370 likes | 805 Views
PEMELIHARAAN. MANAJEMEN SDM MANAJEMEN FE - UNSADA DINI RAHAYU, SE. Definisi.
E N D
PEMELIHARAAN MANAJEMEN SDM MANAJEMEN FE - UNSADA DINI RAHAYU, SE
Definisi The maintenance function of personnel is concerned primarily eith preserving the physical, mental, and emotional condition of employees. Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental, dan emosi karyawan. (Edwin B. Flippo) Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunujang tercapainya tujuan perusahaan. (Hasibuan)
Pemeliharaan Berdasarkan pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa Pemeliharaan adalah: suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjaga karyawannya dan mempertahankan kondisi fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan pekerjaannya.
Pentingnya Pemeliharaan Pemeliharaan SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya di perusahaan. Untuk memelihara stamina tenaga kerja, maka perlu dilakukan usaha perlindungan fisik, jiwa dan raga para karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan. Upaya pemeliharaan ini perlu dilakukan terus menerus karena SDM yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan dari perusahaan akan menimbulkan masalah, semangat kerja dan prestasi karyawan akan merosot, loyalitas karyawan menurun. Jika hal ini terjadi, maka akan berakibat pada tingginya tingkat kemangkiran (bolos) karyawan. Oleh karena itulah, suatu perusahaan yang ingin berkembang harus melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang bekerja di perusahaan. Karena pemeliharaan karyawan erat hubungannya dengan tingkat produktivitas karyawan terhadap suatu perusahaan.
Tujuan Pemeliharaan • Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan • Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan • Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan • Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan • Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya • Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan • Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis • Mengefektifkan pengadaan karyawan
Asas-asas Pemeliharaan • Asas manfaat dan efisiensi • Asas kebutuhan dan kepuasan • Asas keadilan dan kelayakan • Asas peraturan legal • Asas kemampuan perusahaan
Konsep Pemeliharaan 2 1 3 6 4 5
Metode-Metode Pemeliharaan • Komunikasi • Insentif • Kesejahteraan Karyawan • Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) • Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Komunikasi Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam menyampaikan informasi, komunikasi sangat diperlukan. komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing, dan evaluative. Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan secara singkat, jelas, dapat dipahami dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator. Melalui komunikasi yang baik dan efektif, maka permasalaha-permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diselesaikan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui rapat dan musyawarah. Jadi, komunikasi sangat penting untuk menciptakan pemeliharaan karyawan dalam perusahaan.
Komunikasi... (2) • Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing danevaluative. • Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata, dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan.
Insentif Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. (Hasibuan) Adapun jenis insentif dalam buku Hasibuan terbagi atas dua yaitu: • Insentif positifadalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar. • Insentif negatifadalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi standar.
Insentif... (2) Pemberian insentif yang adil dan terbuka akan menciptakan pemeliharaan yang baik dan selaras, sehingga loyalitas dan semangat kerja karyawan akan meningkat dan absensi serta tingkat keluar-masuk karyawan akan menurun. Jadi, pemberian insentif sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.
Program Kesejahteraan • Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. • Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Tujuan Pemberian Kesejahteraan • Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan • Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya • Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan • Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan • Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman • Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan • Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan • Mengefektifkan pengadaan karyawan • Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia • Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan • Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Jenis – Jenis Kesejahteraan Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan secara emosional atau asal-asalan.
Keselamatan & Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki arti yang penting baik bagi perusahaan, terlebih karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri masing-masing karyawan melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari perusahaan. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yag baik. Apabila tidak ada perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka kemungkinan akan menambah tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat menurunkan tingkat produksi. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
K3 ... (2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik. K3 ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan.
K3... (3) Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya.
K3... (4) Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri pada karyawan, bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. K3 ini merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
Faktor yang Mendorong suatu Perusahaan Perlu Melakukan Pemeliharaan K3 • Kemanusiaan • Peraturan Pemerintah • Ekonomi
Hubungan Industrial Pancasila (HIP) HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (buruh, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
Ciri-Ciri Khusus Hubungan Industrial Pancasila • Hubungan Industrial Pancasila mengakui dan menyakini bahwa bekerja bukan hanya bertujuan untuk sekedar mencari nafkah saja, akan tetapi sebagai pengabdian manusia kepada tuhannya, kepada sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. • HIP menganggap pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka, tetapi sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya. Karena itu perlakuan pengusaha kepada pekerja bukan hanya dilihat dari segi kepentingan produksi belaka, akan tetapi haruslah dilihat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia. • HIP melihat antara pekerja dan pengusaha bukanlah mempunyai kepentingan yang bertentangan, akan tetapi mempunyai kepentingan yang sama yaitu kemampuan perusahaan. Karena dengan perusahaan yang maju dan semua pihak akan dapat meningkatkan kesejahteraan.
Ciri-Ciri Khusus HIP... (2) • Dalam HIP setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan secara kekeluargaan. karena itu penggunaan tindakan penekanan dan aksi-aksi sepihak seperti mogok, penutupan perusahaan dan lain-lain tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Hubungan Industrial. • Di dalam pandangan HIP terdapat keseimbangan antara keseimbangan antara hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam perusahaan. Keseimbangan itu dicapai bukan didasarkan atas perimbangan kekuatan, akan tetapi atas dasar rasa keadilan dan kepatutan. Disamping itu juga HIP juga mempunyai pandangan bahwa hasil-hasil perusahaan yang telah dicapai berdasarkan kerjasama antara pekerja dan pengusaha harus dapat dinikmati secara adil dan merata sesuai dengan pengorbanan masing-masing.
Employee Retention... (2) Kutipan di atas menegaskan bahwa wajib hukumnya bagi perusahaan untuk mencanangkan program employee retention. Banyak faktor mempengaruhi kecenderungan karyawan untuk tetap “stay” di sebuah perusahaan, di antaranya adalah hubungan dengan atasan, masalah gaji, atau kecocokan dengan deskripsi kerjanya.
Employee Retention, Agar Karyawan Betah • BERKAITAN dengan upaya perusahaan untuk meminimalkan tingkat turn over, Departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki tugas yang sangat penting, yakni menciptakan employee retention. Intinya adalah melakukan berbagai terobosan untuk membuat karyawan tetap bertahan di perusahaan. • Mike Murphi, penulis buku “The Deadly Sins of Employee Retention“, mengungkapkan, “Sebuah perusahaan yang tidak pernah memikirkan retensi karyawan (employee retention), dan bergantung pada mekanisme pasar dan situasi ekonomi, maka pada saat bursa tenaga kerja menguat, tingkat turn over-nya akan berubah drastis dari lima menjadi 50% hanya dalam satu malam.”