310 likes | 1.05k Views
REVIEW LITERATUR (KAJIAN TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA) DALAM PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI* Cholisin **. * Disampaikan pada Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa sebagai Upaya Percepatan Studi , Prodi PKn Jurusan PKN & HUKUM FISE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, 6 Desember 2009.
E N D
REVIEW LITERATUR (KAJIAN TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA) DALAM PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI*Cholisin ** * DisampaikanpadaPelatihanPenulisanKaryaTulisIlmiahuntukMahasiswasebagaiUpayaPercepatanStudi, ProdiPKnJurusan PKN & HUKUM FISE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, 6 Desember 2009. ** StafPengajarProdiPKnJurusan PKN & HUKUM FISE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PARADIGMA ILMU SOSIAL • POSITIVISME • POSTPOSITIVISME • KONSTRUKTIVISME (INTEPRETATIF) • TEORI KRITIS (CRITICAL THEORY) (Lihat Agus Salim, 2001; Nasiwan, 2007).
APA TEORI ITU ? • Konsepmerupakanpertanyaanwhat ? • Teorimerupakanpertanyaanwhy ? • Teorimerupakanhubunganantarkonsep. • Teoridiartikansebagaihubungankausal, logisdansistematikantaraduaataulebihkonsep, makateoritiada lain merupakanpenjelasansuatugejala. • Penjelasan (explanation) meliputiunsur yang menjelaskan (explanan) dan yang dijelaskan (explanandum).
PEGERTIAN DAN PEMBEDAAN TEORI • PENGERTIAN TEORI YANG DIMAKSUD DALAM ILMUSOSIAL IALAH MENGGAMBARKAN KENYATAAN EMPIRIK (Ramlan Surbakti, 1995). • Miriam Budiardjo (1977 : 30) mengemukakan bahwa teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari phenomena yang bersifat politik. • Thomas P. Yenkin dalam The Study of Political Theory ( dalam Miriam, 1977 : 30 – 32) membedakan teori politik ke dalam 1) teori politik mengnadung nilai (valuational), dan 2) teori politik tidak mengandung nilai (non-valuational).
TEORI POLITIK VALUATIONAL antara lain : filsafat politik, teori politik sistematis, ideologi dan sebagainya. Fungsi teori ini adalah menentukan pedoman atau patokan yang bersifat moral dan sesuai dengan norma – norma moral. • TEORI POLITIK NON- VALUATIONAL adalah teori yang menggambarkan dan membahas phenomena dan fakta-fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma – norma atau nilai. Teori ini hanya sekedar menggambarkan (description) dan membandingkan (comparation). Fungsi teori ini mensistematisir fakta – fakta politik dan menyimpulkan dalam generalisasi – generalisasi.
BEBERAPA TEORI POLITIK • TRADISIONAL (yuridis- institusional/filsafat) • PERILAKU (empirik, obyektif, value free) • PASCA-PERILAKU (relevan and action danterikatpadanilai) • NEO MARXIS ( • DEPENDENSI • PILIHAN RASIONAL • InstitusionalismeBaru
TEORI DALAM PENELITIAN HUKUM • Teori hukum murni dari Hans Kelsen; • Teori bekerjanya hukum dari Robert Seidmen. • Kesadaran Hukum dari Achmad Sanusi
KesadaranHukum • KetaatanHukum • Kelengkapanperaturanhukumdalamarti: • legitimasidarisudutkonstitusi • kesesuaiansosiologis • komprehensif • Konsisten. d. Efektifitassanksi –sanksihukum, dalamarti: • Obyektif (sesuaidenganperaturan) • Pastikekuatannya
Sederhanaprosedurpelaksanaannya; • Cepatwaktupelaksanaannya • Murahbiayapelaksanaannya. e. SaranaSosial, dalamarti: • Publikasipengundangan yang luas; • Sisteminformasiterbukadanalirannyabebas; • Dukunganpolitikdaripenguasa; • Bonafiditaskepemimpinan; • Efektifitaskritikdankontrolmasyarakat.
f. Keserasiandengankebutuhan-kebutuhandalammasyarakat: • Fisiktermasukbiologis; • Ekonomistermasukfinansial; • Sosialtermasukhormat – menghormati, toleransidll.; • Politikuntukkewibawaanpemerintah; • Politikuntukhak-hakdemokrasiwarganegara. KESADARAN HUKUM= b (c +d+e+f); PELANGGARAN HUKUM = - (a+c+d+e+f);
TEORI MORAL • PERKEMBANGAN MORAL (Kohlberg, Piaget); • Pendekatan Moral (objektivistik dan relativistik)
FUNGSI TEORI • MENJELASKAN • MEMPERKIRAKAN GEJALA YANG AKAN TERJADI (MEMPREDIKSI). Misalnya ada penjelasan (teori) yang dikemukakan Vilfredo Pareto: “makin tinggi derajat sentralisasi kekuasaan, paksaan atau ancaman paksaan makin sering digunakan sebagai alat pengendalian masyarakat”. Berdasarkan teroi ini dapat diprediksi: “ di mana saja dan kapan saja terjadi sentralisasi kekuasaan yang tinggi akan banyak menggunakan paksaan atau ancaman paksaan sebagai alat pengendalian masyarakat”.
