10 likes | 209 Views
42 berkait erat dengan peribadatan, keimanan yang tipis akan sulit melahirkan peribadatan yang sungguh-sungguh di siang dan malam hart; peribadatan berkait erat dengan akhlak, sehingga ukuran keberhasilan shalat adaiah dari terhindarnnya
E N D
42 berkait erat dengan peribadatan, keimanan yang tipis akan sulit melahirkan peribadatan yang sungguh-sungguh di siang dan malam hart; peribadatan berkait erat dengan akhlak, sehingga ukuran keberhasilan shalat adaiah dari terhindarnnya manusia dari melakukan fahsya' dan munkar; akhlak berkait erat dengan amal perbuatan dan akhlak juga berkait erat dengan aqidah. Dengan kata lain, Islam sebagai religi menuntut agar dimensi spritual terefleksikan melalui dimensi sosial, dan dimensi peribadatan mempengaruhi dimensi amal dan akhlak. Madjrie (1997) menunjukkan kesalingterkaitan antar dimensi itu dengan menyatakan bahwa salah dan tersesat jika seorang Muslim hanya menjaga hubungan ibada'h Allah dalam arti sempit (ibadah ritual), sementara cara masyarakat dan berkomunikasi dengan manusia lain tidak berdasarkan tauhid. Bahkan sekalipun seseorang yang melakukan peribadatan dengan tekun bermasyarakat dan melakukan amal perbuatan yang baik, apabila tidak didasari niat yang suci, maka akan terhitung sia-sia dan tidak "bernilai apa yang diiakukannya tersebut di hadapan Allah SWT. Uraian diatas memperoieh kesimpulan bahwa Islam sebagai religi berarti kedamaian, kepatuhan dan penyerahan diti kepada Tuhan, sebuah penerimaan kehendak Tuhan secara suka rela pada aturan yang ditetapkan-Nya pada fitrah sejati manusia. Sebagai agama yang memberikan aturan-aturan atas segala aspek kehidupan, Islam membekali penganutnya dengan serangkaian pedoman hidup yang tertuang dalam A1 Qur'an dan As Sunnah, Islam diturunkan untuk menyempurnakan akhlak manusia