370 likes | 861 Views
PEENCEGAHAN INFEKSI. ASKEB II. Tujuan. Mencegah terjadinya infeksi secara umum Mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang terus meningkat (Alvarado 2000) Amerika & beberapa negara Eropa lain 1 % Asia, Amerika latin, Afrika > 40 %. Pencegahan Infeksi secara Umum. Mencuci tangan
E N D
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II
Tujuan • Mencegah terjadinya infeksi secara umum • Mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang terus meningkat (Alvarado 2000) • Amerika & beberapa negara Eropa lain 1 % • Asia, Amerika latin, Afrika > 40 %
Pencegahan Infeksi secara Umum • Mencuci tangan • Sarung tangan • Proses Instrumen • Menangani alat-alat tajam • Penanganan Sampah
CUCI TANGAN • Tujuan : menghilangkan kotoran & debu secara mekanis dan mengurangi jml mikroorganisme • Kapan harus mencuci tangan • Sebelum & setelah memeriksa masing- masing klien • Sebelum melepaskan sarung tangan • Setelah mengganti sarung tangan yang usang selama pemeriksaan
SARUNG TANGAN Kapan memakai sarung tangan : • terjadi kontak tangan pemeriksa dg darah,duh tubuh lain, selaput lendir,kulit yg terluka. • melakukan tindakan medik invasif • Membersihkan sampah yg terkontaminasi
Sarung Tangan Masker Pelindung mata Kap Gaun Penutup Gaun bedah Apron Alas kaki Duk Kecil/lap Duk Sprai Duk Bolong Duk Pembungkus Perlengkapan Perlindungan Diri&Duk
Dekontaminasi • Merendam dlm larutan klorin 0.5%selama 10 menit.(u/logam tdk >1jam) • Gunakan wadah plastik • Cuci dengan air dingin stlh dekontaminasi u/mencegah korosif &berpindahnya bakteri. • Permukaan yg luas seperti meja pemeriksaan sebaiknya dibersihkan dg larutan klorin 0.5 % setelah digunakan.
Pencucian • Sterilisasi tidak efektif tanpa dilakukan pencucian. • Gunakan Sarung tangan RT, pelindung mata,dan apron • Cuci instrumen dengan sabun dan air. Gunakan sabun cair dan sikat yg lembut. • Setelah dicuci bersih, keringkan,lalu disterilisasi atau DTT. • Jika akan disterilisasi, instrumen dibungkus
Sterilisasi • Autoklaf, 20’ u/ instrumen yang tdk dibungkus & 30’ u/ instrumen yg dibungkus 121o C (250oF) dan 106 kPa, biarkan kering sebelum dikeluarkan dari sterilisator. • Panas kering(oven) pada 170oC(340oF) selama 1 jam atau 160oC(320oC) selama 2 jam. • Sterilisasi kimiawi dengan merendam instrumen pada • 2-4 % larutan glutaraldehyde selama 10 jam atau • 8 % formaldehyde selama 24 jam
Disinfeksi Tingkat Tinggi • Rebus instrumen dalam air selama 20 menit,simpan dlm wadah DTT. • Uap instrumen selama 20 menit dan biarkan mengering 1-2 jam sebelum digunakan. • Rendam instrumen pada 0,5 % larutan klorin, 8 % formaldehyde/6 % larutan peroxide hydrogen selama 20’.Bilas dg air matang tiga kali. Biarkan kering,simpan pada tempat DTT. • Penyimpanan : Instrumen yg telah disterilisasi & DTT harus disimpan dg baik.
Menangani Sampah Cair Yg Terkontaminasi • Pakai pelindung diri • Buang sampah pd bak / toilet, hati-hati & hindari percikan • Dekontaminasi wadah spesimen & cuci • Cuci tangan setelah menangani sampah
Penanganan Alat Tajam • Membuang Jarum & Semprit • Membuang Jarum Tetapi Semprit digunakan kembali.(Seperti pemprosesan alat) • Penggunaan kembali jarum dan Semprit
Pengelolaan Sampah • Tujuan : • Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan • Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan • Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya. • Membuang bahan2 berbahaya(bahan toksik & radioaktif) dg aman
MANAJEMEN PEMBUANGAN SAMPAH • Tempat sampah mudah dicuci, tdk korosif, menggunakan tutup • Diletakan pd daerah yg nyaman untuk menggunakannya • Cuci bekas tempat sampah (dekontaminasi sebelumnya)
Pisahkan sampah bakar / sampah tidak dibakar • Selalu memakai pelindung diri • Mencuci tangan seteah menangani sampah
Menangani Sampah Padat • Pakai pelindung diri • Buang sampah pada tempatnya & • kumpulkan pada tempat yg sama untuk dibakar/dikubur • Cuci tangan setelah menangani sampah
Membuang Wadah Kimia Bekas • Cuci wadah (gelas) dengan air, deterjen dpt digunakan kembali • Wadah plastik bilas 3X air dan buang dgn mengubur. Jangan menggunakan wadah kimia bekas!!! • Cuci tangan
Insenerator Sederhana • Buat tempat pembakaran menggunakan material lokal • Letakan pd dasar yg kuat • Yakini cukup udara, bataasi tempaat pembakaran, mudah dibuka, mempunyai cerobong asap. • Bakar seluruh sampah (jika perlu tambah kerosene)
LUBANG PENIMBUNAN • Lokasi Khusus • Gali Lubang Lebaar 1 M, Dalam 2M • Tutup dengan tanah 15 – 30 Cm @hr • Pagari tempat penimbunan
Jalur Alir & Pola Aktifitas Kontaminasi dpt dibuat minimal dgn mengurangi jml org yg boleh masuk & menetapkan aktifitasnya baik ruangan pemeriksaan sampai pada ruangan pengolahan alat bekas pakai.