1 / 43

WORKSHOP ASWAJA PCNU JOMBANG Pon Pes Al Munawwir Perak 16 Januari 2010 - 30 Muharram 1431

WORKSHOP ASWAJA PCNU JOMBANG Pon Pes Al Munawwir Perak 16 Januari 2010 - 30 Muharram 1431. PETA GERAKAN TRANSNASIONAL h. a. wazir alie. POLARISASI GERAKAN. ISLAM FUNDAMENTALIS h. a. wazir alie.

yamka
Download Presentation

WORKSHOP ASWAJA PCNU JOMBANG Pon Pes Al Munawwir Perak 16 Januari 2010 - 30 Muharram 1431

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WORKSHOP ASWAJAPCNU JOMBANGPonPes Al Munawwir Perak16 Januari 2010 - 30 Muharram 1431

  2. PETA GERAKAN TRANSNASIONALh. a. wazir alie

  3. POLARISASI GERAKAN ISLAM FUNDAMENTALIS h. a. wazir alie

  4. 1. Objektivikasi nilai-nilai Islam dengan melibatkan pertimbangan rasio2. Penerapan syari’ah dengan melihat situasi dan kondisi serta tidak membenturkan dengan sistem politik demokrasi yang sudah ada3. Wacana dan aksi penegakan syari’ah Islam menggunakan cara-cara yang simpatik dengan mengedepankan doktrin universal 1. Pemahaman yang tektualis- skriptualis terhadap ajaran Islam2. Anti Hermeneutik & takwil3. Kembali kepemahaman kaum salaf shaleh secara taken for garanted4. Menolak pluralitas pemikiran Berpola Tarbiyah Fundamentalis Rasional Salafi Fundamentalis Literal Berpola GERAKAN Karakteristiknya: 1. Penegakan syari’at Islam dengan sistem khilafah (wacana & aksi) menggunakan cara-cara pemaksaan & emosional dalam memperjuangkan ide-idenya2. Penolakan dengan sistem kenegaraan yang sudah ada3. Penolakan terhadap sistem ekonomi nasional4. Anti Barat Berpola 1. Pensakralan terhadap turats (tradisi) pemikiran/warisan para ulama secara a-historis2. Fanatisme dengan doktrin para ulama sehingga memunculkan pandangan, baik pemikiran maupun sikap Kelompok yang paling benar (truth claim) J. Tabligh Fundamentalis Tradisional Hizbut Tahrir Fundamentalis radikal Berpola

  5. TEMA DOMINAN ISLAM FUNDAMENTALIS H. A. WAZIR ALIE

  6. 1. Tauhidullah & Tauhid Rasul2. Solidaritas Islam 3. Jihad4. Din & Daulah5. Islam Kaffah- ajaran komferehensis6. Kepribadian Muslim 1. Purifikasi akidah (Uluhiyyah, Rububiyah, asma wa alsifat)2. Ibadah3. Muamalah (interaksi sosial)4. Ide Kenegaraan yang a-politis G. Tarbiyah G. Salafi adalah adalah TEMA 1. Issue Khilafah (Internasionalisasi Kepemimpinan Islam2. Syari’at Islam-Islam Kaffah 3. Anti Demokrasi 1. Zikir2. Ibadah3. Keharusan bertabligh (Khuruj fii sabilillah)4. Menghidupkan sunnah5. Pemisahan agama dan politik adalah adalah G. Jamaah Tabligh G. Hizbut Tahrir

  7. Gerakan Islam yang bersifat transnasional. • Ikhwanul Muslimun • Hizbut Tahrir • Jihadi • Salafi Dakwah dan Salafi Sururi • Jamaah Tabligh (Gerakan Dakwah) • Syiah

  8. IKHWANUL MUSLIMUN • Persebarannya IM kurang lebih di 70 negara, mulai dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Tenggara hingga Amerika Serikat dan Kanada. Hingga kini pusat jaringan di IM Mesir. • Sifat jaringan sangat fleksibel dan setengah tertutup. Nama gerakan berbeda-beda di setiap negara. Meskipun demikian, semua disatukan oleh pemikiran dan metodologi Ikhwan. • Kekuatan utama gerakan ini adalah pembentukan kelompok-kelompok pengajian (halaqoh) • Secara umum, gerakan Ikhwan sekarang ini terbelah dalam dua arus besar. • Ikhwan Tarbiyah. • Ikhwan Jihad

  9. IKHWANUL MUSLIMUN TARBIYAH • Ikhwan versi tarbiyah merupakan ikhwan versi resmi. Secara internasional dikendalikan oleh Mursyid Am ketujuh yaitu Muhammad Mahdi Akif. • Ikhwan versi Tarbiyah tidak terlalu radikal. • Tujuan utamanya tetap, yaitu membentuk “daulah Islamiyah”. Namun, cara yang ditempuh bersifat non-kekerasan. Mereka dapat memanfaatkan istrumen demokrasi untuk mewujudkan cita-cita tersebut. • Kemenangan partai Ikhwan di Aljazair, FIS, menjadi momentum penting bahwa jalur tarbiyah, moderat dan parlementarian, dapat menemukan efektivitasnya. • Model tarbiyah kemudian diterima secara luas di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Model ini sekarang menjadi katup penyelamat penting, tatkala Ikhwan Jihadi sedang terpukul di beberapa negara.

