530 likes | 1.06k Views
MANAGEMEN PEMELIHARAAN. Hal seperti inikah yg harus terjadi. Hal seperti inikah yg harus terjadi. Definisi umum.
E N D
Definisi umum • Pemeliharaan adalah suatu usaha/kegiatan terpadu yang dilakukan terhadap instalasi dan sarana pendukungnya, untuk mencegah kerusakan atau mengembalikan/memulihkan instalasi dan sarananya kepada keadaan yang layak, sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik dapat terjamin.
Tujuan pemeliharaan • Untuk meningkatkan reliability, availability dan effisiensy. • Untuk memperpanjang umur peralatan • Mengurangi terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan • Meningkatkan safety peralatan • Mengurangi waktu padam akibat sering gangguan
Mengapa peralatan harus dipelihara ? Semua peralatan yang beroperasi akan menuju rusak karena umurnya, maka perlu dipelihara untuk mempertahankan atau mengembalikan pada tingkat prestasi/unjuk kerja awalnya
KURVA KINERJA PERALATAN TERHADAP WAKTU KINERJA PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN TAHUN OPERASI Tidak dipelihara Dipelihara
Kerusakan / gangguan peralatan terjadi antara lain karena : • Kesalahan desain • Kesalahan pemilihan material • Kesalahan proses pembuatan • Kesalahan pemasangan • Kesalahan operasi • Kesalahan pemeliharaan
KURVA JUMLAH GANGGUAN TERHADAP WAKTU Jumlah gangguan - deteorasi - retak, aus bocor, lelah - salah pasang - salah design - salah material - salah proses pembuatan - salah operasi Pemeliharaan tidak baik Pemeliharaan baik Tahun Operasi 0 2 3 5 7 8 1 4 6
Yang mempercepat laju kerusakan peralatan/ memperpendek usia Stress elektrikal Chemical/kimia • Over voltage / tegangan lebih • Over current / arus lebih • Oksidasi • Korosi • Dissolved gas Stress mekanikal • Tarikan • Puntiran • Gesekan Stress Thermal • Hot Spot • Over heating
Unsur - unsur utamapemeliharaan • Manajemen yang efective dan efisien • SDM / tenaga kerja yang ahli dan terampil serta berdisiplin • Material dalam jumlah yang cukup • Dana yang tersedia pada waktunya • Peralatan kerja yang memadai
JENIS-JENIS PEMELIHARAAN • Pemeliharaan Prediktiv. • Pemeliharaan Preventiv. • Pemeliharaan Korektiv. • Pemeliharaan Emergensi.
PEMELIHARAAN PREDIKTIV ( PREDECTIVE MAINTENANCE ) • Adalah kegiatan pemeliharaan yang dimulai dari pemantauan dan pengukuran terhadap unjuk kerja peralatan instalasi, dimana dari data hasil pemantauan dan pengukuran tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk memprediksi umur peralatan dan kelangsungan pengoperasian peralatan tersebut. • Sesuai Surat Edaran Direksi No. 038.E/012/DIR/1998 tanggal 22 Oktober 1998, Prediktive Maintenance didefinisikan sebagai sistem pemeliharaan berbasis kondisi (Condition Base Maintenance) dengan cara memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil khusus untuk analisa
PEMELIHARAAN PREVENTIV ( PREVENTIVE MAINTENANCE ) • Adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada : • Instruction Manual dari pabrik • Standard standard yang ada (IEC, SPLN, CIGRE DLL) • Pengalaman operasi di lapangan • Dilingkungan PT PLN (Persero) telah diterbitkan buku pedoman operasi dan pemeliharaan (Buku O & M) sebagai pedoman untuk Pemeliharaan Preventiv. SE 032/PST/1984 dan Suplemen
PEMELIHARAAN KOREKTIV ( CORECTIVE MAINTENANCE ) • Adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika Gardu Induk atau Transmisi mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan Instalasi. • Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenace bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian bagian yang rusak/kurang berfungsi dan dilaksanakan terencana.
PEMELIHARAAN DARURAT/PERBAIKAN ( BREAKDOWN MAINTENANCE ) Adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dimana pelaksanaannya tidak direncanakan sebelumnya dan sifatnya darurat.
