340 likes | 790 Views
Ekonomi Kependudukan Pendahuluan. Kelas Kerjasama BKKBN Angk II dan Non Kerjasama Semester Gasal 2011-2012 Sri Moertiningsih Adioetomo dkk. Ruang lingkup MK Ekonomi Kependudukan. Menganalisa fenomena demografi dan kependudukan dengan peralatan teori ekonomi
E N D
Ekonomi KependudukanPendahuluan Kelas Kerjasama BKKBN Angk II dan Non Kerjasama Semester Gasal 2011-2012 Sri Moertiningsih Adioetomo dkk Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Ruang lingkup MK Ekonomi Kependudukan • Menganalisa fenomena demografi dan kependudukan dengan peralatan teori ekonomi • Menyangkut permasalahan aggregat – makro – Malthus, kemiskinan, pengangguran dll. • Menyangkut permasalahan individual, aspek pengambilan keputusan dalam rumah tangga, household behaviour, teori alokasi waktu dalam rumah tangga (household theory of allocation of time), aplikasi teori ekonomi mikro dalam mengulas fenomena demografi dan kependudukan. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Apakah Ekonomi Kependudukan? Mempelajari fenomena demografi dan kependudukan dengan menggunakan ilmu ekonomi sebagai instrumen analisa Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Hubungan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi • Malthus menghubungkannya dengan kemiskinan – mental krisis • Pendapatan pe capita – inequality? • GDP Indonesia tahun 2009, US 5,603,871.20 billion • Andaikata jumlah penduduk Indonesia seperti penduduk Australia (20 juta) maka GDP per kapita kita berapa? Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Tanggapan para ekonom tentang hubungan antara penduduk dan pertumbuhan ekonomi? • Long story • Ada debat berkepanjangan antara para ahli ekonomi demografi itu sendiri • Tentang pertanyaan, apakah pertumbuhan penduduk • Menguntungkan • Menghambat • Atau netral? Tidak ada pengaruhnya. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Buku yang dipakai dan silabus • Lihat daftar Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Paul T. Schultz: The Economics of Population. Readings. • Massachusets:Addison - Wesley Publ.co.1981 • Chapter 1. • Menceritakan tentang teori penduduk yang selama ini dianut yakni kerangka fikir Malthus (awas dia menulis berdasarkan pendapat yang berkembang sebelum revolusi industri 1798) • Lalu kelemahan kerangka pikir Malthus Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Thomas Robert Malthus (1766-1834) • ‘An Essay on the Principle of Population’ (1830) • Penduduk berkembang seperti deret ukur, pangan berkembang seperti deret hitung. • Kelangkaan tanah karena pertumbuhan penduduk tidak dapat dihambat Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Konsep Malthus • Pertumbuhan penduduk tinggi jumlah labor meningkat upah menurun memperpanjang jam kerja, perempuan dan anak-anak ikut bekerja menambah penghasilan kondisi lingkungan kerja buruk kesehatan menurun kematian meningkat • Kematian meningkat pertumbuhan penduduk menurun jumlah buruh langka upah meningkat kondisi masyarakat membaik fertilitas meningkat pertumbuhan penduduk meningkat jumlah penduduk meningkat Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Malthusian Population Trap Rate of growth income LPP Todaro and Smith 2006 income Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Penjelasan • Pada titik A equilibrium dimana r rendah, income meningkat tetapi disusul peningkatan r labor meningkat mencapai titik A. • Ada peningkatan investasi ‘the big push income meningkat pesat diikuti r penduduk meningkat melebihi r income kesejahteraan merosot kebawah • Population trap Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Pertumbuhan ekonomi susul menyusul dengan pertumbuhan penduduk • Laju pertumbuhan penduduk selalu melebihi laju pertumbuhan pendapatan • Malthusian population trap • Penduduk terjebak dalam kehidupan yang subsisten diambang garis kemiskinan • Sampai ada investasi besar-besaran dimana kondisi dimana y > r Jaman Orde Baru! Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Indonesia: pandangan jaman dulu • Tanah – Pertanian - Tenaga kerja • Makin banyak tenaga kerja makin makmur perekonomian jaman Belanda dengan perkebunan tebu dan rempah rempah • Keuntungan mengalir ke Belanda, penduduk dibiarkan miskin. • Jaman Raffles ada sensus penduduk tetapi hanya untuk kepentingan pajak • Baca: 100 thn Demografi dan Thomas Lindbald, 1993 Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Neo Malthusian • Seharusnya pertumbuhan ekonomi melebihi pertumbuhan penduduk • Indonesia r = 1.49% sedangkan y = >5,6% • Tetapi jobless growth pengangguran meningkat padahal economic growth bagus • Mengapa yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor modern Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Kritikterhadapkonsep Malthus • Interpretasi Malthus tentang sewa tanah, tingkat upah ada pada tataran Makro (Macro level analysis) • Tidak mengantisipasi kemajuan teknologi – • Termasuk telnologi kontrasepsi • Pengendalian penduduk dengan disaster • Penundaan usia kawin • Siapa yang harus mengambil keputusan? • Ada di tingkat individu. Tetapi tidak mengemukakan kerangka pikir mengenai perubahan sikap dan perilaku tingkat individu sekarang? Lihat buku 100 thn demografi. • Jaman Malthus: belum ada data untuk membuktikan teorinya (lacking in testable hypothesis) Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