MODEL PENJELASAN • Model Logic Deduktif • Model Logic Induktif
POLA PENJELASAN • Genetikatauhistorik; • Fungsional; • Disposisi; • Intensional; • Rasional.
CARA PENULISAN TEORI (Lexy J Moleong, 1996 : 199) • Argumentasi • Deskripsi • Perbandingan • Analisis proses • Analisis sebab akibat • Pemanfaatan analogi
MANFAAT KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN • SUATU YANG INGIN DIKETAHUAI DALAM PENELITIAN MENCAKUP MASALAH DALAM 2 TINGKATAN: • SUATU PERTANYAAN YG JAWABANNYA SAMA SEKALI BELUM DIKETAHUI; • SUATU PERTANYAAN YG TELAH DIKETAHUI JAWABANNYA TETAPI MASIH MERAGUKAN JAWABANNYA. KEDUANYA MEMERLUKAN PENJELASAN /TEORI.
MANFAAT YG LAIN DARI TEORI • MEMBERI POLA BAGI INTRPRETASI DATA • MENGHUBUNGKAN SUATU STUDI DG LAINNYA • MENYAJIKAN KERANGKA SEHINGGA KONSEP DAN VARIABEL MENDAPAT ARTI PENTING • MEMUNGKINKAN MAKNA YG LEBIH BESAR DARI TEMUAN YG DIPEROLEH DARI SUATAU PENELITIAN
INTERPRETASI (PENAFSIRAN) DATA • DILIHAT DARI TUJUAN: • Deskriptif; • Deskriptif-analitik; • Teorisubstantif • DILIHAT DARI INTEROGASI: • pertanyaansubtantif (berdasarkandisiplinilmu) • pertanyaanlogis (berdasarkanilmupengetahuan)
ISI BAB II. KAJIAN TEORI atau KAJIAN PUSTAKA (Draf Naskah buku pedoman penulisan TAS Tahun 2009 , FISE UNY) • AnalisisTeoritisdanPenelitian yang Relevan • berisianalisisberbagaiteoridanhasilpenelitian yang relevandenganmasalah yang diteliti. • penelitimelakukansistesisterhadapteori yang relevan agar diperolehlegitimasikonseptualterhadapvariabel yang diteliti. • unsurteoritampakjelas, sepertikonsep, asumsi, hubunganantarvariabel, dandayapenjelasanterhadapmasalah yang diteliti.
ISI BAB II…. • Kerangka Pikir Kerangka pikir berisi gambaran pola hubungan antar variabel atau kerangka konseptual yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis dan hasil-hasil penelitian yang relevan. C. Hipotesis Penelitian (kalau ada) • dirumuskan secara singkat, lugas, dan jelas. • dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. • didasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan.
SUMBER BACAAN • AchmadSanusi, 1991, PIH dan PTHI, Bandung : Tarsito. • AgusSalim, 2001, TeoridanParadigmaPenelitianSosial, Yogyakarta : Tiara Wacana. • Amiruddin & ZainalAsikin, 2004, PengantarMetodePenelitianHukum, Jakarta : Raja GrafindoPersada. • Harrison. Lisa, 2007, MetodologiPenelitianPolitik (Political Research : An Introduction). Terj. Tri Wibowo, Jakarta : KENCANA Prenada media Group. • DrafNaskahBukuPedomanPenulisan TAS dan TAB Tahun 2009 FISE UNY. • Kweit & Kweit, 1986, KonsepdanMetodeAnalisaPolitik.(Conceps and Methods for Political Analysis) Terj. Ratnawati, Jakarta : BinaAksara. • Lexy J. Moleong, 1996. MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: RosdaKarya. • Nasiwan, 2007, Teori – TeoriPolitik, Yogyakarta : Kerjasama FISE : denganUNY Press • RamlanSuebakti, 1955. TeoridalamPenelitianIlmuSosial, dalamBagongSuyanto, dkk., ed. MetodePenelitianSosial, Surabaya: KerjasamaBalaiKajiandanPengembanganSumberDayaManusia FISIPOL UNAIR denganAirlangga University Press.