Mekanisme pemeliharaan • P L A N N I N G ( perencanaan ) • O R G A N I Z I N G ( organisasi ) • A C T U A T I N G ( pelaksanaan ) • C O N T R O L L I NG ( evaluasi )
IMPLEMENTASI POAC DALAM PEMELIHARAAN PERENCANAAN DIORGANISIR INFORMASI PENGOLAHAN INFORMASI KOORDINASI PELAKSANAAN DENGAN DISPATHCER DAN APJ MENENTUKAN JADWAL JAM KERJA PERALATAN BUKU PETUNJUK PABRIK PERSIAPAN ADMINISTRASI SPK ,K 3, JOB SHEET, SPPD MENENTUKAN JENIS PEMELIHARAAN • SE 032 + SUPLEMENT LAPORAN OPERASI MENENTUKAN ITEM PERALATAN YANG AKAN DIPELIHARA • PERSIAPAN SUMBER DAYA : • MATERIAL • SDM • PERALATAN KERJA LAPORAN PEMELIHARAAN MENENTUKAN KEBUTUHAN MATERIAL DAN ALAT KERJA PERKIRAAN KONDISI PERALAATAN PENGOPERASIAN COMISSIONING PELAKSANAAN • PENGAWAS PEKERJAAN • PENGAWAS K3 • PENGAWAS MANUVER • SESUAI JOB SHEET • DOKUMEN PENGUKURAN EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN
ACUAN PEMELIHARAAN PERALATAN DI LINGKUNGAN PLN P3B JB SE 032/PST/1984 + SUPLEMEN
Transformator ( Trafo Tenaga ). • Pemutus Tenaga ( PMT ) • Pemutus Tenaga ( PMT ) u/ Sektor Transmisi TET • Pemisah ( PMS Bus dan PMS Line ) • Trafo Arus ( CT ) • Trafo Tegangan ( PT ) • Lightning Arrester ( LA ) • Neutral Grounding Resistor ( NGR ) • GIS & Compartement GIS • Busbar • Sistim DC ( Batere ) • Sistim Proteksi • Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) • Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) • Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi ( SKLT ) • Kompensator ( Induktor / Kapasitor ) • M e t e r • Digital Fault Recorder ( DFR ). PERALATAN YANG DIPELIHARA
TIME BASE MAINTENANCE CONDITION BASE MAINTENANCE
Condition-Based Maintenance adalah strategi maintenance yang memanfaatkan kondisi peralatan sebagai dasar penentuan kegiatan maintenance terhadap suatu peralatan .
PEMELIHARAAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KOMPONEN KONDISI RESIKO PERKEMBANGAN PEMELIHARAAN :
KONSEP CONDITION BASED MAINTENANCE PEMELIHARAAN YANG DILAKUKAN BERDASARKAN KONDISI PERALATAN STATUS KONDISI PERALATAN : MENGGUNAKAN HASIL MONITORING (OFF / ON LINE) DAN HASIL PEMELIHARAAN SEBELUMNYA. MERUJUK PADA MODE KEGAGALAN PERALATAN MERUJUK PADA PROSES PENUAAN PERALATAN
TUJUAN CBM MENGENALI KARAKTERISTIK PERALATAN PEMELIHARAAN FOKUS PADA KOMPONEN KRITIS PERIODE PEMELIHARAAN SESUAI KEBUTUHAN MEMPERPANJANG UMUR PERALATAN EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN
POLA BIAYA PADA 3 METODE PEMELIHARAAN POLA BIAYA PEMELIHARAAN
EVOLUSI PEMELIHARAAN • TIME BASED • MAINTENANCE • CONDITION BASED • MAINTENANCE • BERBASIS KONDISI • DATA DARI OFF/ON LINE MONITORING, REKAMAN OPERASIONAL • BIAYA & MANHOURS RENDAH, EFISIENSI TINGGI • BERBASIS WAKTU • DATA DARI OFF LINE • MONITORING • BIAYA & MANHOURS TINGGI, EFISIENSI RENDAH
APLIKASI CONDITION ASSESSMENT PEMELIHARAAN INSPEKSI STANDARISASI CONDITION ASSESSMENT H A S I L INDEKS KONDISI BANK DATA OPGI REKOMENDASI PST FOIS MODEL STATISTIK NORMA & KRITERIA SIPT GANGGUAN ALAT MEKANISME PENUAAN MODEL FISIK SISTEM MONITORING THERMAL DATA LAPANGAN
