910 likes | 2.82k Views
ETIKA JURNALISTIK. Drs. Rachman Achdiat , M.Si. Disampaikan dalam Workshop Jurnalistik untuk Mahasiswa. 16 September 2014 di Cisarua , Bogor. CONTOH KASUS. FENOMENA. ILMU JURNALISTIK Hoeta Soehoet (2006). JURNALISTIK adalah ilmu terapan dari Ilmu Komunikasi
E N D
ETIKA JURNALISTIK Drs. RachmanAchdiat, M.Si Disampaikandalam Workshop JurnalistikuntukMahasiswa 16 September 2014 di Cisarua, Bogor
ILMU JURNALISTIK Hoeta Soehoet (2006) • JURNALISTIK adalahilmuterapandariIlmuKomunikasi • ILMU KOMUNIKASI: ilmu yang mempelajariusahamanusiadalammenyampaikanisipernyataannyakepadamanusia lain • ILMU JURNALISTIK: ilmu yang mempelajaricarapenyampaianisipernyataanmelalui media massaperiodik
ILMU JURNALISTIK HoetaSoehoet (2006) PROSES KOMUNIKASI PERSONAL TAHAP I TAHAP II TAHAP III Komunikator Komunikan PERALATAN ROHANIAH HASIL KERJA PERALATAN ROHANIAH PERALATAN ROHANIAH HASIL KERJA PERALATAN ROHANIAH • HatiNurani • Akal • Budi • NaluriKebahagiaan • NaluriSosial • NaluriInginTahu • NaluriKomunikasi • FalsafahHidup • KonsepsiKebahagiaan • Motif Komunikasi • IsiPernyataan • HatiNurani • Akal • Budi • NaluriKebahagiaan • NaluriSosial • NaluriInginTahu • NaluriKomunikasi • FalsafahHidup • KonsepsiKebahagiaan • Motif Komunikasi • IsiPernyataan ISI PERNYATAAN TINDAK KOMUNIKASI TAHAP V PJ PJ TINDAK KOMUNIKASI Feedback TAHAP IV
ILMU JURNALISTIK • CARA PENYAMPAIAN ISI PERNYATAAN MELALUI MEDIA MASSA PERIODIK MEDIA MASSA PERIODIK ISI PERNYATAAN KOMUNIKATOR KOMUNIKAN OL SK MJ RD TV FI
KegiatanJurnalistikmenurut UU No. 40/1999 tentang PERS • INFORMASI: • Tulisan • Suara • Gambar • SuaradanGambar • Data • Grafik • bentuk lain • MENGGUNAKAN • Media Cetak • Media Elektronik • segala jenis saluran yang tersedia Mencari Memperoleh Memiliki Menyimpan Mengolah Menyampaikan
ProdukJurnalistik • Berita • Pendapat : Opini, Karikatur, TajukRencana, Pojok, Kolom, Feature
BERITA • BERITA ADALAH KETERANGAN MENGENAI PERISTIWA ATAU ISI PERNYATAAN MANUSIA • BERITA BAGI SESEORANG ADALAH KETERANGAN MENGENAI PERISTIWA ATAU ISI PERNYATAAN MANUSIA YANG PERLU BAGINYA UNTUK MEWUJUDKAN FALSAFAH HIDUPNYA • BERITA BAGI SUATU SURAT KABAR ADALAH KETERANGAN MENGENAI PERISTIWA ATAU ISI PERNYATAAN MANUSIA YANG PERLU BAGI PEMBACANYA UNTUK MEWUJUDKAN FALSAFAH HIDUPNYA (Hoeta Soehoet, 2003, h. 23)
