670 likes | 1.68k Views
INFEKSI TRAKTUS UROGENITAL. dr. Arnold M. Simanjuntak, SpU. DEFINISI. ISK : Terdapatnya bakteriuri disertai reaksi inflamasi BAKTERIURI - Adanya kuman didalam urin - Bermakna : 10 5 bakt/ml - Tergantung cara pengambilan sample
E N D
INFEKSI TRAKTUSUROGENITAL dr. Arnold M. Simanjuntak, SpU
DEFINISI • ISK : Terdapatnya bakteriuri disertai reaksi inflamasi • BAKTERIURI - Adanya kuman didalam urin - Bermakna : 105 bakt/ml - Tergantung cara pengambilan sample - Padawanita muda urin S.P.P 102 bakt/ml - Bisa disertai piuri atau tanpa piuri • PIURI - Adanya lekosit dalam urin 5/LPB - Bisa - disertai bakteriuri - steril TBC
ETIOLOGI • Nonspesifik disebabkan - Batang gram (-) aerob : E coli, P mirabilis - Kokus gram (+) : Stafilokok, Enterokus - Anaerob obligate : Bakterioides. - Lain-lain: Chlamidia trachomatis, Ureaplasma • Spesifik Disebabkan mikroorganisme spesifik yang memberikan gejala yang khas Misal: Tuberkulosis, Gonorrhea, Actinomycosis
LOKALISASI • Upper urinary tract. infection Ginjal, Ureter • Lower urinary tract. ifection Buli, Urethra LAMA • Akut • Kronis kurang tepat - persistent - recurrent
KLASIFIKASI ISK (STAMEY 1980) 1. Infeksi pertama (First infection) - Infeksi pertama kalinya - Umumnya uncomplicated, sensitif terhadap AB - Sering pada wanitamuda, 1/3 recurrens 2.Unresolved bacteriuria - Urine tak pernah steril selama terapi - Penyebab : - Resisten terhadap AB - Reinfeksi - Pasien tidak disiplin - CRF - Infeksi campuran - Batu staghorn terinfeksi - Bact. Cepat berubah menjadi resisten
3. Bacterial Persistence Kultur urin steril selama th/ tetapi segera (+) bila th/ dihentikan sumber infeksi (+) Penyebab - Batu infeksi - Stump ureter terinfeksi - Prostatitis kronis - Popillary necrosis terinfeksi - Ginjal atrofi terinfeksi - Kista urachus terinfeksi - Fistel - Infected medullary sponge kidney - Obstructive nephropathy - divertikel urethra - Divertikel pielokaliks - Benda asing terinfeksi
4. Reinfeksi- Timbul infeksi baru dengan patogen yang baru - Interval dengan infeksi terdahulu bervariasi - 80% rekurensi reinfeksi
PATOGENESIS 4 route infeksi • Ascending Dari : - buli ke ginjal refluks - urethra ke prostat, buli • Hematogen Ke : ginjal, prostat, testis • Limfogen Dari usus, cervix ke buli, ginjal • Direct extention Dari usus ke buli
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA I.S.K. 1. Faktor virulensi bakteri 2. Faktor kepekaan ekstrinsik 2.1. Pada wanita 2.1.1. Introitus 2.1.2. Urethra pendek 2.2. Pada pria Prostat mensekresi zat anti bakteri bila /(-) Bacterial prostatitis 3. Faktor kepekaan intrinsik Neurogenic bladder, rest urine, batu memudahkan infeksi. Surface mucin, GAG, urinary antibody, PH urine.
4. Faktor ureter & ginjal • Adanya Vesicoureteral reflux, kualitas pristaltik ureter & kepekaan medula ginjal terhadap infeksi • Obstructive uropathy, renal blood flow & adanya benda asing me (+) kepekaan terhadap infeksi.
