160 likes | 414 Views
MENGAPA KHILAFAH BELUM TEGAK?. Oleh: Hafidz Abdurrahman. Prasyarat Negara Khilafah . قال العلامة الشيخ عبد القديم زلوم عن الأقطار التي تنعقد بها الخلافة أن تتوفر فيها الشروط الأربعة: أحدها : أن يكون سلطان ذلك القطر سلطانا ذاتيا، يستند إلى المسلمين وحدهم، لا إلى دولة كافرة، أو نفوذ كافر؛
E N D
MENGAPA KHILAFAH BELUM TEGAK? Oleh: Hafidz Abdurrahman
Prasyarat Negara Khilafah قال العلامة الشيخ عبد القديم زلوم عن الأقطار التي تنعقد بها الخلافة أن تتوفر فيها الشروط الأربعة: أحدها: أن يكون سلطان ذلك القطر سلطانا ذاتيا، يستند إلى المسلمين وحدهم، لا إلى دولة كافرة، أو نفوذ كافر؛ ثانيها: أن يكون أمان المسلمين في ذلك القطر بأمان الإسلام، لا بأمان الكفر، أي أن تكون حمايته من الداخل والخارج حماية إسلام من قوة المسلمين، باعتبارها قوة إسلامية بحتة؛ ثالثها: أن يبدأ حالا بمباشرة تطبيق الإسلام كاملا تطبيقا إنقلابيا شاملا، وأن يكون متلبسا بحمل الدعوة الإسلامية؛
رابعها: أن يكون الخليفة المبايع مستكملا شروط انعقاد الخلافة، وإن لم يكن مستوفيا شروط الأفضلية، لأن العبرة بشروط الإنعقاد؛ Al-’Allamah Syaikh ‘Abd al-Qadim Zallum menyatakan tentang wilayah yang berhasil menegakkan Khilafah harus memenuhi 4 syarat: Pertama, kekuasaan wilayah tersebut bersifat independen, hanya bersandar kepada kaum Muslim, bukan kepada negara Kafir, atau di bawah cengkraman kaum Kafir. Kedua, keamanan kaum Muslim di wilayah itu di tangan Islam, bukan keamanan Kufur, dimana perlindungan terhadap ancaman dari dalam maupun luar, merupakan perlindungan Islam bersumber dari kekuatan kaum Muslim sebagai kekuatan Islam murni. Ketiga, memulai seketika dengan menerapkan Islam secara total, revolusioner dan menyeluruh, serta siap mengemban dakwah Islam..
Keempat, Khalifah yang dibai’at harus memenuhi syarat pengangkatan Khilafah (Muslim, laki-laki, baligh, berakal, merdeka, adil dan mampu), sekalipun belum memenuhi syarat keutamaan. Sebab, yang menjadi patokan adalah syarat in’iqad (pengangkatan). (al-’Allamah Syaikh ‘Abd al-Qadim Zallum, Nidzam al-Hukmi fi al-Islam, 59-60)
Khilafah Masalah Nashrullah • Kapan, di mana, dan kepada siapa Nashrullah diberikan adalah otoritas Allah SWT.. • Nashrullah diberikan oleh Allah, setelah kita menolong-Nya, dengan mengupayakan hukum sebab akibat: قال تعالى: ﴿إِن تَنصُرُوا ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ﴾، وفسر الرازي فجعل نصرنا لـه مقدماً على نصره لنا. Allah berfirman: “Jika kalian menolong Allah, maka Dia pasti akan menolong kalian.” (Q.s. Muhammad: 7). Ar-Razi menafsirkan, “Dia menjadikan pertolongan kita kepada-Nya harus diberikan lebih dulu agar Dia memberikan pertolongan-Nya kepada kita.
