3.37k likes | 11.67k Views
Nama Anggota : Alfanssyie Gayto Hakka Zakiyudin fikri Abdi Saputra Octamal Hidayat Rezi Saputra Andi Nur Fiqhi Utami Maisanti Nur Barokah Zulkarnain Herlambang kuning hastaranti. Peran mahasiswa dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance ). MAKALAH CIVIC EDUCATION
E N D
Nama Anggota :Alfanssyie Gayto HakkaZakiyudin fikriAbdi Saputra OctamalHidayatRezi SaputraAndi Nur Fiqhi UtamiMaisanti Nur BarokahZulkarnainHerlambangkuning hastaranti
Peran mahasiswa dalam mewujudkan pemerintahan yang baik(good governance) MAKALAH CIVIC EDUCATION JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012
Latar Belakang • Sebelum kita membahas tentang peran mahasiswa dalam mewujutkan pemerintahan yang baik ( good governance), sebaiknya kita lebih dahulu melihat kondisi Negara kisa saat ini. Disaat kondisi Negara RI yang sudah sangat memperhatikan, contohnya dipemerintahan banyak pejabat kita yang mekalukan pelanggaran-pelanggaran hukum seperti korupsi, terjadi suap menyuap antara institusi pemerintah dan lain sebagainya. Di bidang keamanan, saat ini banyak terjadi pembunuhan, perampokan, ancaman terorisme, tidak adanya kebebasan beragama dan konflik antar suku dan hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam kian silih terjadi di pelosok negeri ini. Dalam kondisi ini Negara sangat kacau balau dan disini mahasiswa memiliki peran yang sangat di perkukan.
Lanjutan... • Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini yaitu terhadap pemerintah.
Lanjutan... • Mahasiswa tidak bisa disamakan dengan masyarakat, Mahasiawa dalam artian dia memiliki independensi yang tidak bisa tercekcoki dengan kepentingan suatu golongan, ormas dan juga parpol sehingga mahasiswa juga tidak sama dengan pemerintah. • Jadi bisa disimpukan mahasiswa itu memiliki tempat antara masyarakat dan pemerintah, mahasiswa dalam hubungan pemerintah kemasyarakat, mahasiswa bisa menjai “lidah” pemerintah.
Lanjutan... • Di dalam konteks ini mahasiswa mempunyai tugas untuk membenarkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering kali salah di mata masyarakat. Yang sebelumnya hanyalah salah pahan antara pemerintah dengan masyrakat atas kebijaka tersebut, sehingga mahasiswa dapat meminimalisir kelasahpahaman tersebut.
Perumusan masalah • Dengan didasari oleh latar belakang di atas, maka dalam perumusan masalah penulisan ini dibuat dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut : • Sejauh mana sudah peran dan fungsi mahasiswa terhadap pemerintah dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance). • Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance).
Sumber data • Sumber data pembuatan makalah ini diperoleh dari studi literatur, yakni buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang terkait dan eksplorasi informasi melalui searching internet.
Tujuan penulisan • maka ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya peran dan pungsi mahasiswa terhadap pemerintah untuk menciptakan good governance.
PEMBAHASAN • Sejarah mahasiswa Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Demikian juga dengan bangsa ini. Gerakan mahasiswa di Indonesia telah berlangsung Sejak awal kemerdekaan. Bermula sejak zaman perjuangan, revolusi fisik hingga kita meraih kemerdekaan pada Agustus 1945. Gerakan Mahasiswa dan pemuda telah menempatkan perannya untuk menuntut perubahan pada masa itu. Pemerintahan Soekarno dianggap mengabaikan nilai-nilai demokrasi sehingga mahasiswa dan pemuda turun tangan untuk menumbangkan pemerintahannya secara struktural.
Lanjutan... Demikian juga dengan Soeharto yang baru berkuasa secara de-jure 4 tahun sesudahnya, harus menghadapi gelombang protes gerakan mahasiswa tahun 1974. Sejak saat itu, Soeharto telah bertindak tegas kepada mahasiswa yang telah memberikan kedudukan padanya pada tahun 1966. Setelah sempat bungkam, gerakan mahasiswa bangkit kembali tahun 1977-1978 hingga mencapai puncaknya pada Mei 1998 silam.
