400 likes | 1.03k Views
BAB 15 PENCATATAN JURNAL PEMBALIK. POKOK BAHASAN. Tahap ke-7 Penyusunan LK Apa Itu Jurnal Pembalik? Metode Pencatatan Transaksi Biaya/Pendapatan Potensial Metode Nominal Metode Riil Jurnal Pembalik untuk Antisipasi Kesalahan. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.
E N D
POKOK BAHASAN Tahap ke-7 Penyusunan LK Apa Itu Jurnal Pembalik? Metode Pencatatan Transaksi Biaya/Pendapatan Potensial Metode Nominal Metode Riil Jurnal Pembalik untuk Antisipasi Kesalahan
TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 5.1. Pembuatan Neraca Saldo 5.2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian 5.3. Pembuatan Neraca Saldo Setelah Jurnal Penyesuaian 5.4. Penghitungan L/R dan Pembuatan Laporan L/R 5.5. Pencatatan Jurnal Penutup 5.6. Pembuatan Lap. Perubahan Modal, Neraca & Lap. Arus Kas 5.7. Pencatatan Jurnal Pembalik • 3
APA ITU JURNAL PEMBALIK? Dari terjemahan “Reversing entries” Artinya adalah penjurnalan untuk “membalik” beberapa pencatatan jurnal penyesuaian yang memunculkan akun-akun riil transitori.
Apakah jurnal pembalik selalu dibuat? TIDAK SELALU Mengapa jurnal pembalik dilakukan? 1. KONSISTENSI pencatatan dan/atau 2. ANTISIPASI Risiko Kesalahan
Kesimpulan: Pencatatan jurnal pembalik dimaksudkan untuk menjaga konsistensi penggunaan metode pencatatan dan untuk mengantisipasi risiko salah catat di masa datang.
METODE PENCATATAN TRANSAKSI PENDAPATAN/BIAYA POTENSIAL Transaksi biaya/pendapatan potensial adalah transaksi sekarang terkait aktiva atau utang yang di masa datang aktiva atau utang tersebut akan berubah menjadi biaya/pendapatan. Terdapat 2 metode pencatatan: Metode Nominal; transaksi dicatat di akun biaya atau akun pendapatan Metode Riil; transaksi dicatat di akun aktiva atau akun utang
PENCATATAN TRANSAKSI PENDAPATAN/BIAYA POTENSIAL
METODE NOMINAL Pada tanggal Transaksi: minimal salah satu akun yang berubah adalah akun nominal (yaitu akun biaya atau pendapatan) Pada akhir periode dicatat jurnal penyesuaian untuk menetapkan besarnya biaya (pendapatan) yang masih merupakan aktiva (utang). Jurnal pembalik dibuat untuk “menutup” jurnal penyesuaian yang telah dibuat.
CONTOH PENCATATAN METODE NOMINAL 07 Juli 2007 perusahaan membeli supplies kantor senilai Rp8.000.000. Pada 31 Desember 2007 penghitungan fisik supplies diketahui senilai Rp3.000.000 07/07/07: Biaya supplies Rp8.000.000 Kas Rp8.000.000 (Pembelian supplies dicatat sebagai biaya) 31/12/07: Supplies Rp3.000.000 Biaya supplies Rp3.000.000 (Jurnal penyesuaian, mencatat biaya supplies yang masih merupakan aktiva)
PENCATATAN METODE NOMINAL JURNAL PEMBALIK : 01/01/08: Biaya supplies Rp3.000.000 Supllies Rp3.000.000 (Jurnal pembalik supplies yang menjadikan akun transitory Supplies kembali bernilai 0)
METODE RIIL Tanggal transaksi: semua akun yang digunakan adalah akun riil (terutama akun aktiva dan utang) Pada akhir periode dilakukan jurnal penyesuaian untuk menetapkan besarnya biaya atau pendapatan yang diakui untuk periode tersebut. Jurnal pembalik TIDAK PERLU dilakukan.
CONTOH PENCATATAN METODE RIIL 07 Juli 2007 perusahaan membeli supplies kantor senilai Rp8.000.000. Pada 31 Desember 2007 penghitungan fisik supplies diketahui senilai Rp3.000.000. 07/07 /07: Supplies Rp8.000.000 Kas Rp8.000.000 (Pembelian supplies dicatat sebagai aktiva) 31/12/07: Biaya supplies Rp5.000.000 Supplies Rp5.000.000 (Jurnal penyesuaian yang mencatat pengakuan biaya supplies untuk periode 2007)
PENCATATAN METODE RIIL JURNAL PEMBALIK : TIDAK ADA PENCATATAN JURNAL PEMBALIK
JURNAL PEMBALIK UNTUK ANTISIPASI KESALAHAN Berlaku untuk transaksi biaya atau pendapatan potensial yang baru dicatat di jurnal penyesuaian pada akhir periode. Terdapat 2 pilihan: TANPA membuat jurnal pembalik DENGAN membuat jurnal pembalik
CONTOH PENCATATAN: TANPA JURNAL PEMBALIK 01 Juli 2007 Cherry menyewakan gudang selama satu tahun Rp12.00.000, pembayaran diterima di belakang (30 Juni 2008). 01/07/07: Tidak ada pencatatan 31/12/07: Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 (Jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan sewa gudang)
CONTOH PENCATATAN: TANPA JURNAL PEMBALIK (LANJUTAN) Jurnal Pembalik: TIDAK ada pencatatan Pada tanggal penerimaan pembayaran sewa gudang 30/06/08: Kas Rp12.000.000 Piutang sewa gudang Rp6.000.000 Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 (penerimaan kas atas sewa gudang yang diterima di belakang)
CONTOH PENCATATAN: DENGAN JURNAL PEMBALIK 01 Juli 2007 Cherry menyewakan gudang selama satu tahun Rp12.00.000, pembayaran diterima di belakang (30 Juni 2008). 01/07/07: Tidak ada pencatatan 31/12/07: Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 Jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan sewa gudang dan piutang sewa gudang)
CONTOH PENCATATAN: DENGAN JURNAL PEMBALIK(LANJUTAN) Jurnal Pembalik: 01/01/08: Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000 (Jurnal pembalik untuk menutup akun riil transitory piutang sewa gudang) Pada tanggal penerimaan pembayaran sewa: 30/06/08: Kas Rp12.000.000 Pendapatan sewa gudang Rp12.000.000 (penerimaan kas atas sewa gudang yang diterima di belakang)