220 likes | 484 Views
Kompetensi dasar. Bab 1: Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian. Bab 2: Prinsip Dasar Pengukuran dan Penilaian. Bagian Pertama. Bab 3: Jenis Penilaian. Menguasai konsep-konsep dasar tentang pengukuran dan penilaian. Indikator:. 1.1 Menjelaskan tujuan dan fungsi penilaian
E N D
Kompetensi dasar Bab 1: Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian Bab 2: Prinsip Dasar Pengukuran dan Penilaian Bagian Pertama Bab 3: Jenis Penilaian • Menguasai konsep-konsep dasar tentang pengukuran dan penilaian Indikator: 1.1 Menjelaskan tujuan dan fungsi penilaian 1.2 Menjelaskan pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran 1.3 Menjelaskan perbedaan antara pengukuran dan penilaian 1.4 Menjelaskan perbedaan antara skor dan nilai
Materi A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pengukuran (Departemen Pendidikan Nasional, 2003): Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut Guilford (1982) mendefinisikan pengukuran sebagai proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan menentukan kuantitas atas suatu objek dan membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran tertentu, Contoh Pada saat kita berkendaraan dengan menggunakan sepeda motor, terkadang mata kita melihat speedometer Hasil dari pengukuran adalah SKOR Pada saat kita ke pasar hendak membeli sayur atau buah, kita memilih sayur atau buah yang baik “menurut ukuran kita”. Tugas: Carilah contoh lain dari PENGUKURAN
Materi: A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Penilaian Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional, 2003) Sementara penilaian menurut Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian (2004) berpendapat bahwa penilaian merupakan istilah umum yang mencakup semua metoda yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok Penilaian merupakan kegiatan menentukan kualitas atas suatu objek untuk mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran tertentu, misalnya baik buruk.
Materi: Penilaian Contoh: Membandingkan harga yang lebih murah, Hasil dari penilaian adalah Nilai Laju kendaraan yang terlalu cepat, memilih sayur atau buah yang baik Tugas: Carilah contoh lain dari PENILAIAN Kembali
Materi: A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Evaluasi Departemen Pendidikan Nasional, 2003, mengartikan evaluasi sebagai kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi Stufflebeam & Shinkfield mengartikan evaluasi sebagai penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek Norman E. Gronlund (1976, dalam Ngalim Purwanto, 2001) sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai peserta didik Wrightstone dan kawan-kawan (1956, dalam Ngalim Purwanto, 2001) mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum
Materi: Aspek-aspek Evaluasi 1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. 2. Kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi 3. Kegiatan evaluasi tidak lepas dari tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Tugas: Apa perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi?
Menilai kemampuan individual melalui tagihan dan tugas tertentu Materi: TUJUAN PENILAIAN • Menentukan kebutuhan pembelajaran • Membantu dan mendorong peserta didik • Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik • Menentukan strategi pembelajaran • Meningkatkan kualitas pendidikan • Akuntabilitas lembaga
Materi: Fungsi Penilaian Menurut Ngalim Purwanto, fungsi penilaian dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. 1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan 2. Untuk mengetahui keberhasilan program pembelajaran Ngalim Purwanto 3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling 4. Untuk pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah 5. Penilaian berfungsi selektif 6. Penilaian berfungsi diagnostik Suharsimi 7. Penilaian berfungsi sebagai penempatan 8. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan 9. Memilih dan membantu peserta didik 10. Keperluan penelitian Masidjo 11. Mengetahui sifat-sifat peserta didik
Materi: Fungsi Penilaian 12. Sebagai grading 13. Sebagai alat seleksi 14. Sebagai bimbingan Departemen Pendidikan Nasional 15. Sebagai alat diagnosis Tugas a. Jelaskan tujuan pengukuran dan penilaian dengan menggunakan kata-kata sendiri! b. Jelaskan arti penting dari pengukuran dan penilaian yang dilakukan oleh guru! c. Jelaskan perbedaan antara tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi! 16. Sebagai alat prediksi
Materi: Skor dan Skala Apabila ditinjau dari skala pengukuran, skor dapat dibedakan menjadi dua yaitu skor yang berskala diskret dan kontinum. Diskret Nominal Skala Ordinal Kontinum Interval Rasio
Materi: Skor dan Skala…... 1. Skala Nominal Skor yang berskala diskrit adalah skor yang bersifat kategorial. Yang termasuk dalam skor diskrit adalah skala nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subjek. Misalnya jenis kelamin, jenis kelamin peserta didik hanya dapat dibedakan menjadi dua yaitu peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki (diberi skor 1, misalnya) dan perempuan (diberi skor 2, misalnya). Angka 1 dan 2 berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Dengan kata lain skor 1 dan 2 dalam hal ini hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subjek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung berapa banyak jumlah di setiap kategori. Skala nominal memiliki ciri-ciri: 1) setiap data hanya diwakili oleh satu kategori saja. Individu yang termasuk dalam kelompok yang berjenis kelamin laki-laki tidak dapat masuk dalam kelompok yang berjenis kelamin perempuan. 2) setiap data dianggap setara, baik kelompok yang berjenis kelamin laki-laki maupun yang berjenis kelamin perempuan memiliki derajat yang setara.
