10 likes | 188 Views
24. funest (merugikan, buruk) bagi jiwa anak. Dan sebagai mileu terkecil dalam. sebuah masyarakat, keluarga terutama orang tua memberi kontribusi bagi. bagaimana interaksi sosial anak di luar lingkungan keluarganya (dalam Kartono,. 1992).
E N D
24 funest (merugikan, buruk) bagi jiwa anak. Dan sebagai mileu terkecil dalam sebuah masyarakat, keluarga terutama orang tua memberi kontribusi bagi bagaimana interaksi sosial anak di luar lingkungan keluarganya (dalam Kartono, 1992). Beracuan pada pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan mengenai definisi dari tindak kekerasan dalam sebuah keluarga (family violence) adalah suatu bentuk hubungan yang tidak lazim dalam sebuah keluarga yang muncul secara intens di mana di dalam hubungan tersebut terjadi tindak kekerasan baik secara fisik, penyimpangan seksual maupun agresi verbal yang dapat berakibat pada kesakitan fisik, psikologis, emosional maupun mental bagi si korban baik bagi suami/ istri dan juga terutama anak/ remaja. 2. Ciri-cirl Kekerasan dalam Keluarga (Family Violence) Ciri-ciri dari family violence menurut Chan (dalam Chan dan Lloyd, 1996), antara lain: a. Kekerasan fisik (physical violence): Physical violence didefinisikan oleh Strauss and Gelles (1990), as an act carried out with the intention, or the perceived intention of causing physical pain or injury to another person, yaitu suatu aksiI tindakan yang diiringi dengan maksud tertentu yang menyebabkan perasaan sakit pada fisik korban. b. Penyimpangan seks (sexual abuse): Gelles dan Conte (1990) mendefinisikan child abuse sebagai forced, tricked, or coerced sexual behavior between a young person and older person, yaitu adanya pemaksaan, penipuan, pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual.