180 likes | 516 Views
PMK Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/ Lembaga d an Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Umum. Piutang Kementerian Negara/Lembaga (K/L) terdiri dari pokok, bunga, denda, dan/atau ongkos-ongkos lainnya
E N D
PMK Nomor 201/PMK.06/2010tentangKualitasPiutangKementerian Negara/Lembaga dan PembentukanPenyisihanPiutangTidakTertagih
Umum • Piutang Kementerian Negara/Lembaga (K/L) terdiri dari pokok, bunga, denda, dan/atau ongkos-ongkos lainnya • Pada prinsipnya, piutang K/L merupakan piutang yang harus dibayar sekaligus, namun K/L dapat memberikan penundaan pembayaran atau pemberian ijin kepada debitor untuk melakukan pembayaran secara angsuran dengan syarat-syarat tertentu (lihat: Restrukturisasi) • Saat pengajuan penundaan dimaksud, beberapa jenis piutang mewajibkan debitor untuk memberikan agunan • Selain itu, dalam proses penagihan dengan surat paksa, dapat diperoleh barang sitaan yang dapat digunakan sebagai jaminan pelunasan piutang
Klasifikasi Piutang • Untuk menampung jenis piutang selain piutang pajak dan piutang PNBP, misalnya piutang yang berasal dari dana bergulir atau bantuan sosial
Kualitas Piutang adalahhampiran atasketertagihanpiutang yang diukurberdasarkankepatuhan membayar kewajibanolehdebitor KUALITAS PIUTANG MERUPAKAN CARA UKUR KETERTAGIHAN PIUTANG Jatuh tempo piutang kepatuhan membayar Upaya penagihan BEDA PIUTANG, BEDA KARAKTERISTIK sehingga untuk menjembatani perbedaan DIGUNAKAN 4 (EMPAT) JENIS KUALITAS: KUALITAS LANCAR 2. KUALITAS KURANG LANCAR 3. KUALITAS DIRAGUKAN 4. KUALITAS MACET
Penggolongan Kualitas Piutang: PNBP sesuai ketentuan PP No. 29 TAHUN 2009 tentang TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN, DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Persentase Penyisihan (Pasal 6) • PenyisihanPiutangTidakTertagihditetapkanpaling sedikit sebesar5‰(lima permil) dariPiutang yang memilikikualitaslancar • PenyisihanPiutangTidakTertagihditetapkansebesar: • 10% (sepuluhperseratus) dariPiutangdengankualitaskuranglancarsetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan; • 50% (lima puluhperseratus) dariPiutangdengankualitasdiragukansetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan; dan • 100% (seratusperseratus) dariPiutangdengankualitasmacetsetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan
Jika Kualitas Piutang Menurun... • Penyisihan Piutang Tidak Tertagih yang dibentuk berdasarkan Piutang yang kualitasnya menurun, dilakukan dengan mengabaikan persentase Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kualitas Piutang sebelumnya ILUSTRASI
Agunan & Barang Sitaan • Jenis agunan dan barang sitaan dapat diperhitungkan untuk me-recovery penyisihan piutang, yaitu: • suratberhargayang diterbitkanoleh Bank Indonesia, suratberharganegara, garansi bank, tabungandandepositoyang diblokirpada bank, emasdanlogammulia me-recovery sebesar 100% nilai • tanahbersertipikathakmilik (SHM) atauhakgunabangunan (SHGB) berikutbangunandiatasnya: • dengan haktanggungan me-recovery sebesar 80% HT • tanpa haktanggungan me-recovery sebesar 60% NJOP
Agunan & Barang Sitaan – lanj. • tanahdenganbuktikepemilikanberupaSuratGirik (letter C) atau bukti kepemilikan non sertipikat lainnya yang dilampirisuratpemberitahuanpajakterhutang (SPPT) terakhir me-recovery sebesar 50% NJOP • pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 (dua puluh) meter kubik me-recovery sebesar 50% nilaihipotik • kendaraanbermotor me-recovery sebesar 50% nilaijaminan fidusia • pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai ketentuan dan disertaibuktikepemilikan 50% nilai yg dikeluarkan oleh instansi yang berwenang BAGAIMANA JIKA JENIS AGUNAN/BARANG SITAAN TERKAIT PIUTANG DAN PERSENTASE RECOVERY–NYA TIDAK/BELUM DIATUR DALAM KETENTUAN?
Agunan & Barang Sitaan – lanj. • Untuk jenis agunan selain yang disebutkan dalam PMK, dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan
Piutang dengan Agunan/Jaminan • Piutang di Kementerian Keuangan, di antaranya: • Piutang pajak melibatkan jaminan berupa garansi bank, surat/dokumen bukti kepemilikan barang bergerak, penanggungan utang oleh pihak ketiga, sertipikat tanah, atau sertipikat deposito diajukan dalam rangka pemberian angsuran atau penundaan pembayaran pajak • Piutang kepabeanan dan cukai melibatkan jaminan berupa uangtunai, jaminan bank, jaminandariperusahaanasuransi,ataujaminanlainnya • Piutang Ganti Kerugian Negara melibatkan jaminan berupa sertipikat tanah dan/atau bangunan serta kendaraan bermotor • Piutang di Kementerian lainnya • Piutang dari Jasa Rumah Sakit melibatkan jaminan berupa asuransi, baik dari Pemerintah Pusat/Daerah maupun dari perusahaan
Restrukturisasi (Pasal 11) • KementerianNegara/LembagadapatmelakukanRestrukturisasiterhadapDebitorsesuai ketentuan peraturan perundangan dalamhal: • Debitormengalamikesulitanpembayaran; dan/atau • Debitormemilikiprospekusaha yang baikdandiperkirakanmampumemenuhikewajibansetelahdilakukanRestrukturisasi • Cakupan restrukturisasi: • pemberiankeringananhutang, • persetujuan angsuran, atau • persetujuan penundaan pembayaran
Restrukturisasi (Pasal 12) • Kualitas Piutang setelah persetujuan Restrukturisasi dapat diubah oleh Kementerian Negara/Lembaga: • setinggi-tingginya kualitas kurang lancar untuk Piutang yang sebelum Restrukturisasi memiliki kualitas diragukan atau kualitas macet • tidak berubah, apabila Piutang yang sebelum Restrukturisasi memiliki kualitas kurang lancar • Dalam hal kewajiban yang ditentukan dalam Restrukturisasi tidak dipenuhi oleh Debitor, Kualitas Piutang yang telah diubah dinilai kembali seolah-olah tidak terdapat Restrukturisasi
1. Penghapusan Piutang • Penghapusan Piutang oleh Kementerian Negara/Lembaga dilakukan terhadap seluruh sisa Piutang per Debitor yang memiliki kualitas macet, dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan • Piutang Perpajakan yang dikelola DJP mempunyai aturan sendiri (KMK No. 539/KMK.03/2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 565/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan) • Piutang selainnya menggunakan PP No. 14 Tahun 2005 • PMK ini tidak mengatur tata cara penghapusan piutang; yang diatur adalah pencatatan setelah adanya penghapusan, yaitu dengan cara: • Mengurangi akun Piutang • Mengurangi akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Sebesar jumlah piutang yang dihapuskan dalam KMK
2. Penambahan Jumlah Piutang • Penambahan jumlah Piutang dilakukan dengan cara menambah akun Piutang sebesar selisihnya, dilakukan segera setelah penerbitan surat tagihan/persetujuan/keputusan
3. Pengurangan Jumlah Piutang • Pengurangan jumlah Piutang dilakukan dengan cara mengurangi akun Piutang sebesar selisihnya, dilakukan apabila: • surat tagihan/persetujuan/keputusan telah terbit; atau • Restrukturisasi telah selesai dilaksanakan
Sanksi • Pelanggaranterhadapketentuandikenakansanksiadministratifberupategurantertulis (Pasal 2 ayat (4) dan Pasal 6 ayat (6))