  10. IKHWANUL MUSLIMUN VERSI TARBIYAH Perkembangan mutakhir memperlihatkan, gerakan Ikhwan Tarbiyah telah memperoleh kursi di parlemen secara cukup meyakinkan; diantaranya adalah : • Mesir, 88 kursi (20 persen) • Aljazair, 38 kursi (7 persen) • Bahrain, 4 kursi dari 12 kursi (33 persen) • Jordania, 20 kursi dari 84 kursi (23 persen). • Kurdistan, 13 persen dari 275 (5 persen) • Kuwait, 4 kursi dari 50 ( 8 persen) • Maroko, 42 kursi dari 325 ( 13 persen) • Palestina, 74 kursi dari 132 (56 persen) • Tunisia, (14 persen) • Yaman, 46 kursi dari 301 (22,6 persen) • Turki, (34 persen) • Bangladesh, 18 dari 300 kursi (6 persen) • Indonesia, 45 kursi dari 550 kursi (8 persen)

  11. IKHWANUL MUSLIMUN VERSI TARBIYAH • Jalur Tarbiyah memasuki Indonesia pada dekade 1980-an. Tokoh penting yang mengusung jalur ini adalah Rahmat Abdullah dan Hilmi Aminudin Hasan. • Ada tiga jalur penting pengembangan Ikhwan Tarbiyah di Indonesia. • Kelompok Usroh di kampus. • alumni Timur Tengah • Alumni LPPIA, • Pertemuan tiga jalur inilah yang selanjutnya melahirkan PKS sekarang ini.

  12. IKHWANUL MUSLIMUN VERSI TARBIYAH • Jalur Tarbiyah memasuki Indonesia pada dekade 1980-an. Tokoh penting yang mengusung jalur ini adalah Rahmat Abdullah dan Hilmi Aminudin Hasan. • Ada tiga jalur penting pengembangan Ikhwan Tarbiyah di Indonesia. • Kelompok Usroh di kampus. • alumni Timur Tengah • Alumni LPPIA, • Pertemuan tiga jalur inilah yang selanjutnya melahirkan PKS sekarang ini.

  13. 1981-1984 HA di penjara HA pulang dari IM dideklarasikan di HA Arab Saudi (79/80), Indonesia (1994) (Anak dari Danu dan diangkat menjadi dipimpin Rahmat Hasan) berangkat Fiqrah Kharaqah Mendirikan kelompok Amirul Mujahidin Abdullah, alm. Sekarang KeArab Saudi (74) (1980) Tarbiyah di SMA dan PT. Asia Tenggara, dan dipimpin langsung oleh sebagai sang HA Muassis Berguru HA mengajukan permohonan pembentukan kepada Ikhwanul Muslimuin Indonesia (1989). IM Pusat kemudian mengirim Ibnu Gharisah untuk melakukan supervisi materi dan manhaj dakwah. Ada satu syarat: membantu perjuangan jihad IM Rahmat Abdullah jauh sebelumnya telah Sayyid Hawwa di Afgan, Moro, Pattanio dan Bosnia. mengenal Tarbiyah IM melalui Bakir Said Muhammad Qutub Abduh, Kuningan Timur (1978) (garis Radikal) Mana’ul Qathar IM Indonesia kemudian mengirim kadernya ke Hidayat Nurwahid, Afgan, diantaranya: Muzammil Yusuf, Mafudz Tokoh2 IM Internasional Muslih Abdul Kariem, yang berhubungan dengan Sidik, Fathuddin Djafar, yang bergabung dengan Salim Assegaf Al Jufrie, kader Indonesia: Mujahidin pimpinan Burhanuddin Rabbani dan Abdullah Azzam (menurut informasi, ada 3.000 Syekh Abdul Halim Mahmud kader yang dikirim. PEMBENTUKAN IKHWANUL MUSLIMUN DI INDONESIA Partai X 1998 Masjid Universitas KAMMI

