350 likes | 671 Views
Kegiatan Subdit Kerawanan Sosial. Oleh: Subdit. Statistik Kerawanan Sosial. Direktorat Statistik Ketahanan Sosial. Subdit Stat istik Ketahanan Wilayah. Subdit Statistik Lingkungan Hidup. Subdit Stat istik Politik & keamanan. Subdit Statistik Kerawanan Sosial. Statistik kemiskinan
E N D
KegiatanSubdit Kerawanan Sosial Oleh: Subdit. Statistik Kerawanan Sosial
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdit Stat istik Ketahanan Wilayah Subdit Statistik Lingkungan Hidup Subdit Stat istik Politik & keamanan Subdit Statistik Kerawanan Sosial • Statistik kemiskinan • Statistik Kerawanan Sosial Baru STRUKTUR ORGANISASI
SeksiStatistikKemiskinan • Kemiskinan ada 2 jenis: 1. Kemiskinan makro dihitung dari hasil Susenas (provinsi dan kabupaten/kota) - Provinsi: Maret, Juni, September dan Desember - Kabupaten: Tahunan 2. Kemiskinan Mikrosurvei PSE, PPLS - Dilakukan setiap 3 tahun sekali (2005, 2008 dan 2011).
DATA MAKRO & DATA Mikro • Istilah makro dan mikro merujuk pada bagaimana suatu data disajikan. • data makro disebut juga data aggregate (jumlah) atau data yang dijumlahkan. • data mikro disebut juga data tingkat individu atau data yang mengandung informasi individu (http://3stages.org/glossary). Contoh: data sensus, maka yang disebut • data makro : jumlah individu menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan, wilayah tempat tinggal, dan sebagainya. • data mikro terdiri dari data individu
SeksiStatistikKerawanansosialbaru • Jenis kerawanan sosial: kemiskinan, kematian ibu, kematian bayi, buta aksara, perceraian, penggangguran, kawasan kumuh, IPM, tidak kriminal dsb • Jenis Kerawanan Sosial Baru 1. Kekerasan dalam rumah tangga 2. Kekerasan terhadap perempuan 3. Kekerasan terhadap anak 4. Perdagangan orang 5. Anak jalanan (2011), 6. dsb
KONSEP KEMISKINAN Konsep yang dipakai BPS adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) “Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)” Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita perbulan lebih kecil dari Garis Kemiskinan.
Pengukuran Kemiskinan (1) Kemiskinan absolut merupakanstandarkehidupan minimum yang dibutuhkanuntukmemenuhikebutuhaandasar yang diperlukan, baikmakananmaupun non makanan Menyatakan jumlah dan persentase penduduk miskin:penduduk dengan pengeluaran di bawah batas minimal hidup layak = garis kemiskinan Garis kemiskinan:uang untuk membayar kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan minimal untuk hidup layak Ukuran: a. Head Count Ratio [% penduduk miskin], b. Poverty Gap (rata2 kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap GK) c. Severity Index (penyebaranpengeluarandiantarapenduduk miskin
Pengukuran Kemiskinan (2) Kemiskinan relatif standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subyektif oleh masyarakat setempat dan bersifat lokal serta mereka yang berada dibawah standar penilaian tersebut dikategorikan sebagai miskin secara relatif exp: membandingkan dgn distribusi income Kemiskinan kronik dan transient Kronik: poorest of the poor Transient: kelompok masyarakat yang rentan terhadap kebijakan yang menyebabkan kenaikan biaya hidup
Karakteristik Kemiskinan Indonesia Sumber: Susenas 2010 Jika GK dinaikkan 60% maka penduduk miskin menjadi 40%, yang berarti 27% penduduk rentan miskin
Program perlindungansosial (1) • TARGET 2014 angka kemiskinan 8-10%; Perpres No 15 Tahun 2010: Pembentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dipimpin langsung Wakil Presiden • Salah satu prioritas TNP2K: perbaikan penargetan program perlindungan sosial (program klaster 1), • merealisasikan sistem penargetan nasional, semua program klaster-1 menggunakan database yang sama (unifikasi) melalui PPLS2011
Program perlindungansosial (2)program klusteri • Program Keluarga Harapan (PKH), • Beras untuk masyarakat miskin (raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), • Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), • Bantuan sosial untuk pengungsi/korban bencana, • Bantuan untuk penyandang cacat, • Bantuan untuk kelompok lansia, dan lain sebagainya.
..oleh sebab itu diperlukan Program Anti-kemiskinan dan Perlindungan Sosial • Hampir setengah penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan dan menghadapi banyak risiko (tingkat individu maupun komunitas) yang dapat membuat semakin miskin maupun jatuh miskin • Pertumbuhan ekonomi memang diperlukan tetapi tidak cukup, belanja untuk program perlindungan sosial bisa menjadi instrumen meningkatkan pertumbuhan ekonomi • Perlindungan sosial yang mengandalkan keluarga (family-based social protection) telah memudar/melemah karena: • Berubahnya struktur keluarga, kebiasaan kerja dan nilai-nilai budaya • Urbanisasi • Globalisasi (semakin terintegrasinya ekonomi lokal ke dalam ekonomi pasar nasional and internasional)
APA ITU PPLS PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial): merupakan kegiatan pendataan rumah tangga by name by address untuk program bantuan dan perlindungan sosial. Sejarah data by name by address dari PSE ke PPLS • PSE 2005: Daftar RTS untuk distribusi BLT; dasar usulan toga/tomas dan BPS melakukan verifikasi yang berhak memperoleh BLT => 19,1 juta RTS • PPLS 2008: Updating PSE 2005 dilengkapi data anggota RTS; 17,5 juta RTS dan 60,4 juta art • PPLS 2011: Unifikasi data targeting untuk berbagai program bantuan dan perlindungan sosial [klaster-1] 25,2 dan 96,8 juta art
TUJUAN PPLS 2011 • Menghasilkan data base tunggal Rumah Tangga dan Keluarga untuk sasaran pelbagai program bantuan dan perlindungan sosial: • menurut nama dan alamat Kepala Ruta Sasaran (RTS)/keluarga sasaran, • mencakup 40 % kelompok masyarakat menengah bawah (masyarakat miskin dan rentan miskin), dengan persentase berbeda untuk setiap provinsi/ kabupaten/kota sesuai intensitas kemiskinan - memuat informasi eligibilitas program yang diluncurkan oleh Kementerian/Lembaga
PPLS 2011: apa dan bagaimana • Data hasil PPLS 2011 akan menjadi data base penerima program bantuan dan perlindungan sosial, baik oleh K/L maupun pemerintah daerah: - BLSM, Raskin, Jamkesmas, PKH, program beasiswa dll • PPLS 2011 mencakup 40% rumahtangga/keluarga dengan pengeluaran terendah nasional (miskin dan rentan miskin) • Pemanfaatan data hasil SP2010 untuk menentukan individu rumahtangga yang tercakup [Povtar] • Secara metodologi lebih mudah, mekanisme pendataan lapangan akan lebih nyaman
TAHAPAN KEGIATAN PPLS 2011 • Penetapan Eligible rumah tangga yang akan didata • Pendataan rumah tangga sebagai rumah tangga sasaran (RTS) • Pengolahan data dan verifikasi data • Penyiapan database RTS yang telah terurut secara ascending
Tahapan Penetapan Eligible RTS Prediksi pendapatan ≤ 1.6*GK KAJIANLITERATUR: Identifikasi variabel prediksi pendapatan DATA SP 2010 DATA SUSENAS 2008-2010 Prelisted RTS per SLS Runningmodel Test dan seleksi model Siap dipergunakan untuk Pendataan Membangun model dan penetapan target RTS per kab/kota, kecamatan,desa, sls DATA SP 2010 Replikasi model prediksi pendapatan dengan data sensus
METODOLOGI PENDATAAN • Cakupan: • Wilayah: 33 Provinsi, 497 Kabupaten/Kota 6.699 Kecamatan, 77.062 desa/kelurahan, ± 1,2 juta SLS • Rumah tangga:± 26,1 juta (42 % penduduk) • Mekanisme Pendataan [kunjungan ke SLS/rumahtangga] • verifikasi keberadaan calon RTS pada Ketua SLS • konsultasi di ruang tertutup dengan 3 rumahtangga miskin => menambah rumahtangga miskin [exclusion error] • pencacahan pada Calon RTS; [inclusionerror] • Khusus Papua dan Papua Barat • Kunjungan ke SLS/rumahtangga untuk area yang mudah dijangkau • Verifikasi di meja untuk area yang sulit dijangkau, dan % sasaran sangat besar; delete PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN/BUMD
Variabel yang PPLS (1) • Keterangan Sosial Ekonomi ART: 1. Hub dengan KRT, 2. Hub kpl keluarga, 3. Jenis kelamin 4. Jenis kecacatan 5. Jenis penyakit kronis 6. Umur 7. Status perkawinan 8. Kepemilikan kartu identitas 9. Kehamilan 10. Parsisipasi sekolah 11. Pekerjaan
Variabel yang PPLS (2) • Keterangan Pokok Rumah Tangga: 1. Status rumah, 2. Luas lantai, 3. Jenis lantai 4. Jenis dinding 5. Jenis atap 6. Sumber air minum dan cara memperolehnya 7. Sumber penerangan utama 8. Bahan bakar untuk memasak 9. Fasilitas tempat buang air besar 10. Tempat pembuangan akhir tinja 11. Kepemilikan aset (mobil, motor, tabung gas dsb)
Tahapan Pendataan RTS miskin Prelisted RTS per SLS Ketua SLS 2 1 Konsultasi tambahan RTS Konfirmasi keberadaan RTS pada Ketua SLS 3 KONSULTASI DENGAN SI MISKIN Keliling SLS, SWEEPING Validasi dan kompilasi propinsi Updated lists RTS Data Entry Kompilasi Pusat Evaluasi final kelayakan RTS VERIFIKASI
TUJUAN VERIFIKASI • Memastikan bahwa tidak ada rumah tangga yang diduga RTSM berada pada kelompok non RTSM. • Memperbaiki data PPLS 2011 untuk beberapa variabel utama dari rumah tangga PPLS 2011 terpilih
Tahapan Verifikasi PovertyTargeting: 40% RTS menengah kebawah Data PPLS 2011 RTS miskin Preprented RTS per Desa Ketua SLS 2 1 Ijin melakukan verifikasi PPLS2011 ke ketua SLS Verifikasi RTS PPLS 2011 3 Database PPLS 2011 Final Updated lists RTS Data Entry • Kunjungan ke Ruta terpilih • Verifikasi pre-prented RTS hasil Pendataan PPLS 2011 dgn PPLS2011.VER
Rangking/Urutan Rumah Tangga • Berdasarkan model Proxy Mean Test (PMT), diperolehestimasipengeluarankonsumsisetiaprumahtangga. • Rangking/urutanrumahtanggadilakukanberdasarkannilaiestimasipengeluaran per kapita per bulan (Ascending Order) padatingkatkabupaten dimana: yij= pengeluaran konsumsi per kapita /bulan dari rumah tangga ke I kabupaten ke j α= intercept β = estimasi koefisien dari karakteristik rumah tangga Xij = vektor dari indikator karakteristik rumah tangga ke i kabupaten j θ = estimasi koefisien dari (transformasi rangking) wealth index Zj = rangking (index komposit) dari wealth index
PROXY MEAN TEST [PMT] Prediksi pengeluaran per kapita RTS berdasarkan keterangan karakteristik sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan rumah tangga Model matematika yang secara statistika diuji validitas, kecocokan [fit], dan signifikansinya [minimum error] Ln(Ykap)=∑[aijXij+bYik] = a1X1 +….+ anXn + bY1 +….+ bYm Ykap = pengeluaran per kapita a, b = koeffisien persamaan/model; i = 1, 2, …, 497; j = 1, 2, … n; k = 1, 2, … m. X = variabel sosial ekonomi, Y = variabel rangking Wealth Index 497 model berbedauntuk setiap kabupaten/kota
Database RTS PPLS 2011 • Database terdiridari data/informasimengenairumahtanggadaninformasianggotarumahtangga • SebagianwilayahdariPropinsi Papua dan Papua Barat, database diperolehdari data SP 2010 • Jumlahrumahtangga : 25.219.883Rumahtanggadan • Jumlahanggotarumahtangga : 96.771.968Penduduk • Struktur database rumahtanggadanstruktur database anggotarumahtanggamempunyaistruktur database masing-masing
PERMASALAHAN DALAM PENDATAAN • PRINSIP DASAR: • MENENTUKAN RTS YANG AKAN DIBERIKAN JAMINAN SOSIAL [dimulai jaminan kesehatan] • KESALAHAN NOMINASI RTS PRE-PRINTED • PEMAHAMAN RTS SASARAN PPLS 2011 • Salah persepsi: penetapan layak tidaknya RTS yang dinominasi tidak berkaitan dengan apakah miskin atau tidak miskin • Kelompok sasaran adalah kelompok menengah dan bawah, yang benar adalah kelompok 40% terbawah (nasional) atau XX% terbawah (wilayah masing2) • Pada dasarnya yang perlu dicoret adalah nominasi RTS yang sudah memiliki jaminan kesehatan (ASKES, JAMSOSTEK, ASABRI, asuranasi lainnya) • % penduduk miskin turun => jumlah target RTS mestinya turun