280 likes | 799 Views
DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD. OLEH M.S. HUSEIN PULUNGAN. DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD. Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akutansi. Comitte On Terminology dari AICPA memberikan definisi sbb :
E N D
DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD OLEH M.S. HUSEIN PULUNGAN
DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD • Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akutansi. • Comitte On Terminology dari AICPA memberikan definisi sbb : “Akutansi Depresiasi adalah suatu sistem akutansi yang bertujuan untuk membagikan harga perolehan atau nilai dasar lain dari aktiva tetap berwujud dikurangi nilai sisa (jika ada), selama umur kegunaan unit itu yang ditaksir (mungkin berupa suatu kumpulan aktiva-aktiva) dalam suatu cara yang sistematis dan rasional”
PENYEBAB DEPRESIASI AKUISISI A.T PENGGUNAAN A.T PELEPASAN A.T BIAYA YANG BOLEH DIPERHITUNGKAN DALAM MENILAI PEROLEHAN A.T DEPRESIASI DAN BIAYA PASCA AKUISISI PENGHENTIAN ATAU PENJUALAN
Faktor Yang Menyebabkan Depresiasi • Faktor-Faktor Fisik Faktor faktor fisik yg akan mengurangi fungsi aktiva tetap aus karena dipakai, aus karena umur dan kerusakan kerusakan • Faktor-Faktor Fungsional faktor yg membatasi umur dari aktiva tetap antara lain, ketidak mampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu di ganti, dan adanya perubahan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
Faktor Faktor Yang Menentukan Biaya Depresiasi • Harga Perolehan uang yang dikeluarkan atau utang yg timbul dan biaya – biaya lain yg terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya sampai siap digunakan • Nilai Sisa ( Residu ) Jumlah yg di terima bila aktiva di jual atau ditukar, di tukar atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut tidak dapat lagi digunakan, dikurangi dengan biaya biaya yg terjadi pada saat menjual atau menukarnya. • Taksiran Umur Kegunaan Taksiran umur kegunaan suatu aktiva di pengaruhi oleh cara cara pemeliharaan dan kebijakan kebijakan yang di anut dalam depresiasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, hasil produksi atau satuan jam kerja.
Metode Perhitungan Depresiasi • Metode Garis Lurus ( Straight Line Method ) metode ini merupakan metode yg paling sederhana dan banyak di gunakan. Harga Perolehan – Nilai Sisa Depresiasi = ------------------------------------------- Umur Ekonomis • Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa (residu) Rp 2.000.000, dan umurnya di taksir selama 4 tahun, maka nilai depresiasi / tahun dapat di hitung sbb: Depresiasi = (10.000.000 – 2.000.000 ) / 4 tahun = 2.000.000 / tahun
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode Garis Lurus Perhitungan Depresiasi dengan Metode Garis Lurus didasarkan pada : • Kegunaan AT dari periode ke periode menurun secara proporsional • Biaya reparasi dan pemelihraan tiap periode tetap • Kegunaan Ekonomis berkurang karena lewatnya waktu • Penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode tetap
Metode Jam Jasa • Metode ini dasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak apabila digunakan sepenuhnya. Dengan metode ini di hitung dengan dasar satuan jam jasa. Harga Perolehan – Nilai Sisa Depresiasi = ------------------------------------------- Taksiran Jam Jasa • Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa (residu) Rp 2.000.000, dan di taksir akan di gunakan selama 8.000 jam, maka nilai depresiasi / jam dapat di hitung sbb: Depresiasi = (10.000.000 – 2.000.000 ) / 8.000 jam = 1.000 / jam
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode Jam Jasa • Dengan asumsi jika digunakan tahun 1. 3000 jam, 2. 2.500, 3. 1.500, 4. 1000
Metode Hasil Produksi • Metode ini dasarkan pada anggapan bahwa aktiva tersebut didasarkan pada produk yg di hasilakan. Dengan metode ini di hitung dengan dasar satuan hasil produksi. Harga Perolehan – Nilai Sisa Depresiasi = ------------------------------------------- Taksiran Hasil Produksi • Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa (residu) Rp 2.000.000, dan di taksir mampu berproduksi sebanyak 80.000 unit, maka nilai depresiasi / unit dapat di hitung sbb: Depresiasi = (10.000.000 – 2.000.000 ) / 80.000 unit = 100 / unit
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode Hasil Produksi • Dengan asumsi jika aktiva tersebut mampu berproduksi pada tahun 1. 30.000 unit, 2. 25.000 unit, 3. 15.000 unit, 4. 10.000 unit
Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method) • Metode Jumlah Angka Tahun • Metode Saldo Menurun • Double Declining Method • Metode Tarif Menurun ( Declining Rate on Cost Method )
Metode Jumlah Angka Tahun • Dalam metode ini depresiasi dihitung dengan mengalikan bagian pengurang yang setiap tahunnya menurun dengan harga perolehan dan nilai residu. • Contoh, Harga Perolehan Mesin Rp 10.000.000 niali residu 2.000.000, di taksir umunya 4 tahun, depresiasi mesin dihitung sebagai berikut : ( n + 1 ) • Jumlah Angka Tahun = n . ( ---------- ) 2
Metode Saldo Menurun • Dalam Metode ini, depresiasi dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan nilai buku aktiva, tarif depresiasi dapar di hitung dengan cara : n Nilai Sisa Tarif Depresiasi = 1 - ------------------- HP • Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa (residu) Rp 2.000.000, dan umurnya di taksir 3 tahun, maka nilai depresiasi / Tahun dapat di hitung sbb 3 2.000.0000 Tarif Depresiasi = 1 - ------------------- 10.000.000