90 likes | 258 Views
INDUSTRIAL AREA. 1. PENGARUH PERKEMBANGAN REGIONAL Munculnya negara-negara industri baru (NIC’S) & Relokasi Industri-industri MNC Respon Pemerintah: Penerbitan Keppres KI No. 53/89, BAPPEPAM, DEPRIND.
E N D
INDUSTRIAL AREA 1. PENGARUH PERKEMBANGAN REGIONAL • Munculnya negara-negara industri baru (NIC’S) & Relokasi Industri-industri MNC • Respon Pemerintah: • Penerbitan Keppres KI No. 53/89, BAPPEPAM, DEPRIND. • Persetujuan Prinsip 203 KI Swasta (67 R Ha): Beroperasi 64 KI Swasta (20R Ha) dengan tingkat pemanfaatan rata2 44% dan jumlah industri 60R unit usaha. • Peka terhadap kondisi makro ekonomi & politik nasional (Krismon/1998, 11 September 2001, country risk) 2. KARAKTER INDUSTRI • Labour sensitive, footloose, tertarik pada keringanan pajak, tidak peka kualitas perlengkapan kapital/tenaga kerja, kendali mutu, • Jenis Tekstil, plastik & elektronik teknologi rendah, perabot rumah tangga, makanan.
3. TREND INDUSTRIAL ESTATE DI FRINGE AREA • Pergeseran Industrial Zone –> Industrial Estate (PMA, MNC) • Perkembangan IE di lokasi2 baru sesuai ijin pemerintah. • Jawa Barat 18R Ha KI (Jababeka 500Ha, Lippo City 390 Ha, dll), Jabotabek berada di Bekasi & Tangerang seluas 6000 Ha(tanah lebih murah 22-50% dari Bogor) • Supply lebih besar dari Demand • Kendala daya saing regional yang rendah a. harga US$. 50/m2 (Fringe Area & US$. 100/m2 (Jakarta) b. Utilitas & infrastruktur: (listrik 0,17 MVA/ha, air bersih 0,7 l/d/ha, air limbah 28 m3/hari/ha, telpon 4 line/ha) Air: konflik pertanian/industri/permukiman Listrik: tidak ada investasi baru Jalan/angkutan umum ke pelabuhan c. PBB barang mewah (> 1 milyar), kualitas tenaga kerja, high cost economy (THC tinggi) • Transformasi Agricultural Area -> Toll Road (1988) -> Keppres KI (1989) -> 3700 Ha KI (1990) -> Permukiman & Commercial.
4. DAMPAK PENGEMBANGAN AREA INDUSTRI • Problem Lingkungan • Urbanisasi & permukiman kumuh (122 TK/ha) • Flow traffic dua arah (Fringe – Jkt – Fringe) 5. HAMBATAN-HAMBATAN PENGEMBANGAN KI • Infrastruktur yang terbatas (akses masuk & jalan ke pelabuhan) • Ekonomi Biaya Tinggi (perlunya SITU, NJOP tiga kali lipat, tarif PJU, pajak jenset) 6. MANFAAT PENGEMBANGAN INDUSTRI Penciptaan tenaga kerja per 1 Ha lahan efektif menciptakan 80 orang tenaga kerja ditambah dengan 10% tenaga kerja dari kegiatan ikutan.