CARA PENGAMBILAN SAMPLE • Untuk me (-) kontaminasi terutama pada wanita 1. Aspirasi supra pubik 2. Mid Stream Posisi lithotomy, perinum & gen.ext dibersihkan dengan sabun. 3. Kateterisasi (jangan dari urine bag) • Untuk mengambil sample urine dari ginjal pakai kateter ureter.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI • Pada simple (uncomplicated) UTI tidak perlu • Indkasi 1. Memerlukan intervensi lain disamping terapi AB 2. Persistence bacteriuria FOTO POLOS ABDOMEN - batu opak - emphysematous pyelonephritis RENAL TOMOGRAM - batu opak/semi opak - gas dalam ginjal
IVP • Letak & derajat obtruksi • Kelainan kongenital/anatomis : double colekting, horse shoe kidney VOLDING CYSTOURETEROGRAM • Vesiko ureteral reflux • Neurogenik bladder • Divertikel buli, urachus USG • Hidronefrosis • Pionefrosis • Perirenal abses
INFEKSI SPESIFIK TRAK.URINARIUS NONSPESIFIK - Ginjal - Ureter - Buli - Urethra TRAK. GENITALIS - Prostat - Epididymis - Testis
INFEKSI NON SPESIFIK Akut Kronis • GINJAL - Pielonefritis - Abses ginjal - Abses perirenal - Interstitial nephritis • URETER - Ureteritis • BULI - Sistitis - Akut - Berulang • URETHRA - urethritis - Akut - kronis
PIELONEFRITIS AKUT • Infeksi pada parenkim & pelvis ginjal • Etiologi : E coli, Proteus, Klebsiella, Strept, Fecalis. Patogenesis • Umumnya infeksi “ascending” • Jarang hematogen atau limfogen Temuan Klinis • Gejala-gejala - demam & menggigil tiba-tiba - nyeri menetap pada pinggang - sistitis (frekwensi, nokturia, urgensi & disuri) - malaise, mual, muntah, diare.
Tanda-tanda - tampak sakit - demam (38,5°- 40°C) - takikardia (90x/i - 140x/i) - nyeri ketok pada pinggang - ginjal sukar diraba - distensi abdomen - paralitik ileus • Laboratorium - Leukositosis, BSR - Urin : keruh, piuria, bakteriuria, proteinuria kadang- kadang hematuria. - Fungsi ginjal : normal
Radiologis * BNO - bayangan ginjal tidak jelas - batu ginjal * IVP - ginjal membesar - neprogram ber (-) • Diagnosis banding - Pankreatitis - Basal pneumonia - Appendisitis, Cholesistitis - PID
Komplikasi - Septikemi • Pengobatan - Segera buat kultur urin dan darah - Antibiotik : - Aminoglikosid + Ampisilin IV selama 1 minggu disambung AB sesuai kultur. - Bed rest - Analgenik / Antipiretik.
ABSES GINJAL • Etiologi : Penyebaran S aureus secara hematogen. Tersering infeksi dari kulit • Sering pada penderita D.M. • Pada anak-anak Gram negatif, sebagai komplikasi vesikoureteral refluk. Temuan Klinis • Gejala-gejala : - tiba-tiba menggigil, demam - nyeri pada sudut kostovertebral - bila abses sudah berhubungan dengan sistem kolekting timbul gejala iritasi buli.
Tanda-tanda - Nyeri tekan pada pinggang - Kadang-kadang teraba masa - Kulit : eritema & edema • Laboratorium - Lekositosis (Shift to the left) - bila belum berhubungan dengan sistem kolekting piuria (-), bacteriuria (-) - Pada Medullary absces piuria (+), bakteriuria (+) & kultur (+) pada urin & darah - Glukosuri & hiperglikemi D.M.