وأضاف الرازي قائلا: (والجواب: أنه لا امتناع في أن يصدر عن الحق فعل، فيصير ذلك سبباً لصدور فعل عنا، ثم الفعل عنا ينساق إلى فعل آخر يصدر عن الرب، فإن أسباب الحوادث ومسبباتها متسلسلة على ترتيب عجيب يعجز عن إدراك كيفيته أكثر العقول البشرية) Ar-Razi menambahkan, “Jawabannya, bahwa tidak ada larangan jika perbuatan itu lahir dari al-Haq (Allah), sehingga itu menjadi alasan mengapa kita harus melakukan perbuatan. Lalu, perbuatan kita diselaraskan dengan perbuatan lain yang datang dari Allah, karena sebab-sebab berbagai peristiwa dan akibatnya selalu terkait dengan urutan yang menakjubkan, yang tidak mampu dijangkau kaifiyahnya oleh akal manusia.”(ar-Razi, Tafsir ar-Razi, Juz XXXII, hal. 349)
HukumSebab-AkibatAgar PrasyaratituTerwujud? • Umat yang terdidik (al-ummah al-mutatsaqqafah) hingga mempunyai kesadaran umum tentang Islam, dan kesadaran politik. • Kesadaran umum tentang Islam (al-wa’yu al-’am ‘an al-Islam): Umat paham sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem sosial Islam, sistem pendidikan Islam, sistem sanksi hukum, politik luar negeri, dsb. • Kesadaran politik (al-wa’yu as-siyasi): Umat paham kondisi, konstalasi dan peta dunia dari perspektif Islam.
Siapa yang Harus Menyiapkan? • Partai politik ideologis (hizbun siyasi mabda’i); • Partai yang mempunyai master plan (rancangan induk perubahan), atau at-tsaqafah al-mutabannat (konsep yang diadopsi dan diperjuangkan) yang menjadi fikrah-nya: Sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem sosial Islam, sistem pendidikan Islam, sistem sanksi, politik luar negeri, dsb. • Partai yang mempunyai road map (peta jalan), atau thariqah. Thariqah-nya juga harus sahih.
BagaimanaCaranya? • Satu-satunya metode yang sahih untuk mendapatkan kekuasaan dan mendirikan Khilafah adalah thalab an-nushrah. • Metode thalab an-nushrah dijelaskan oleh al-’Allamah Syaikh Muhammad Khair Haikal: • طلب النصرة بعد اشتداد الأذى؛ • عرض الرسول نفسه على زعماء القبائل • حصر طلب النصرة بين زعماء القبائل، وذوي الشرف والمكانة؛
الإيمان بالدعوة شرط فيمن تقبل منهم النصرة؛ • طلب النصرة لأمرين: أولا، لحماية تبليغ الدعوة؛ وثانيا، لتسلم مقاليد الحكم والسلطان على أساس الدعوة • رفض إعطاء القوى المستعدة لتقديم النصرة أية ضمانه بأن يكون لأشخاصهم شيء من الحكم والسلطان على سبيل الثمن؛ • يشترط فيمن تقبل منهم النصرة قدرتهم الوقوف في وجه أعداء الدعوة حال قيام الدولة؛ • يشترط فيمن تقبل منهم النصرة عدم ارتباط بلادهم بمعاهدات دولية لايمكن التحرر منها، مما تتناقض مع الدعوة؛
Thalab an-nushrah dilakukan setelah meningkatnya penganiayaan; • Rasul menawarkan sendiri kepada para pemuka kabilah; • Thalab an-nushrah hanya dilakukan kepada pemuka kabilah, serta pihak-pihak yang mempunyai posisi dan kedudukan; • Meyakini dakwah menjadi syarat bagi orang yang bisa diterima nushrah-nya. • Thalab an-nushrah untuk dua kepentingan: Pertama, melindungi penyampaian dakwah; Kedua, menerima tampuk kekuasaan dan pemerintahan.
Menolak jaminan apapun kepada kekuatan yang siap memberikan nushrah, misalnya memberikan kekuasaan dan pemerintahan kepada tokohnya sebagai kompensasi. • Orang yang memberikan nushrah disyaratkan harus mampu menghadapi musuh dakwah, ketika negara berdiri. • Orang yang memberikan nushrah disyaratkan negerinya tidak terikat dengan perjanjian internasional yang tidak bisa dilepaskan, sesuatu yang nota bene bertentangan dengan dakwah.. (al-’Allamah Syaikh Muhammad Khair Haikal, al-Jihad wa al-Qital fi as-Siyasah as-Syar’iyyah, Juz I, hal. 406-413)
KapanKhilafahBerdiri? • Ketika umat yang mempunyai kekuasaan telah mempunyai kesadaran umum tentang Islam, dan kesadaran politik yang benar; • Kekuatan mereka dipimpin oleh partai politik ideologis yang menjadi lisan al-umah; • Kekuatan yang dipimpin oleh partai ideologis tersebut dikonsolidasikan dengan kekuatan ahl an-nushrah. • Saat itulah, Khilafah dengan izin Allah akan berdiri.
وأخير دعوانا أن الحمد لله رب العالمين