MunculTeoriEkonomiDemografi – AplikasiTeoriEkonomiMikro • Ada koreksi dari para ahli ekonom demografer antara lain Gary Becker, TP Schultz dll. • Muncul The New Homes Economics • The Demand Theory • Household Allocation of time. • (Becker, Ehrenberg). Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Ringkasan Chapter 1 - Schultz • Malthus: kelangkaan tanah dibanding jumlah tenaga kerja akan menentukan tingginya harga sewa tanah serta tingkat upah. • Perubahan tingkat upah dipengaruhi oleh perubahan demografi (jelaskan) • Malthus tidak mengantisipasi perubahan teknologi (produksi maupun menghambat jumlah penduduk. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Pendekatan Makro seperti yang dikemukakan Malthus tidak memberi solusi tentang masalah kependudukan dari segi individual. • Karena pengambil keputusan tentang banyaknya jumlah anak dan perubahan perilaku fertilitas ada pada tingkat individu. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
The New Homes Economics • Pendekatan yang menggunakan teori ekonomi mikro tentang perubahan pengambilan keputusan fertilitas • Antara lain yang terkenal dengan Houseold Theory of Allocation of Time. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Demand theory of household allocation • Bahwa perbedaan pemanfaatan waktu anggota rumah tangga dipengaruhi oleh • the value of the time of each family member • the family’s endowments • relative prices of the family’s market and outputs Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Household demand framework • Bagaimana pilihan aktifitas reproduksi dikaitkan dengan keputusan mengenai berapa banyak ortu akan menginvestasikan sumber dana yang tersedia untuk membesarkan anak? • Ini berkaitan dengan pemilihan apakah dia akan menambah anak atau memiliki barang lain yang belum dipunyai? Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Pengaruhpendapatanperempuanbekerjathd reproductive behaviour? • Bagaimana upah/pendapatan perempuan dipasar kerja akan mempengaruhi pembagian waktunya (apakah diserahkan ke pasar kerja atau untuk pekerjaan rumah) • Bedakan pekerjaan sektor formal yang menuntut waktu penuh/ reguler dengan pekerjaan sektor informal yang waktu dan tempat kerjanya bisa diatur sendiri? • Nilai waktu peremp. tidak bekerja dipengaruhi non-earned income Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Kematianbayisebagaifaktorpenentupenurunanfertilitas • Transisi demografi didahului oleh penurunan tingkat mortalitas bayi • Juml anak sedikit tetapi tetap hidup PUS yakin punya anak sedikit fertilitas turun • Dilain pihak fertilitas tinggi masa lalu dan hidup terus menyebabkan meledaknya jumlah penduduk usia kerja (baca buku Widjojo Nitisastro, Population Trend) • Serta perempuan yang lahir masa fertilitas tinggi menginjak usia subur jumlah bayi yang lahir masih tinggi 4,5 juta per tahun. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Household demand framework • Menerangkan bahwa pembangunan dan peningkatan pendapatan saja tidak cukup untuk mendorong penurunan fertilitas • Pengaruh terhadap fertilitas tergantung pada sumber yang mendorong peningkatan pendapatan, … melalui ‘price-of-time’ effect (the value of time) Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
PeningkatanproduktivitastenagakerjaterhadapperilakumelahirkanPeningkatanproduktivitastenagakerjaterhadapperilakumelahirkan • Peningkatan produktivitas TK tidak secara otomatis menurunkan reproductive goals (jumlah anak yang diinginkan). • Konsep supply and demand: peningkatan pendidikan suami, akan meningkatkan pendapatan, dan menaikkan demand for children (Lho?) Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Mashab Baru Keterkaitan Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi Tetapi tetap mengakui peranan penduduk sebagai tenaga kerja yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. But, how? Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Kembalinya Faktor P dalam Pembangunan • Let’s put the P back in ICPD Cairo 1994 • P is population • Nafiz Sadik: ICPD 1994 is very good in telling us about ‘how to manage population policy’, but ‘it fails to explain why we need population policy’ • Baca: Return of the Population Growth Factor. January 2007. keterkaitan dengan MDG Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Hubunganantarapendudukdanpertumbuhanekonomi • Apakah pertumbuhan penduduk menguntungkan? • Apakah pertumbuhan penduduk merugikan? • Apakah pertumbuhan penduduk tidak ada hubungan dengan pertumbuhan ekonomi? netral saja? Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Hubunganantarapendudukdanpertumbuhanekonomi • Birdsall et al. 2001, Chapter 1. • Aliran tradisionalis, dengan mentalitas krisis • Aliran revisionis yang memperhitungpak perubahan teknologi, dan perubahan pandangan tentang pertumbuhan ekonomi bernama the New Growth Theory • Aliran ‘population does matter’ yes!!! Bahwa dampak pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi. Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Dilanjutkandengankuliahselanjutnya ‘debattentanghubunganpertumbuhanpendudukdenganpertumbuhanekonomi’ Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011
Intinya: falsafah makro keterkaitan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi tetap relevan, tetapi pengambilan keputusan tetap berada di tingkat keluarga (mikro) Ek.Kependudukan_BKKBNREguler2011