  14. KADERISASI DDII DAN MUNCULNYA LDK - KAMMI DDII (eks Masyumi) 1967 Gerakan Usroh

  15. EKSISTENSI KEGIATAN DDII DAN MUNCULNYA ABU RIDLO DDII (eks Masyumi) 1967

  16. NII/DI 1948 Salafi Jihadi di Indonesia Pertemuan di Malaysia RM ke-2 2000 Abdullah Sungkar Abu Bakar Ba’asyir DI Sabillah Salafi Radikal MMI (2000) Alumni Afghan Tujuan : Khilafah Islamiyah Metode: Kekerasan/Teror Aksi di Poso, Ambon Untuk Mendapatkan simpati Dari umat Islam, dan propaganda untuk melawan Barat. Jama’ah Islamiyah (JI)- (1991) DI Fillah . Al Qaeda and Radical Islamic Network

  17. Tokoh dan Pesantren Salafydi Indonesia: • Yusuf Ustman Baisa, Lc (dulu di Ma'had Ali Al Irsyad Tengaran dan d'ai resmi al-Lajna al-Khairiyah a-Musytarakah), • Syarif Fuad Hazza' (da'i dari Mesir dan kaki tangan Jum'iyyah Islamiyah Kuwait. Ma'had al-Irsyad. Tengaran, Salatiga), • Abu Nida' Khomsaha Sofwan, Lc (Mudir Yayasan At-Turats, Yogyakarta, bekerja sama dengan yayasan sempalan Islam-hizbi- Ihya'tul Turats Kuwait dan al-Haramain Foundation) • Aunur Rafiq Ghufron, (Ma'had Al Furqan, Gresik ) • Abu Haidar, dkk(As Sunnah, Bandung ) • Kholid Syamhudi(Ma'had Imam Bukhari ) • Ust Abu Husham Muhammad Nur Huda, Ust Abu Ali Noor Ahmad Setiawan, ST, MT, Aris Munandar, SS (LBI Al Atsary Jogjakarta) • Ahmas Faiz Asufuddin(Ma'had Imam Bukhari, Solo dan Pimpinan Umum Majalah as Sunnah ) • Abu Qatadah, Yazid Zawwa, Abdul Hakim Abdat (Al Haramain-Al Sofwah-DDII eks Masyumi ). • Abu Nida, dll(Islamic Center Bin Baz ) • Abu Abbas, Abu Isa, Abu Mush'ab, Mujahid (Mahad Jamilurahman Bantul). • Abu Nida Chomsaha Sofwan dkk, (Yayasan Majelis At Turats Al Islamy Jogjakarta) • Umar Budiargo, Lc, Khudlori, Lc, Aris Munandar, SS, Ridwan Hamidi, Lc(PP Taruna Al Qur'an), (alumni Madinah, disebut tokoh freeline). • Muhammad Yusuf Harun, MA, dai al Sofwa,(L-Data pusat) (aldakwah.org) • Abu Umar Abdillah(pernah klik dgn tokoh Khawarij, Farid Ahmad Okbah dari PP Al Irsyad.

  18. Salafy Indonesia yang non politik • Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed, Jafar Umar Talib dan Syaikh Abdullaah Al-Farsi. • Al Maidani, pengasuh PP Al Anshor Jogjakarta, Al Ustadz Abdul Mu'thidan ustadz Qomar Su'aidi, Lc, • Pompes Dhiyaus Sunnah Cirebon, Ustadz Muhammad Umar As sewed • Ustadz Abdurahman Wonosari (Murid Syaikh Muqbil bin Haadi, Dammaj, Yaman • Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi • Lajnah Dakwah As Salafiyyah Jl. Parakan Asih No. 15, Bandung Jabar • Ma'had Ittiba'us Sunnah : Jl. Syuhada No. 02 Sampung - Sidorejo - Plaosan - Magetan - Jawa Timur • Abu Yahya Riski (tidak bergabung dengan ustadz Salafy, menyendiri, belum umumkan taubatnya, tinggal di Klaten) • Abdullah Amin (tidak bergabung dengan ustadz Salafy, menyendiri, belum umumkan taubatnya, masih memakai fasilitas ma'had Ighotsah Dammam, Kediri) • Ustadz Askari (Sudah bertaubat, aktif dakwah di Balik Papan, Kaltim) • Ustadz Muhammad Sarbini (Sudah bertaubat, aktif dakwah di Muntilan, Magelang) • Ibnu Yunus (sudah bertaubat, aktif berdawah di Makassar, informasi dari ustadz Azhari Asri sms tgl 22/9/2005) • Abu Mas'ud (sudah bertaubat, salah seorang rekannya hadir di Daurah Masyayikh Yaman kemarin)

  19. PERIODESASI GERAKAN WAHABI H. WAZIR ALIE

  20. 1703 M Muhammad bin abdul Wahab lahir di Uyainah, Nejd. Ia terlahir dari keluarga yang terkenal kesalehan dan keimanannya.