Radiologi - BNO : bayangan ginjal membesar perselubungan (+) m.psoas (-) batu - IVP : abses pada kortek “ Space occupying lesion” - USG masa kistik - CT Scan
Terapi - Pada stadium awal AB - Stafilokok Penisilin yang resisten terhadap - laktamase - Gram (-) Aminoglikosida - Drainase abses • Komplikasi - bacteremia - sepsis
ABSES PERINEFRIK - Terletak antara kapsul ginjal & fasia gerota - Umumnya akibat ruptur abses intra renal - Etiologi : bakteri coliform, & Pseudomonas, dan Stafilokok. • Temuan Klinis Gejala-gejala - demam, menggigil - nyeri pada pinggang & perut - malaise - disuri
Tanda-tanda - nyeri tekan pada sudut kostovertebral - teraba masa - kulit : eritema, edema Laboratorium - Lekositosis, BSR - Urin : kadang-kadang piuria (+), bakteriuri (+). - Faal ginjal normal Radiologi - BNO : - Perselubungan, bay, psoas (-), skoliosis - Batu
- IVP : fungsi terlambat non fungsi obstruksi urofati ginjal terdorong - Foto toraks : diafragma Terapi - drainase - AB Komplikasi - Sepsis - Penekanan ureter hidronefrosis - Periureteritis
SISTITIS AKUT • Etiologi : E coli (terbanyak), Staphylococcus saprophyticus, Enterococcus • Umumnya asal infeksi dari urethra • Insidens : lebih sering pada wanita dari pada laki-laki. • Patologi : Stad awal : mukosa hiperemis, edema. Stad lanjut : mukosa rapuh, hemorrhgis, ulkus dangkal yang berisi eksudat. • Temuan Klinis Gejala-gejala : - freukwensi, disuri, urgensi, nokturi &
- rasa terbakar pada saat miksi - urge incontinence, hematuri - nyeri suprapubik & pinggang - “ honeymoon cystitis” • Tanda-tanda : - nyeri ketok suprapubis - vagina - discharge - VT adnexa ? - defisiensi estrogen pucat - urethra tumor, karunkulae.
Laboratorium - Hemogram : lekositosis ringan - Urinalisa : piuria, bakteriuria, hematuria (mikro/gross) - Kultur urine & tes sensitivitas • Pielografi intravena Indikasi - Th/ A.B tidak membaik - Sistitis tanpa piuria, gejala (+) - Sistitis berulang - Hematuria
Sistoskopi & kalibrasi urethra - Indikasi sistoskopi : hematuri, pada IVP tidak ditemukan kelainan pada traktus urinarius bagian atas. - Kalibrasi dengan bougie a boule snapping stenosis • Pengobatan - A.B. sesuai kultur - Anticholinergic Probanthine - Urinary analgesic Pyridium - Stiktur/stenosis dilatasi - Karunkulae ekstirpasi
URETHRITIS AKUT • Etiologi - Ascending : meatus, urethra distal - Descending : traktus urinarius bagian atas buli & prostat - Penyebab * N gonorrhoeae terbanyak * NGU : Chlamydia trachomatis, U urealyticum • Patologi - mukosa eritema, edema, eksudat purulen - ulserasi
Temuan klinis Gejala-gejala : - discharge pada urethra - disuri - gatal & rasa terbakar pada urethra - Go masa inkubasi 1-5 hari discharge purulent (seperti susu) - NGU : masa inkubasi 5-21 hari discharge mukoid, disuri bisa (+)/(-)
Tanda-tanda : - discharge (+) - meatus urethra : merah, edematous • Laboratorium - Urin : lekosituria - Gram -stained smear * intracelluler gram (+) cocci Go * gram (+) cocci tidak ditemukan NGU - Kultur & tes sentivitas urin
Komplikasi - infeksi keatas : prostat, ductus ejaculatorius, vesicula seminalis, vas deferens, epididymis & buli. - abses periurethral - stricture urethra • Terapi 1. Gonorrhea infeksi non spesifik 2. NGU sesuai hasil kultur.
