangan • Dilakukan untuk mengurangi tingkat persaingan cahaya di persemaian • Pemotongan akar • Pemotongan akar yang keluar dari polybag sebelum bibit tsb dipindahkan ke lapangan.