  21. 1713 M Abdul Wahab tinggal di Madinah dan berguru kepada Syekh Abdullah bin Saif dan Syekh Muhammad Hayyat Kindi. Keduanya merupakan ahli fikih Hambali.

  22. 1744 M Bergabung dengan Muhammad bin Saud, penguasa Dinasti Saud yang kini berkuasa di Arab Saudi. Kesepakatan keduanya melahirkan sebuah gerakan.

  23. 1765 M Muhammad bin Saud penguasa Di’riyah meninggal dunia dan digantikan oleh abdul Aziz bin Muhammad Al Saud.

  24. 1791 M Muhammad bin Abdul Wahab wafat

  25. 1792 M Dibawah pimpinan Abdul Aziz Bin Su’ud, gerakan Wahabi menguasai Riyadh, Kharj, dan Qasim di wilayah Arabia Tengah.

  26. 1979 M Menyerbu Teluk Persia, Oman, Qatar, dan Bahrain.

  27. 1802 M Menyerbu Thaif, dilanjutkan menyerbu Karbala, Irak, dan menghancurkan makam Husain, imam-imam Syiah, dan khususnya makam putri Nabi SAW, Fatimah.

  28. 1803 M Menyerang Makkah. Kiswah sutra yang menutup ka’bah dirusak.

  29. 1804 M Menyerang Madinah. Hiasan-hiasan yang ada di makam Nabi Muhammad dirusak. Sekitar tahun yang sama, gerakan Wahabi mulai masuk ke Indonesia melalui para jamaah haji.

  30. 1813 M Penguasa Turki Usmani mengirimkan pasukan untuk memadamkan gerakan Wahabi. Sejak itu, gerakan wahabi mulai melemah.

  31. Awal abad ke-20 M Gerakan Wahabi kembali bangkit di Arab Saudi. Penyokongnya adalah Abdul Aziz Ibnu Sa’ud dan dapat menduduki Makkah pada 1924. setahun kemudian, mereka menguasai Madinah dan Jeddah. Sejak itu, aliran dan kekuatan politik Wahabi memiliki kedudukan yang kuat di Arab

  32. KELOMPOK-KELOMPOK SALAFIYAH H. WAZIR ALIE

  33. Sejatinya, para pengikut Muhammad bin Abdul wahab menamakan diri mereka dengan salafiyun. Namun, para penentang dan lawan dari gerakan ini menyebutnya sebagai Wahabi. Menurut para pengikut Abdul Wahab, sebutan Wahabiyun diberikan oleh kaum orientalis agar orang menjauh.

  34. Dikawasan Timur Tengah, aliran salafi terpolarisasi kedalam beberapa kelompok:

  35. Pertama Kelompok Salafiyah Politik. Dengan alasan Universitas Risalah Islam, kelompok ini lebih menaruh perhatian pada persoalan politik ketimbang akidah

  36. Kedua Salafiyun Al-Albaniyun. Kelompok ini mengikuti Syekh al-Muhandits Nashiruddin Al-Albani. Mereka memerangi fanatisme mazhab, mazhab-mazhab fikih, taklid dan loyalitas terhadapnya, sekalipun oleh kalangan awam. Tetapi pada saat yang bersamaan, mereka juga mentaklid semua pendapat Syekh Nasiruddin Al-Albani.

  37. Ketiga Salafiyun Al-Jamiyun. Tokohnya adalah Syekh Rabi’ Al-Madkhali. Kelompok ini sering menyerang dan menyalahkan ulama dan da’i yang bertentangan dengan mereka.

  38. Keempat Pengikut syekh Bin Bazz. Kelompok yang keempat ini belum terorganisir.

  39. PERIODESASI GERAKAN WAHABI DI INDONESIA H. WAZIR ALIE

  40. Pertama Perang Padri di sumatra Barat (1821-1837), yang sedikit banyak saya bandingkan dengan Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830)

  41. Kedua Pemberontakan di Banten (1888) sebagai pengaruh Pan Islam, yang merupakan internasionalisasi formal Gerakan Wahabi di tangan Jamaluddin Afghani dan abduh melalui majalah Al-Urwah al-Wusqa (Tali yang kokoh).

  42. Ketiga Berdirinya Sarekat Islam (1905) sebagai wujud “nasionalisasi” Pan Islam, yang kemudian didukung oleh Muhammadiyah (1912), Al-Irsyad (1914) dan Persatuan Islam (1923), khususnya dalam aspek akidah dan fikih.

  43. Keempat Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (1949-1962-3).

More Related