1.03k likes | 3.34k Views
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN dan ELEKTROLIT. Dr. H. Syaiful Azmi, SpPd KGH. 50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan. Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot Sumber : Air yang diminum Bersama makanan Hasil metabolisme. PORSI CAIRAN TUBUH ORANG DEWASA ( 70 kg ).
E N D
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN danELEKTROLIT Dr. H. Syaiful Azmi, SpPd KGH
50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan. • Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot • Sumber : • Air yang diminum • Bersama makanan • Hasil metabolisme
PORSI CAIRAN TUBUH ORANG DEWASA ( 70 kg ) Total Body Water 49 L 70 % X BB Ekstra sel 14 L 16-23 % X BB • Intravaskuler 3 L 4 – 5 % X BB • Ekstravaskuler 11 L 12 –18% X BB Intra sel 35 L 50 % X BB
Fungsi : • Kehidupan sel • Melarutkan makanan, ion ( Na – K ) • Metabolisme Distribusi cairan tubuh dipengaruhi oleh : • Sist sal Limfe • Tekanan darah • Permeabilitas kapiler • Protein plasma • Retensi air dan garam
Eksresi cairan dalam tubuh melalui : Urin Paru Keringat Feces Rata kehilangan cairan / hari : • Kulit/paru (insensible water loss) :800 - 1200 cc • Urine : 1500 cc • Feces : 100 – 1200 cc
Pengaturan cairan tubuh • Terdapat keseimbangan ( input&output ) yang diatur hipotalamus melalui osmoreseptor. • Pada dehidrasi me↑, haus dan ADH me↑ sehingga intake me↑ dan eksresi me↓
DEHIDRASI ( vol sirkulasi efektif ↓ ) Osmolality plasma ↑ Thirst ↑ ADH ↑ Water ingesti ↑ water exc ↓ Water retensi Osmolaliti plasma ↓ Vol sirkulasi ↑
DEHIDRASI • Tubuh kekurangan cairan • Etiologi kekurangan cairan : • Melalui sal cerna • Muntah • Bocor • perdarahan • Melalui sal kencing • Pemakaian diuretik • Penyakit ginjal • diabetes • Melalui kulit • Luka bakar • Keringat ↑↑ • Perpindahan keruang dalam badan • Peritonitis • Pankreatitis
Gejala dehidrasi : lesu akral dingin tek darah ↓ mukosa kering nadi halus cepat turgor ↓ urin ↓ Pengobatan : • Sesuai penyakit dasar • Pemberian cairan oral - parenteral
Perkiraan Jumlah Cairan yg Hilang ( defisit ) • Sistemskor ( dehidrasiakut, mis GE akut ) • Pemasangan CVP • Ukurkadar Na plasma defisitcairan = 0,6 X BB {Na plasma _ 1} 140 • Ukurhematokrit defisitcairan = 0,2 X BB {Ht _ 1} Ht N • Ukur BJ plasma
Sistem Skor SIGN & SIMP SKOR • Muntah 1 • Vok cholerica 2 • Apatis 1 • Somnolen/sopor/koma 2 • T.D.S ≤ 90 1 Defisit ≤ 60 2 cairan = • Nadi ≥ 120 mm/Hg 1 skor X BB X 100 • Nafas Kusmaul 1 15 • Turgor ↓ 1 • Facies Cholerica 2 • Ekstremitas dingin 1 • Jari tangan keriput 1 • Sianosis 2 • Umur > 50 tahun -1 • Umur > 60 tahun -2
Cara pemberian cairan • Cairan diguyur sampai nadi terisi penuh dan TDS > 100 mmHg, sisanya diberikan 2 jam berikutnya
EDEM Patogenesis • ↑ tekanan darah hidrostatik kapiler • Payah jantung • Sirosis hati • Obstruksi vena lokal • ↓ tekanan koloid osmotik plasma ( alb↓ ) • Sind. Nefrotik • Sirosis hepatis • Malnutrisi • Permeabilitas kapiler ↑ • Trauma • Radang • Luka bakar • Alergi • ↑ tekanan koloid osmotik intertitial • Sumbatan sal limfe
Pengobatan : Sesuai penyakit dasar Simptomatis • Diit RG • Diuretik
GANGGUAN ELEKTROLIT Elektrolit : penting menjaga proses kehidupan di tubuh Gangguan elektrolit : • Gangguan metabolisme • Gangguan potensial listrik jaringan mati mendadak
K+ dalam makanan Note: 2000 mg ~ 60 mEq Sayuran Kentang, buncis 500 mgr Kacang 5000 mgr Buah Pisang 800 mgr Jeruk 1200 mgr Daging Sapi atau ayam 600 mgr Halperin & Goldtstein. Fluid, Electrolyte and Acid Base Physiology. WB Saunders Co. 2nd ed.p 358
Fungsi Kalium • Kation utama dalam sel • Repolarisasi membran • Neuro-autonomik • Respons Neuromuscular terhadap ransang • Deposisi Glycogen & Metabolism protein • Pengeluaran hormon pancreas • Penentu pH intracellular
GANGGUAN KESEIMBANGAN K+ K+ : kation terbesar di sel (150 - 160mEq/L) di luar sel 3,5 – 5,5 mEq/L Fungsi utama : menjaga potensial listrik membran sel Gejala gangguan K : sangat tergantung kecepatan perubahan K didlm & luar sel
Keseimbangan K diatur oleh : • Distribusi K+ di dlm & luar sel • Insulin : K+ ekstra sel intrasel shg sewaktu DM cenderung hiperkalemi • Asidosis : H+ luar sel ↑ H+ masuk dlm sel. Untuk menjaga keseimbangan listrik, K+ keluar sel hiperkalemi • Alkalosis : kebalikannya • Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli) • Aldosteron : eks K+ ↑ sdgkan Na retensi • Diuretik osmosis : eks K+ ↑ • Asidosis : eks K+ ↓ • PGK , eksresi menurun
