560 likes | 1.45k Views
ADVERSITY QUOTIENT: SUKSES MENGHADAPI RINTANGAN. Oleh Nico Syafrizal. Nico Syafrizal. Lahir : Pangkalan Brandan, 7 April 1970. Alamat: Jl. Teratai No. 18, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi. Alumnus : Teknik Informatika, ITB. Pengalaman Kerja :
E N D
ADVERSITY QUOTIENT: SUKSES MENGHADAPI RINTANGAN Oleh Nico Syafrizal
Nico Syafrizal Lahir : Pangkalan Brandan, 7 April 1970 Alamat: Jl. Teratai No. 18, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi Alumnus : Teknik Informatika, ITB Pengalaman Kerja : 1996-2001 Specialist Engineer di PT. Komselindo (Cellular) 2001 VAS Engineer di PT. Excelcomindo Pratama (Cellular) 2001-2002 Manager di PT. Data Ina (System Integrators) 2003 – Now System Expert di Sebuah Perusahaan IT (e-Gov) 2002 – Now sebagai Freelance-Trainer Pengalaman Organisasi : Ketua Panitia Pelaksana Program Ramadhan Masjid Salman-ITB Kepala Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB Koordinator Bidang SDM UPT-PIKSI ITB
Pendahuluan • Pergeseran makna kecerdasan IQ, Multiple Intelligences, EQ, AQ • Kecerdasan = IQ + EQ*AQ IQ = Intelligence Quotient EQ = Emotional Quotient AQ = Adversity Quotient
Apa itu AQ ? • AQ atau Adversity Quotient merupakan suatu prinsip dasar untuk sukses, yaitu kemampuan untuk bertahan di tengah halangan dan rintangan. • Melihat sebuah pencapaian cita-cita seperti seorang pendaki yang berjalan menempuh puncak kesuksesan.
Pentingnya AQ ! • AQ menunjukkan seberapa baik Anda dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mengatasinya. • AQ merupakan alat ukur yang dapat memprediksi siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang jatuh.
Tipe Manusia menurut AQ • The Quitter • The Camper • The Climber
The Quitter • Mereka menghentikan, mengabaikan dan meninggalkan yang ditawarkan oleh kehidupan. • Mereka memilih jalan yang datar dan relatif mudah. • Mereka sewaktu menoleh ke atas, ke depan, maka mereka baru mengatakan, “ Seandai-nya dulu aku .....” • Mereka sering sinis, murung, frustasi dan apatis atau pasrah
The Camper • Mereka adalah orang-orang yang pada waktu mendaki kehidupan merasa bosan, lelah dan mencari tempat yang datar untuk beristirahat. • Mereka mendaki cukup tinggi dan telah mengeluarkan energi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pencapaian prestasinya. • Mereka telah menunjukkan semangat berprestasi, sejumlah inisiatif, dan beberapa usaha yang membuat mereka merasa lebih aman. • Mereka tidak akan mengambil resiko untuk dipecat. • Mereka menjadi merasa terancam oleh sejumlah orang yang melakukan prestasi.
The Climber • Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya secara lengkap. • Mereka merasa yakin bahwa sukses ini tidak ada akhirnya. • Mereka juga manusia biasa yang kadang-kadand bosan, lelah, sakit hati atau ragu-ragu, sehingga mereka berkumpul dengan dengan campers untuk memulihkan kondisinya, tetapi bukan untuk berhenti. • Mereka tidak berhenti pada gelar atau jabatan saja, tetapi mereka terus mencari cara untuk berkontribusi bagi orang lain dan mengembangkan pada nilai-nilai yang lebih tinggi (Ibadah).
Mengembangkan AQ • Tekadkan komitmen (niat) terhadap suatu tujuan/sasaran/kesuksesan. • Hadapi rintangan jangan menghindar. • Jadilah pro-aktif mengendalikan rintangan dengan LEAD, yaitu: Listened Explore Analyze Do • Bila sudah mentok: istirahatlah dan asah gergaji Anda
Terima Kasih “Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam Nasyrah 94:6-7) “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al Baqarah 2:153)