1 2 3 4 5 6 7 8 Materi: Skor dan Skala…... • Skala ordinal • Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel ke dalam kelompok tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori. Sebagai contoh guru ingin mengetahui tingkat pentingnya kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik: Skor yang berskala ordinal ini tidak mengindikasikan nilai absolut tentang perbedaan di antara ranking-ranking. Data berskala ordinal dapat digambarkan sebagai berikut:
- 3 -2 - 1 0 1 2 3 4 5 Materi: 3. Skala Interval Skor dan Skala…... Skala interval memungkinkan kita menentukan operasi aritmatis tertentu atas skor yang ada. Dengan demikian skor berjenis skala interval memungkinkan guru untuk menghitung rata-rata dan standar deviasi. Skor dengan skala interval ini tidak hanya mengelompokkan individu-individu berdasarkan kategori-kategori dan menetapkan urutan dari kelompok-kelompo tetapi juga mengukur nilai absolut dari perbedaan-perbedaan dalam preferensi-preferensi di antara individu-individu. Skala interval memiliki jarak yang sama tetapi tidak memiliki nilai no (0) mutlak/absulut. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai nol derajat celcius (00 C), nilai nol tersebut memiliki nilai. Data-data berskala interval dapat diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan instrumen sikap dengan skala likert. Data yang berskala interval dapat diubah menjadi data yang berskala ordinal (peringkat). Data berskala inverval dapat digambarkan sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Materi: Skor dan Skala….. 4. Skala Rasio Data berskala rasio adalah data yang memiliki jarak yang sama dan mempunyai nilai nol (0) mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang dan volume. Berat 0 kg berarti tidak memiliki berat, panjang 0 cm berarti tidak mempunyai panjang demikian juga untuk volume. Data berskala rasio ini dapat diubah menjadi data yang berskala interval maupun ordinal. Data berskala rasio ini juga dapat dijumlahkan, dikalikan, dibagikan dan dikurangkan. Dengan kata lain operasi aljabar dapat dilakukan pada data berskala ini. Data rasio merupakan data yang memiliki “kedudukan” yang paling tinggi diantara data-data yang lain. Data ini juga merupakan data yang paling teliti. Data berskala rasio dapat digambarkan sebagai berikut
Latihan: • Termasuk dalam skala apa data-data berikut: • Suku bangsa asal peserta didik • Tinggi badan peserta didik • Skor dalam ujian akuntansi, 45, 50, 60, 75, 87 • Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran akuntansi • Tingkat pendidikan orang tua peserta didik • Tingkat kepuasan guru • Tingkat kesejahteraan guru • Keberhasilan peserta didik dalam ujian • Umur peserta didik • Pekerjaan orang tua peserta didik
Materi: Hubungan antara SKL,MATERI DAN PENILAIAN SKL Menggambarkan kompetensi yang ingin dicapai. KOMPETENSI Materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi Bentuk soal harus sesuai dengan kompetensi yang dituntut pada SKL
Daftar Pustaka • Ngalim Purwanto, 2001, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Cetakan kesepuluh, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung • Departemen Pendidikan Nasional (2003), Pelayanan Profesional Kurikulum 2004, Penilaian Kelas, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. • Masidjo, 1995, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, -Yogyakarta: Penerbit Kanisius. • Arikunto, Suharsimi, 2001, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan kedua, - Jakarta: Bumi Aksara • Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, 2004, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Atas, Edisi Revisi.