Sumber BERITA • PERISTIWA. contoh: gempa, pertandingan olahraga, banjir, sidang kabinet, dll • MANUSIA, dalam hal ini adalah pendapat manusia • SAKSI PERISTIWA • BUKAN SAKSI PERISTIWA
Penggolongan BERITA 1 • MASALAH,contoh: ekonomi, kriminal, hukum, olahraga, iptek, dan lain-lain. • TEMPAT PERISTIWA TERJADI • DALAM NEGERI: kota tempat terbit, daerah • LUAR NEGERI • DAYA PENGARUHNYA • LOKAL • REGIONAL • NASIONAL • INTERNASIONAL
Penggolongan BERITA 2 • SUMBER BERITA • PERISTIWA • PENDAPAT • PERISTIWA + PENDAPAT • KANDUNGAN FAKTA • BERITA FAKTA • BERITA FAKTA + PENJELASAN FAKTA • BERITA FAKTA TERCAMPUR PENDAPAT WARTAWAN • BERITA BOHONG
Nilai BERITA • KEGUNAAN BERITA • AKTUALITAS • HUBUNGAN PEMBACA DENGAN PERISTIWA • KELENGKAPAN BERITA
KELENGKAPAN BERITA A • APA S • SIAPA D • DI MANA A • APABILA M • MENGAPA BA • BAGAIMANA
KEMERDEKAAN PERS PRINSIP DASAR : • KEMERDEKAAN PERS BUKAN BERARTI KEBEBASAN TANPA BATAS • Kemerdekaan media tidakpernahberartikemerdekaanbagi media massauntukmenyiarkaninformasiapapuntanpabatas
KEMERDEKAAN PERS DUA BENTUK KONTROL MEDIA: Kontrol Formal: Peraturan-perundangan (Undang-undang, Regulasi yang dikeluarkanBadan Regulator), sensor Kontrol Informal: KodeEtik, TekananMasyarakat.
ETIKA SecaraharfiahetikaberasaldaribahasaYunaniYaituethos yang artinyakebiasaandalamtingkahlakumanusia. Kajianetikamencariukuranbaikburukbagitingkahlakumanusiadanuntukmengetahuibagaimanamanusiabertindak. (Poedjawijatna , “FilsasatTingkahLaku”)
KODE Kodeberasaldaricode. Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, kodeadalahsistematuran-aturandanprinsip-prinsip yang telahdisetujuidanditerimaolehmasyarakatataukelastertentuataukelompoktertentu. Profesimenurut H De Vosadalahsebagaipekerjaan yang memerlukanpendidikanlanjutandanlatihankhusussepertikedokteran, hukum, kewartawanan, arsitektur, dll.
ETIKA BERITA • BENAR TERJADI • DUA SISI • SEIMBANG • HAK JAWAB • HAK KOREKSI
EtikaJurnalistik • MenurutWina Armada (anggotaDewanPers) : Persadakalanyamelakukankesalahanataukekhilafansehinggamelanggarkodeetikjurnalistik. Biasanyadisebabkanolehfaktorkesengaajaandanfaktorketidaksengajaan. Faktorkesengajaan: 1. Tahukodeetiktapipunyaniattidakbaik. 2. Kurangtahukodeetikpunyaniatkurangbaik. 3. Persainganpers 4. Pershanyatopenguntuktindakankriminalitas.