HIPERKALEMIA Etiologi : • Intake ↑ -pisang, jeruk - pemberian K i v - hemolisis yang hebat Tdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal berfungsi dengan baik • Perpindahan kalium ke ekstra sel • Asidosis 3. intoksikasi digitalis • Deff insulin 4. ketoasidosis • Eksresi ↓ • Gagal ginjal 3. diuretik hemat K • Insuf adrenal • Pseudohiperkalemia Leukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) → wkt darah diambil → K keluar sel • Obat-obat ACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis
DIAGNOSIS MANIFESTASI KLINIK OTOT SKELET: PARALYSIS/FLACCID PARALYSIS ARREST PERNAFASAN ILEUS DYS-RYTHMIA : TACHYCARDIA FIBRILLASI VENTRIKULER SINUS BRADYCARDIA SINUS ARREST RYTHME IDIO-VENTRICULAR LAMBAT
PENGOBATAN Table 28-4. Treatment of Hyperkalemia 1 Antagonism of membrane action A. Calcium B. Hypertonic Na solution (if hyponatremic) 2. Increased K+ entry into cells A. Glucose and Insulin B. NaHCO3 C. β2-adrenergic agonist D. Hypertonic Na+ solution ( if hyponatremic) 3. Removal of the excess K+ A. Diuretics B. Cation exchange resin C. Hemodialysis or peritoneal dialysis. Burton Davis Rose: Hyperkalemia, in: Clinical Physiology of Acid-Base Balance And Electolyte disorders. 4th edit 1994 p.848.
Management of Hyperkalemia PENGOBATAN K+ Meninggi ? Ya Tidak Berhenti Apakah nyata? Ya Tidak Apakah > 6.0 mEq/L atau ada perubahan EKG Berhenti Ya Tidak Pasien perlu penurunan K+ darurat. EKG abnormal ? Ya Tidak Beri insulin dengan glukosa dan/atau Ventolin dgn nebulizer Beri kalsium glukonat Lanjutkan dengan evaluasi Periksa K+ urine, osmolailty, kreatinin K < 6.0 mEq/L? Ya Tidak Ulangi insulin dan glukosa, pertimbangkan hemodialisis Beri cation exchange resin atau furosemide Evaluasi lanjutan dan terapi jangka panjang
HIPOKALEMI • Etiologi : • Tanpa defisit K total tubuh • Alkalosis • Sekresi insulin yang menetap • Dengan defisit K total tubuh • Intake ↓, anoreksia • Hilang → sal cerna: GE, muntah ginjal : hiperaldosteron, loop diuretik
Gejala Klinis : • Jantung • Aritmia • EKG : T datar, gel U, QT lebar • Hipotensi : ↓ resistensi perifer • Sal cerna : ileus paralitik • Ginjal • Osmolalitas urin ↓ • pH urin ↑ • Endokrin : • sekresi aldosteron ↓ eksresi K ↓ • Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin terhambat
DIAGNOSIS Kalium serum < 3,5 mEq / L
Terapi • K oral / parenteral • K parenteral • Hipokalemi barat • Aritmia • Gagal otot nafas DOSIS AMAN : 10 mEq / L
Gangguan Keseimbangan Na+ • Na + : ion utama luar sel (145 mEq / L) dalam sel (10 mEq / L) • Menjaga osmolalitas cairan ekstra sel
HIPERNATREMIA • Pada hiperNa, cairan intrasel → ekstrasel → sel dehidrasi → ADH ↑ (kompetensi tubuh) → haus → intake ↑
ETIOLOGI • Kehilangan cairan • Insensible loss : demam, luka bakar • Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus • Intake ↑ • Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat • Hiperaldosteron & sindroma cushing
GEJALA KLINIS Terutama neurologis ok dehidrasi sel otak • Twiching • Lethargi • Kejang • Koma • Kelemahan otot
TERAPI • Pada keadaan akut harus segera dikoreksi • Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati dan perlahan, ok koreksi yang cepat & progresif → edem akut sel otak → kematian • Dapat dikoreksi dengan cairan oral / parenteral (dextrosan 5 % ) RUMUS Defisit Cairan : 0,6 (♂) / 0,5 (♀) X BB X Na Plasma 140 - 1
HIPONATREMI Etiologi : • Deplesi volume sirkulasi efektif • Akan terjadi ↑ ADH → haus → minum ↑ → retensi cairan → hipo Na • Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis) Paru • Loop diuretik • Mis, furosemid, etakpinikasid • Disamping deplesi vol, diuretik menghambat reabsorpsi Na di tubuli • GGK dengan LFG yang sangat rendah • Diare & muntah yang hebat
GEJALA KLINIS Gejala ok edem sel otak, yang timbul bila hipoosmolalitas dalam plasma terjadi dengan cepat Pada kadar Na 120 – 125 : nosea-vomit 110 – 120 : letargi-sefalgia < 110 : kejang-koma
TERAPI • Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L Kehilangan Na = 0,6 X BB X (140 – Na plasma) • Hiponatremi yang disertai hipokalemi (mis,GE) → koreksi kalium saja telah langsung mengoreksi Na • Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L)diberikan bila ada gejala edem serebri Bila gejala edem serebri hilang → cukup berikan NaCl isotonis