Lanjutan... B. Kondisi Bangsa sekarang marilah kita bandingkan dengan kondisi gerakan mahasiswa dan pemuda sekarang. Setelah berhasil menumbangkan rezim Orde Baru, gerakan mahasiswa seolah terpecah. Hanya beberapa kelompok kecil atau ormas saja yang benar-benar mengawasi kinerja pemerintah secara “jernih”, selebihnya lebih mengutamakan kepentingan.
Lanjutan... Tidak salah rasanya kalau penulis mengatakan mahasiswa yang selalu mendengung-dengungkan idealismenya kini idealisme itu dapat diperjual-belikan. Itulah sikap sesat yang memalukan telah dilakukan segelintir “aktivis gadungan”. Memang, tidak semua dari kita-mahasiswa dan pemuda-seperti itu, namun kelompok yang benar-benar mengagungkan idealismenya sebagai jati diri sesungguhnya relatif sangat sedikit. Malah kelompok seperti ini seolah tidak berpengaruh lagi bagi sebuah pemerintahan.
Lanjutan... Sebut saja beberapa kasus yang penanganannya tidak jelas dan transparan. Century dengan ketidakpastiannya, ledakan tabung gas yang yang dulu terus terjadi, komplotan Gayus Tambunan, vidio mesum anggota DPR, kasus wisma atlet, serta elit politiknya, hingga Anggota Dewan dengan gedung mewah dan studi bandingnya. Bagaimana penanganan kasus tersebut? Siapa yang benar-benar mengawasinya tanpa mempunyai kepentingan salah satu pihak?.
Peran dan fungsi mahasiswa • Mahasiswa Sebagai “Iron Stock” Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Lantas sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran Iron Stock tersebut ? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan.
Lanjutan... • Mahasiswa Sebagai “Guardian of Value” Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. Lalu sekarang pertanyaannya adalah, “Nilai seperti apa yang harus dijaga ??” Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus melihat mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran. Kita harus memulainya dari hal tersebut karena bila kita renungkan kembali sifat nilai yang harus dijaga tersebut haruslah mutlak kebenarannya sehingga mahasiswa diwajibkan menjaganya.
Lanjutan... • Mahasiswa sebagia aktor social control Mahasiswa dapat berperan sebagai elemen pengawal segala jenis kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mahasiswa juga dapat menjadi aktor penting dalam mendorong dan memaksa pemerintah dalam mewujudkan good governance dalam ssstem pemerintahan. Peran aktif mahasiswa sebagai pengawal dan pendorong good governance ini dilakukan dalam rangka menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Lanjutan... • Mahasiswa sebagai aktor dalam social development mahasiswa dapat berperan sebagai tenaga-tenaga terdidik yang dapat menyalurkan keterampilannya kepada masyarakat mengenai isu-isu kemasyarakatan, misalnya dengan memberikan pelatihan, penyuluhan, advokasi, program pendampingan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), dll.
Lanjutan... • Mahasiswa Sebagai “Agent of Change” Perubahan merupakan sebuah perintah yang diberikan oleh Allah swt. Berdasarkan Qur’an surat Ar-Ra’d : 11, dimana dijelaskan bahwa suatu kaum harus mau berubah bila mereka menginginkan sesuatu keadaan yang lebih baik. Mahasiswa sebagai Agent of Change, Artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Lalu kini masalah kembali muncul, “Kenapa harus ada perubahan?”. Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita pandang kondisi bangsa saat ini. Menurut saya kondisi bangsa saat ini jauh sekali dari kondisi ideal seperti yang telah dibahas diatas tadi.
Lanjutan... dimana banyak sekali penyakit-penyakit masyarakat yang menghinggapi hati bangsa ini, mulai dari pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah seharusnyalah kita melakukan terhadap hal ini. Lalu alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi walaupun kita diam.
PENUTUP Kesimpulan • Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah sehinggan terciptalah pemerintahan yang (good governance). • Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik,
Lanjutan.. • yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusanyang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat. • Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat.
Lanjutan... • oleh karena itu tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.