Pasal 3 Wartawan Indonesia selalumengujiinformasi, memberitakansecaraberimbang, tidakmencampurkanfaktadanopini yang menghakimi, sertamenerapkanasaspradugatakbersalah Pasal 4 Wartawan Indonesia tidakmembuatberitabohong, fitnah, sadis, dancabul Pasal 5 Wartawan Indonesia tidakmenyebutkandanmenyiarkanidentitaskorbankejahatansusiladantidakmenyebutkanidentitasanak yang menjadipelakukejahatan Pasal 6 Wartawan Indonesia tidakmenyalahgunakanprofesidantidakmenerimasuap Pasal 7 Wartawan Indonesia memilikihaktolakuntukmelindunginarasumber yang tidakbersediadiketahuiidentitasnyamaupunkeberadaannya, menghargaiketentuan embargo, informasilatarbelakang, dan “off the record” sesuaidengankesepakatan
Pasal 8 Wartawan Indonesia tidakmenulisataumenyiarkanberitaberdasarkanprasangkaataudiskriminasiterhadapseseorangatasdasarperbedaansuku, ras, warnakulit, agama, jeniskelamin, danbahasasertatidakmerendahkanmartabatoranglemah, miskin, sakit, cacatjiwaataucacatjasmani Pasal 9 Wartawan Indonesia menghormatihaknarasumbertentangkehidupanpribadinya, kecualiuntukkepentinganpublik Pasal 10 Wartawan Indonesia segeramencabut, meralat, danmemperbaikiberita yang kelirudantidakakuratdisertaidenganpermintaanmaafkepadapembaca, pendengar, danataupemirsa Pasal 11 Wartawan Indonesia melayanihakjawabdanhakkoreksisecaraproporsional
PELANGGARAN KEJ : Mengutamakankecepatantanpadibarengiverivikasi Beritatidakakurat Mencampuradukanfaktadanopini yang menghakimi Tidakberimbang Tidakmenyembunyikanidentitaskorbankejahatansusila Tidakjelassumbernya
KodeEtikPenyiaran • KEKERASAN • Program yang mengandungmuatankekerasansecaradominan, ataumengandungadegankekerasaneksplisitdan vulgar, hanyadapatdisiarkanpadapukul 22.00–03.00 • Adegan yang dianggap di luarperikemanusiaanatausadistisdilarangdisiarkan. • Lagu-laguatauklip video musik yang mengandungmuatanpesanmenggelorakanataumendorongkekerasandilarangdisiarkan.
ProdukJurnalistik • PELIPUTAN KEKERASAN • gambar luka-luka yang diderita korban kekerasan, kecelakaan, dan bencana tidak boleh disorot secara close up; • gambar korban kekerasan tingkat berat, serta potongan organ tubuh korban dan genangan darah yang diakibatkan tindak kekerasan, kecelakaan dan bencana, harus disamarkan
KodeEtikPenyiaran • REKONSTRUKSI KEJAHATAN • Adeganrekonstruksikejahatantidakbolehdisiarkansecararinci. • Adegan rekonstruksi kejahatan seksual dan pemerkosaan tidak boleh disiarkan. • Siaran rekonstruksi kejahatan harus memperoleh izin dari korban kejahatan atau pihak-pihak yang dapat dipandang sebagai wakil korban.
KodeEtikPenyiaran • SEKS YANG TERLARANG • Ciuman, hubunganseks, suara-suara yang dapatdiasosiasikandengankegiatanhubunganseks. • Program yang memuatpembenaranbagiberlangsungnyahubunganseks di luarnikah. • Pemerkosaanataupemaksaanseksual • Lagudanklip video berisikanlirikbermuatanseks • Adegantariandanataulirik yang dapatdikategorikan sensual • Program, adegandanataulirik yang dapatdipandangmerendahkanperempuanmenjadisekadarobyekseks. • Tayangan yang menjadikananak-anakdanremajasebagaiobyekseks
KodeEtikPenyiaran • KATA KATA KASAR DAN MAKIAN • Lembagapenyiarantidakbolehmenyajikanpenggunaanbahasaatau kata-kata makian yang mempunyaikecenderunganmenghina/merendahkanmartabatmanusia, memilikimaknajorok/mesum/cabul/vulgar • Kata-kata kasardanmakian yang dilarangdisiarkanmencakup kata-kata dalambahasa Indonesia, bahasaasing, danbahasadaerah, baikdiungkapkansecara verbal maupun non-verbal.
KESIMPULAN Setidaknyaadatigaalasanmengapapenerapanetikakomunikasimenjadimendesak (Boris Libois, 1994: 3) : Media mempunyakekuasaandanefek yang dahsyatTerhadappublik, padahal media mudahmemanipulasiaudiens. Dengandemikian, etikakomunikasimaumelindungipublik yang lemah.
KESIMPULAN 2. Etikakomunikasiadalahupayauntukmenjagakeseimbanganantarakebebasanberekspresidantanggungjawab. 3. Mencobamenghindarisedapatmungkindampaknegatifdarilogika instrumental. Logika instrumental dalam media terkaitdenganterkaitpersoalanekonomidanteknologi. (Haryatmoko, 2007: 38)