A.B. - Tetrasiklin 4x500 mg - Doksisiklin 2x100 mg - Minosiklin 2x100 mg - Eritromisin 4x500 mg - Tmp - sm - lama terapi 7-14 hari • Laki-laki : - pakai kondom - abstinensia • Terapi sexual partner S/d sembuh
INFEKSI TRAKTUS / ORGAN GENITALIS • PROSTAT * Prostatitis akut bakteriel * Prostatitis kronis bakteriel * Prostatitis non bakteriel * Prostatodinia • EPIDIDYMIS * Epididymitis - akut - kronis • TESTIS * Orchitis
PROSTATITIS • Sukar disembuhkan masalah rumit • Prostat sekretnya memiliki anti bakteriel • Drach, fair, Meares & Stamey (1978) Klasifikasi Sindroma Prostatitis 1. Prostatitis akut bakteriel 2. Prostatitis kronis bakteriel 3. Prostatitis non bakteriel 4. Prostatodinia
PROSTATITIS AKUT BAKTERIEL • Etiologi : E coli, Pseudomonas, Enterococcus. • Patogenesis route of infection 1. Infeksi asendens dari urethra 2. Refluks urin yang terinfeksi kedalam saluran kelenjar prostat. 3. Invasi kuman dari rektum baik langsung maupun limfogen 4. Infeksi hematogen
Tanda- tanda & gejala klinis - demam mendadak, menggigil - nyeri pada perineum, pinggang - urgensi, frekwensi, nokturi, disuri - obstruksi bladder out let - mialgia, arthralgia - RT : Prostst membesar, lunak, indurasi, nyeri • Laboratorium - lekositosis - piuria, mikroskopik hematiri, bakteriuri - discharge purulent setelah R.T.
Terapi - A.B. - TMP-SM (160-800mg) 2x1 - Gentamisin - Tobramisin - Bed rest - analgetik - Bila retensi kateter - Massage Prostat kontraindikasi
PROSTATITIS KRONIS BAKTERIEL • Lanjutan Prostatitis akut yang tidak tersembuhkan, kadang-kadang tanpa riwayat akut. • Gejala & tanda-tanda klinis - bervariasi - sebagian asymptomatik - umumnya mengalami urgensi, frekwensi, nokturi & disuri + nyeri perineal - RT : Prostat bisa boggy, indurasi atau normal - hematuri terminal, hemospermi & discharge urethra kadang-kadang ditemukan
Laboratorium Pada yang kronis sukar dibedakan dengan prostatitis non bakteriel & prostatodinia kultur urin D/ pasti. Cara pengambilan sampel urin (STAMEY) 4 macam spesimen 1. VB1 : 10 ml urin pertama 2. VB2 : 200 ml urin berikutnya ambil 10ml 3. EPS : sekret prostat setelah massage 4. VB3 : 10 ml urin pertama setelah EPS
VB3 kultur bakteri (+) Prostatitis kultur (-) Prostatitis non bakteriel atau Prostatodinia • Terapi sesuai hasil kultur - A.B. yang sering digunakan sebelum kultur selesai : Tmp-Sm, Minosiklin, Eritrosin
PROSTATITIS NONBAKTERIEL • tersering • penyebab tidak diketahui • Tanda-tanda & gejala klinis - sama dengan yang bakteriel - tidak ada riwayat infeksi saluran kemih • Laboratorium EPS : - sel radang (+) - bakteri (-) • Terapi A.B. tidak efektif - Simptomatik : Ibuprofen 3x400-600mg/hr
PROSTATODYNIA • Syndroma Prostatitis (+), terutama nyeri pada perineum • tidak ada riwayat UTI sebelumnya • EPS : bakteri (-) • Urodinamik : voiding dysfunction • Terapi - Phenoxybenzamin 1 x 10-20mg - Diazepam
EPIDIDYMITIS AKUT • Etiologi 1. Urethritis : C. trachomatis, N gonorroeae sexually transmitted 2. Non sexually transmitted Enterobacter, pseudomonas. • Gejala-gejala - riwayat Prostatitis atau urethritis - nyeri tiba-tiba pada scrotum yang menjalar ke sepanjang spermatic cord & bahkan ke pinggang - epididymis membengkak & nyeri - demam
- scrotum bengkak, merah - spermatic cord menebal • Laboratorium - Lekositosis - Mid stream urin - direct smear Gram - kultur • Diagnosa banding - Torsio testis - Tumor testis - Tubercolous epididymitis beading - Mumps orchitis
Terapi - A.B - Bed rest - Support me (-) nyeri - Analgetik
ORCHITIS AKUT • Etiologi - Hematogen Mumps orchitis 3 - 4 hari setelah Parotitis • Tanda-tanda & gejala klinis - scrotum oedematous, erythema - demam s/d 40°C - Parotitis (+) - Nyeri pada palpasi - Testis membesar, sukar dibedakan dengan epididymis