Pengukuran kecepatan • Pengukuran resistansi • Pengukuran arus motor dan • tripcoil • Tan (minyak/coqolite) • Pengukuran kecepatan • Tan • Tes layar luar • Deteksi dan lokasi PD • Arus bocor DC • RVM • OLTC • RVM ( RECOVERY VOLTAGE • MEASURMENT ) • Tan • DGA • PD • FRA Switchgear Transformator Kabel Struktur skema proses implementasi CBM 1. Menentukan tipe komponen HV yang kritis pada jaringan (kesalahan statistik) 2. Menentukan subkomponen kritis menggunakan pendekatan FMECA 3. Mengembangkan diagnosa yang terfokus pada komponen kritis 4. Menyimpan dan menganalisa hasil pemeliharaan dan pengukuran dengan datamining(kumpulan data)
10 langkah menyusun FMECA • Mendefinisikan batasan-batasan sistem • Menguraikan semua subsistem dan fungsinya • Menguraikan semua komponen dan fungsinya di dalam subsistem • Menguraikan kemungkinan kegagalan dan kondisi kegagalan untuk setiap komponen • Menguraikan konsekuensi untuk semua kegagalan pada komponen, subsistem dan sistem keseluruhan • Menguraikan deteksi kegagalan, usaha perbaikan, dan tipe pemeliharaan untuk antisipasi • Menentukan jumlah kegagalan untuk setiap jenis kegagalan • Mengukur semua parameter efek • Menentukan kritikal dengan mengukur semua paramater efek pada semua kegagalan • Membuat daftar prioritas (komponen kritis)
DIFINISI FUNGSI UTAMA TRAFO Trafo adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan atau memindahkan energi tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan menengah, rendah atau sebaliknya.
DEFINISI SUBSISTEM DAN FUNGSINYA SUB SITEM FUNGSI 1 Tangki utama Penempatan kumparan dan minyak isolasi 2 Kumparan Menyalurkan energi listrik, ratio tegangan 3 Bushing Menghubungkan kumparan dengan OHL/kabel 4 OLTC Mengatur tegangan secara otomatis/sesuai kebutuhan 5 Konservator Reservoir minyak isolasi trafo/ ekspansi 6 Sistim pendingin Mengatur suhu kerja pada trafo 7 Proteksi Pengaman trafo 8 Fire protection Mengaman trafo dari kebakaran 9 Minyak isolasi Isolasi belitan dengan bodi; media pendingin KELOMPOK : 4
RESIKO RESIKO = Kemungkinan X Efek Kemungkinan = F X L EFEK = C X S X P X E F = frekuensi L = eskalasi RESIKO = ( F x L ) x ( C X S X P X E ) EFEK EFEK Terdiri dari parameter penting yang dipertimbangkan : 4 Para meter yang paling umum : C = biaya untuk memperbaiki sistem ( biaya korektif ) P = rugi fungsi sistem ( rugi produksi / berdampak penyaluran energi ) S = dampak terhadap keamanan pribadi dan lingkungan sekitar. E = kerusakan lingkungan Pada kasus ini : EFEK = C X S X P X E KELOMPOK : 4 RISK FORMULA
KELOMPOK : 4 EFEK PARAMETER
KELOMPOK : 4 KRITIKALITAS
KELOMPOK : 4 KRITIKALITAS
Asset Management as Decision Making Tool Asset Management/ System Reliability Assessment P3B Condition Assessment UPT Life Assessment Region Early Warning Life Prediction Diagnose Level 1 Diagnose Level 2 Life Extension Program and Asset Development Plan : (retrofit, refurbish, replacement, reinvestment) Diagnose Level 3 In service Inspection • Risk Analysis : • System reliability, safety, environment • Economy, social, politics (HQ) In Service Measurement Shutdown Testing/check Obsolete, new technology